Luar Biasa, Guru SMAN Unggul Aceh Timur Belajar Sains di Harvard University, Amerika Serikat

SERAMBINEWS.COM, IDI - Salah seorang guru SMA Negeri Unggul Kabupaten Aceh Timur, Zulfikar belajar sains di Harvard University Amerika Serikat.

Dia mengikuti Program CS50, bidang teknologi komputer.

Program itu melalui beasiswa microdential diselenggarakan oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kemdibudristek RI bekerjasama dengan Harvard Univesity.

Kepala SMA Negeri Unggul Aceh Timur, Sinarta Purba kepada Serambinews.com, Selasa (10/01/2023) mengatakan guru bernama Zulfikar berhasil lulus program beasiswa dari LPDP dan Kemdikbudristek.

"Beasiswa itu berupa kursus komputer sains di Univeristy Harvard Amerika Serikat dari Oktober 2022 hingga Maret 2023 atau 10 pekan," kata Sinarta.

Dikatakan, program beasiswa ini dibuka untuk guru se-Indonesia yang memenuhi syarat.

Baca juga: SMAN 1 Matangkuli Susun Program Kerja 2023 Berdasarkan Perecanaan Berbasis Data

Mendikbudristek, Nadiem Makarim dalam laman Kemdikbudristek menyampaikan, dari 11 ribu pendaftar akan ada 150 guru informatika yang diberangkatkan belajar secara asymmentric learning di Harvard Univeristy.

Dijelaskan, dari proses seleksi yang sangat ketat oleh LPDP memalui soal essay dan wawancara, akhirnya guru SMA Negeri Unggul Aceh Timur terpilih.

Sehinga, menjadi salah satu dari 150 guru dari seluruh Indonesia yang berhasil memgikuti pelatihan tersebut.

"Zulfikar pernah mengikuti pelatihan Advance in English and ICT Proficiency di New Delhi India pada 2016," ujarnya.

"Namun pengalaman belajar dari dosen Harvard yang merupakan salah satu universitas terbaik di dunia menjadi sebuah kesempatan yang tidak bisa dirasakan semua orang," ucap Sinarta.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra menyampaikan apresiasinya kepada Zulfikar.

Baca juga: SMAN Mosa Buka PPDB Tahun Ajaran 2023/2024, Daftar Secara Online dan Simak Tahapan Tesnya

Apalagi, masuk 150 guru dari 11 ribu peserta untuk belajar di Harvard University.

"Ini memberikan dampak positif bagi pendidikan khususnya di SMA Negeri Unggul Aceh Timur," jelasnya.

"Belajar bukan hanya diperuntukkan bagi siswa saja, namun juga guru agar terus mengupdate pengetahuan sehingga mampu mengikuti dan memberi perubahan," ujarnya.