Breaking News

Internasional

Amerika Serikat Tolak Kirim Tank Abrams ke Kiev, NATO Terus Berupaya Bantu Senjata ke Ukraina

Amerika Serikat ingin mematahkan dinamika peperangan yang ditimbulkan oleh Rusia.

Editor: M Nur Pakar
Military.com
Tank tempur utama M1 Abrams buatan Amerika Serikat. 

“Kami tidak memiliki indikasi tujuan Putin telah berubah,” kata Geoana.

Dia menambahkan Rusia telah memobilisasi lebih dari 200.000 pasukan tambahan.

“Jadi kita harus siap untuk jangka panjang dan 2023 akan menjadi tahun yang sulit dan kami perlu mendukung Ukraina selama diperlukan," tegasnya.

Sedangkan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menegaskan Ukraina membutuhkan peningkatan yang signifikan dalam senjata pada saat yang sangat penting untuk mengjadpai invasi Rusia.

Baca juga: Pertempuran Sengit Terus Berlanjut di Bakhmut, 8.000 Warga Ukraina Menolak Mengungsi

Dia mengatakan dukungan semacam itu menjadi satu-satunya cara menuju solusi damai yang dirundingkan.

NATO dan para pemimpin pertahanan dari sekitar 50 negara mengadakan pembicaraan di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada Jumat (20/01/2023).

"Ini menjadi momen penting dalam perang dan perlunya peningkatan dukungan yang signifikan untuk Ukraina," kata Stoltenberg kepada Reuters dalam wawancara di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

“Jika kita menginginkan solusi damai yang dinegosiasikan besok, kita perlu menyediakan lebih banyak senjata hari ini,” tambahnya.

Fokus di Ramstein diharapkan bukan pada apa yang akan diberikan Amerika Serikat.

Tetapi apakah Jerman akan mengangkat penentangannya untuk mengirim tank tempur Leopard ke Ukraina atau setidaknya menyetujui transfer dari negara-negara sekutu.

Polandia dan Lituania telah berjanji untuk mengirimkan tank-tank tersebut tetapi membutuhkan persetujuan dari Jerman.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved