Berita Aceh Tamiang

Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

Ratusan rumah di sejumlah kabupaten/kota rusak akibat diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir

Editor: bakri
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - Warga-Tamiang-kayuh-perahu.jpg
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA      
Seorang warga di Aceh Tamiang mengayuh perahu setelah lingkungannya terendam banjir, Minggu (22/1/1023) kemarin. Banjir kali ini turut merusak lahan pertanian dan perkebunan
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - akibat-hujan-deras-yang-mengguyur-wilayah-kabupaten-aceh-selatan.jpg
Dok BPBD
Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Aceh Selatan, membuat dua kecamatan dalam kabupaten tersebut terendam banjir, Senin (23/1/2023).
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - puluhan-rumah-di-desa-lubok-pusaka-dan-buket-linteung-kecamatan-langkahan-aceh-utara.jpg
Foto Dok Camat Langkahan
Puluhan rumah di Desa Lubok Pusaka dan Buket Linteung Kecamatan Langkahan, Aceh Utara rusak dan sebagian hanyut setelah diterjang banjir pada Minggu (22/1/2023).
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - personel-membersihkan-sisa-air-banjir-di-salah-satu-polsek-di-kabupaten-bireuen.jpg
Dok Polda Aceh
Personel membersihkan sisa air banjir di salah satu polsek di Kabupaten Bireuen, Minggu (22/1/2023).
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - Banjir-luapan-merendam-desa-dalam-tiga-kecamatan-dalam-Kabupaten-Aceh-Barat-Daya.jpg
Foto Dok Relawan Tagana Abdya
Banjir luapan merendam beberapa desa dalam tiga kecamatan dalam Kabupaten Aceh Barat Daya, Senin (23/01/2023).
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - Petugas-BPBD-Aceh-Timur-mengevakuasi-warga-terjebak-banjir.jpg
Dok BPBD Aceh Timur
Petugas BPBD Aceh Timur, mengevakuasi warga terjebak banjir di Kecamatan Simpang Ulim, Aceh Timur, Senin (23/1/2023).
Ratusan Rumah Rusak akibat Banjir, Ribuan Warga Mengungsi - KM-Alhijrah.jpg
Foto Kiriman Warga
Kondisi saat KM Alhijrah saat hanyut terbawa banjir bandang di Krueng Peudada Bireuen, terekam kamera warga, Sabtu (21/01/2023)

KUALASIMPANG - Ratusan rumah di sejumlah kabupaten/kota rusak akibat diterjang banjir dalam beberapa hari terakhir.

Selain itu, ribuan warga yang rumahnya terendam banjir harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Banjir yang terjadi akibat hujan yang turun terus menerus juga mengakibatkan sejumlah infrastruktur lain seperti jembatan rusak dan ribuan hektare tanaman padi terendam.

Di Aceh Tamiang, berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada Senin (23/1/2023) pagi, rumah yang rusak akibat banjir di kabupaten itu sudah mencapai 652 unit.

Jumlah rumah yang rusak masih berpeluang bertambah mengingat curah hujan masih tinggi.

Rumah yang rusak akibat banjir di Aceh Tamiang tersebar di dua kecamatan yakni Rantau 622 unit dan Karang Baru 30 unit.

Di Kecamatan Rantau, rumah rusak terbanyak berada di Kampung Alur Manis 220 unit dan disusul Kampung Landuh 208 unit.

Selebihnya berada di sejumlah desa lain.

Sementara di Kecamatan Karang Baru, rumah yang rusak di Kampung Simpang Empat 20 unit dan Tanjug Karang 10 unit.

Selain itu, banjir yang melanda Aceh Tamiang sejak Sabtu (20/1/2023) lalu juga sudah merusak sawah 507 hektare dan kebun kelapa sawit 493 hektare.

Meski belum merinci nilai kerugian materil, kerusakan kali ini cukup membuat petani dan pekebun terpukul karena sebelumnya lahan mereka juga rusak akibat banjir yang terjadi pada November dan Desember 2022.

Baca juga: Korban Banjir Pidie Dievakuasi Pakai Rakit Batang Pisang

Baca juga: Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan Satu Truk Bermuatan Sandang Pangan ke Lokasi Banjir

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, mengatakan, secara umum, air sudah surut dan saat ini pihaknya fokus untuk penanganan tanggul yang rusak.

“Sampai tadi malam kami terus membenahi tanggul, karena memang harus ada perhatian serius untuk tanggul tersebut,” kata Meurah Budiman.

Menurutnya, BPBD Aceh Tamiang sudah mengerahkan dua beko untuk memperbaiki tanggul yang rusak di Kampung Raja, Kecamatan Bendahara, dan Kampung Gelung, Kecamatan Seruway.

Dua tanggul itu jebol diterjang banjir hingga menyebabkan perumahan di wilayah itu terendam.

Saat ini, tambah Pj Bupati, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBA dan BNPB untuk mengatasi persoalan banjir yang semakin sering terjadi di Aceh Tamiang.

Meurah memastikan, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan tanggul permanen di seluruh titik rawan banjir.

“Sudah kita usulkan, harapan kita dan sama-sama kita berdoa agar usulan itu terealisasi dalam tahun ini,” harapnya.

Aceh Utara

Sementara itu, puluhan rumah di Desa Lubok Pusaka dan Buket Linteung, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, rusak dan sebagian hanyut akibat diterjang banjir pada Minggu (22/1/2023).

Hingga kemarin, banjir masih merendam kawasan tersebut dan puluhan desa lain di Aceh Utara.

Baca juga: Hujan Deras Guyur Aceh Selatan, Dua Kecamatan Terendam Banjir

Untuk Langkahan banjir yang terjadi mulai Sabtu (21/1/2023) tergolong terparah dalam 27 tahun terakhir.

