Gubernur Papua Lukas Enembe Dirawat di RSPAD, KPK Belum Pastikan Kapan Diperiksa

KPK menyatakan tidak bisa menentukan kapan akan memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di Gedung Merah Putih.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur Papua, Lukas Enembe tiba di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, usai ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di sebuah restoran di Papua, Selasa (10/1/2023). Lukas telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap dan gratifikasi sejak awal September lalu terkait proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari APBD. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tidak bisa menentukan kapan akan memeriksa Gubernur Papua Lukas Enembe di Gedung Merah Putih.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri mengatakan, Lukas Enembe mesti menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk sementara waktu.

Lembaga antirasuah juga tidak bisa memutuskan berapa lama Lukas Enembe harus dirawat.

Sebab, hal itu merupakan keputusan dokter.

“Mengenai waktunya, tentu tim medis yang bisa tentukan namun prinsipnya setelah seluruhnya selesai kami segera akan lakukan pemeriksaan,” kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/1/2023).

 Ali mengatakan, dalam pemeriksaan di RSPAD, Lukas Enembe didampingi tim penyidik dan dokter KPK.

Pemeriksaan meliputi fisik tanda vital laboratorium, dan jantung. Hasil cek kesehatan tersebut menyatakan Lukas harus menjalani perawatan sementara.

Lebih lanjut, KPK memastikan perkara dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat Lukas Enembe masih terus berjalan dan mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

Lembaga antirasuah juga memastikan menjunjung asas praduga tak bersalah, menghormati hak asasi manusia (HAM), dan hak-hak Lukas Enembe.

“Perkembangan selanjutnya akan disampaikan,” ujar Ali.

Baca juga: Lukas Ditangkap Papua Rusuh, Anak Panah Beterbangan di Jayapura, 4 Tertembak di Bandara

Sebelumnya, Lukas Enembe ditangkap di salah satu rumah makan di Distrik Abepura, Jayapura, Papua pada Selasa (10/1/2023) siang waktu setempat.

Saat itu, ia baru menyantap papeda dan kuah ikan bersama keluarga dari kampungnya di Tolikara, seorang ajudan, dan sopirnya.

Lukas Enembe kemudian diamankan di Mako Brimob Kotaraja.

Tidak berselang lama, politikus Partai Demokrat itu dibawa ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Dikawal Komandan Satuan (Dansat) Brimob dan Irwasda Polda Papua, Lukas Enembe diterbangkan ke Manado menggunakan maskapai Trigana Air untuk transit.

Selanjutnya, diterbangkan ke Jakarta.

Setibanya di Jakarta, Lukas Enembe menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Setelah beberapa jam pemeriksaan, dokter RSPAD memutuskan Lukas Enembe harus menjalani perawatan.

"Tim dokter RSPAD memutuskan, menyimpulkan, bahwa terhadap tersangka Lukas Enembe diperlukan perawatan sementara di RSPAD," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers di RSPAD, Selasa (10/1/2023) malam.

Keputusan itu diambil setelah dokter melakukan wawancara keluhan terhadap Lukas Enembe.

Firli mengaku tidak bisa membeberkan keluhan maupun kendala kesehatan Lukas.

Sebab, terdapat pembatasan pada kode etik kedokteran.

"Yang pasti, begitu perawatannya sudah memungkinkan selesai, pasti kita akan lakukan pemeriksaan di KPK," ujar Firli.

Untuk diketahui, Lukas Enembe diduga menerima suap dan gratifikasi dari Direktur Utama PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka.

Perusahaan ini memenangkan tiga proyek infrastruktur multiyears senilai miliaran rupiah.

KPK menduga Rijatono menyuap Lukas dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Papua agar perusahannya dipilih sebagai pemenang tender.

 

Baca juga: Diduga Akan Kabur ke Luar Negeri Lukas Enembe Ditangkap KPK

Kerusuhan di Papua

Pasca-penangkapan Lukas, kerusuhan sempat pecah.

Sejumlah simpatisan Lukas menyerang Mako Brimob. Mereka datang membawa senjata tajam.

Saat situasi semakin memanas, polisi melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan Lukas.

Kerusuhan juga meletus di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Massa merangsek dengan membawa senjata tajam dan panah.

Polisi pun melepas tembakan peringatan namun diabaikan massa.

 Saat Terjadi Gesekan di Area Bandara Sentani Petugas akhirnya melepaskan timah panas dan mengakibatkan satu warga tewas.

Sementara, dua orang lainnya mengalami luka tembak.

"Iya betul ada satu korban meninggal dunia," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Menurut Benny, jenazah simpatisan Lukas itu disimpan di RSUD Yowari.

Terkait hal ini, Ali Fikri mengatakan, pihaknya telah meminta bantuan kepolisian untuk mengantisipasi keamanan, baik di Papua maupun Jakarta.

Menurut dia, KPK telah dibantu aparat sejak tim penyidik diterjunkan ke Papua, melakukan penangkapan, dan membawanya ke Jakarta.

“Ya tentu antisipasi, pasti kami lakukan begitu ya,” kata Ali.

Baca juga: Rasanya Gurih Manis! Resep Ketan Serundeng Ala Chef Devina Hermawan, Jajanan Pasar Khas Betawi 

Baca juga: Fakta Bocah 11 Tahun Diculik dan Dibunuh 2 Remaja, Pelaku Ingin Jual Organ Korban Seharga Rp1,2 M

Baca juga: Sosok Tasdi, Mantan Sopir Truk yang Jadi Bupati, Diceritakan Megawati Sambil Menangis

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lukas Enembe Dirawat di RSPAD, KPK Belum Pastikan Kapan Bakal Diperiksa",

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved