Internasional
Peru Diguncang Kerusuhan, Kota Wisata Machu Picchu Ditutup Tanpa Batas Waktu, Turis Terlantar
Peru telah menutup situs wisata terkenal Machu Picchu tanpa batas waktu akibat kerusuhan yang sedang berlangsung terhadap presiden negara itu.
SERAMBINEWS.COM, LIMA - Peru telah menutup situs wisata terkenal Machu Picchu tanpa batas waktu akibat kerusuhan yang sedang berlangsung terhadap presiden negara itu.
Pemerintah mengatakan telah menutup situs tersebut, dan jalur pendakian Inca yang mengarah ke sana, untuk melindungi turis dan warga negara.
Ratusan orang, kebanyakan orang asing, saat ini terjebak di kaki benteng Inca abad ke-15.
Lusinan orang telah tewas dalam demonstrasi kekerasan selama berminggu-minggu, yang dimulai ketika pemimpin Peru sebelumnya digulingkan.
Layanan kereta api ke Machu Picchu dihentikan pada Kamis (19/01/2023) dan beberapa jalur kereta telah rusak, diduga oleh pengunjuk rasa.
Ada 417 turis yang saat ini terjebak di lokasi tersebut, kata menteri pariwisata Luis Fernando Helguero pada konferensi pers pada Sabtu (21/01/2023).
Lebih dari 300 dari mereka adalah orang asing, tambahnya.
Baca juga: Demonstrasi Berlangsung Ricuh, Presiden Peru Dituntut Mundur
Mereka bukan pengunjung pertama yang terdampar di Machu Picchu karena kerusuhan sipil bulan lalu, ratusan turis diterbangkan setelah terjebak di sana selama beberapa hari.
Berada di ketinggian gunung di Andes, Machu Picchu dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru.
Area ini sangat populer di kalangan turis, dengan sekitar satu juta orang berkunjung setiap tahun.
Beberapa pengunjung tiba di Machu Picchu melalui Inca Trail, yang merupakan pendakian beberapa hari yang terkenal.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kebudayaan Peru mengatakan telah membeli tiket untuk situs tersebut tetapi dapat menggunakannya satu bulan setelah demonstrasi berakhir, atau pengembalian uang.
Demonstran di Peru menuntut pemilihan baru dan menyerukan Presiden baru, Dina Boluarte, untuk mundur, yang sejauh ini dia tolak.
Baca juga: Kerusuhan Seperti Perang Meletus di Peru, Pemerintah Berlakukan Jam Malam Selama Tiga Hari
Mereka ingin pendahulunya dari sayap kiri, Pedro Castillo, yang dipenjara dan menghadapi tuduhan pemberontakan dan konspirasi, dibebaskan.
Castillo membantah tuduhan itu dan menegaskan bahwa dia masih pemimpin sah Peru.
Sisa Rumah Firaun di Bawah Tanah Mesir Beredar Luas Media Sosial, Apa yang Sebenarnya Terjadi? |
![]() |
---|
Vietnam Tingkatkan Tunjangan Guru 70 Persen Hingga 100 Persen Bagi Guru di Wilayah Tertinggal |
![]() |
---|
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.