Sebab, ketinggian air mencapai tiga meter lebih.

Bahkan, di tempat tertentu ketinggian air sampai atap rumah atau sekitar empat meter.

Rumah yang rusak tersebut sebagian berada di Desa Lubok Pusaka dan Sebagian lainnya di Buket Linteung.

Sampai kemarin, ketinggian air di dua desa tersebut masih mencapai 2 meter.

“Banyak sekali rumah yang rusak karena banjir kali ini mencapai empat meteran, sampai atap,” ujar Jaharuddin, warga Lubok Pusaka kepada Serambi, Senin (23/1/2023).

Sementara itu, Pimpinan Dayah Bustanul Muttaqin, Tgk Muslem, menyebutkan, banjir kali ini menyebabkan satu balai pengajian terguling, kulkas rusak, serta kitab santri serta barang-barang milik dewan guru dan santri yang sudah disimpan pada ketinggian 2.

5 meter juga ikut terendam banjir.

Informasi lain yang diperoleh Serambi dari BPBD Aceh Utara, Senin (23/1/2023), banjir yang merendam kabupaten itu terus meluas.

Pada Minggu (22/1/2023), ada 45 desa yang terendam.

Sementara pada Senin (23/1/2023) bertambah menjadi 52 desa di tujuh kecamatan.

Terbanyak di Kecamatan Matangkuli dan Pirak Timu masing-masing 18 desa, Lhoksukon 13 desa, Tanah Luas tiga desa, Langkahan dua desa, Kecamatan Banda Baro dan Samudera, masing-masing satu desa.

Baca juga: Kapolres Bireuen Pastikan Pelayanan di Polsek Terdampak Banjir Berjalan Normal

Banjir juga menyebabkan ribuan masyarakat mengungsi.

“Jumlah pengungsi pada empat titik di Kecamatan Langkahan mencapai 2.311 jiwa dari 649 Kepala Keluarga (KK),” kata Kepala BPBD Aceh Utara melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Mulyadi, kepada Serambi, Senin (23/1/2023).

Sedangkan warga di Kecamatan Samudera yang sebelumnya mengungsi kini sudah pulang ke rumah masing-masing.

Kadis Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Aceh Utara, Fuad Mukhtar, mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan masa panik kepada korban banjir di beberapa kecamatan.

“Sekarang saya masih di Buket Linteung, tapi tidak bisa menjangkau ke lokasi karena ketinggian air masih mencapai 2 meter.

Sehingga bantuan harus dijemput pakai perahu,” ungkapnya.

Aceh Timur

Hujan deras yang melanda Aceh Timur sejak Sabtu (21/1/2023) hingga pagi kemarin menyebabkan 11 desa di 3 kecamatan terendam.

Kepala BPBD Aceh Timur, Ashadi SE MM, mengatakan tiga kecamatan yang dilanda banjir yakni Pante Bidari (7 desa), Simpang Ulim ()2 desa), dan Kecamatan Julok (dua desa), Adapun warga yang terdampak banjir sebanyak 673 Kepala Keluarga (KK) atau 2.716 jiwa.

Rinciannya, warga yang mengungsi sebanyak 545 KK atau 2.204 jiwa dan yang tak mengungsi 128 KK atau 512 jiwa.

Baca juga: Puluhan Rumah Rusak Diterjang Banjir di Aceh Utara, Sebagian Hanyut 

Hingga Senin, jelas Ashadi, banjir di hulu sungai Arakundo atau Kecamatan Pante Bidari sudah berangsur surut.

Namun, di bagian hilir (Kecamatan Julok, dan Simpang Ulim), banjir terus meningkat.

Upaya yang sudah dilakukan, ungkap Ashadi, yaitu melakukan upaya evakuasi dan pendataan, menyalurkan bantuan logistik, serta siaga, dan terus berkoordinasi dengan intansi terkait.

Bireuen

Di Kabupaten Bireuen, 1.576 warga dari enam desa di Kecamatan Gandapura sejak Minggu (22/1/2023) menjelang Magrib, juga harus mengungsi karena rumah mereka tergenang banjir Sebagian dari mereka mengungsi ke meunasah, masjid, dan Pustu terdekat.

Warga yang mengungsi berasal dari Paya Baro 90 orang, Cot Tufah (621), Cot Tunong (70), Cot Mane (495), Lhok Mambang (200), dan Desa Blang Keude 102 orang.

Selain itu, jembatan permanen di perbatasan Desa Bunta, Kecamatan Peusangan dan Desa Cot Peutek, Kecamatan Kota Juang, putus total pada Senin (23/1/2023) sekitar pukul 07.00 WIB.

Hal itu terjadi derasnya air di bawah jembatan tersebut.

Sementara itu, seorang pedagang ikan mengalami luka-luka setelah sepeda motornya jatuh ke lubang jembatan yang putu situ dan kemudian tertanam longsoran jembatan.

Kapal Motor (KM) Alhijrah milik Arifan (27) warga Blang Kubu, Kecamatan Peudada, Bireuen yang sedang sandar di alirang Krueng Peudada kawasan Desa Blang Kubu, hanyut dan hilang disapu banjir luapan pada Sabtu (21/1/2023) sore.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, saat itu kondisi kapal nelayan penangkap ikan jenis pukat langga bobot 30 Gross Ton (GT) dalam proses perbaikan di pinggir sungai. (mad/jaf/sn/yus)

Baca juga: Hadapi Banjir, Pemerintah Aceh Siagakan Tim dan Distribusikan Bantuan

Baca juga: 10 Desa di Tiga Kecamatan di Abdya Tergenang Banjir

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved