Anda Ingin Umrah? Dokter Zaidul Akbar Rekomendasi Minum Vitamin Alami Ini Agar Lebih Kuat Beribadah

Ahli kesehatan yang dikenal sebagai pakar obat herbal, dr Zaidul Akbar merekomendasi enam vitamin yang bisa diminum atau dibawa saat umrah.

SERAMBINEWS.COM - Melaksanakan ibadah umrah tak hanya memerlukan dana, tapi juga energi yang prima, apalagi jika umrah pada bulan-bulan tertentu di Tanah Suci, Makkah dan Madinah panas terik.

Tentu dibutuhkan kondisi fisik yang fit dan prima agar bisa menjalankan ibadah lebih maksimal.

Oleh karena itu, selain memantapkan niat, jangan lupa juga bekali stamina fisik yang perlu disiapkan sebelum ibadah. 

Ahli kesehatan yang dikenal sebagai pakar obat herbal, dr Zaidul Akbar merekomendasi enam vitamin yang bisa diminum atau dibawa saat umrah.

Rekomendasi vitamin dari dr Zaidul Akbar yang bisa diminum saat umroh ini menggunakan bahan-bahan alami.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official pada Rabu (25/1/2023), dr Zaidul Akbar mengungkap, jika dirinya termasuk orang yang jarang membawa vitamin saat umrah.

Baca juga: Dokter Zaidul Akbar Berbagi Tips Hilangkan Bau Badan Menggunakan Bahan Alami, Pakai Deodorant Ini

Pasalnya, menurut dokter Zaidul Akbar makanan yang disediakan pihak hotel di Mekkah dan Madinah sudah cukup mengandung nutrisi dan vitamin untuk tubuh.

Namun, jika Anda ingin membawa vitamin saat umrah sebagai pendukung suplemen, juga tidak ada salahnya. 

Disarankan dr Zaidul Akbar, sebaiknya bawalah vitamin yang berasal dari bahan-bahan alami.

"Kalau Anda tetap mau bawa vitamin, sebaiknya dapatkan sumber vitamin dari bahan alami," katanya.

Berikut rekomendasi vitamin yang dianjurkan dr Zaidul Akbar untuk dibawa saat umrah :

1. Minyak Zaitun
2. Habbatussauda
3. Virgin Cococonut Oil atau Minyak Kelapa
4. Madu
5. Probotik 
6. Garam Non Rafinasi

Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Badan Menggunakan Bahan Alami ala dr Zaidul Akbar, Mudah Banget!

"Kalau mau bawa, minyak zaitun yg kapsul karena lebih gampang, habbtausauda yg serbuk, VCO, madu, probiotik dan garam sehat non rafinasi, Insya Allah kalau mau bawa itu sudah cukup," sambungnya.

Selain rutin mengonsumsi asupan vitamin dari bahan-bahan alami tersebut, lanjut dr Zaidul Akbar, Anda juga dianjurkan banyak mengonsumsi makanan sehat saat umrah di Tanah Suci, misalnya buah tin, kurma basah, dan kurma setengah matang.

"Di hotel di Madinah banyak sekali buah-buahan yang disebutkan di dalam Alquran seperti tin, kurma basah atau kurma mengkel, sebenarnya itu semua sumber vitamin, tapi kalau pengen bawa  gpp bawa aja Insya Allah cukup," pungkasnya.

Waspada Mulai dari Sekarang! Ternyata Makanan Halal Juga Bisa Merusak Tubuh Kata dr Zaidul Akbar

Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar mengungkap bahwa makanan halal ternyata juga bisa merusak tubuh manusia.

Dilansir Serambinews.com dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official pada Senin (23/1/2023), ia mengatakan meskipun makanan yang bahannya halal pun bisa merusak tubuh.

Bagaimana bisa? Simak penjelasan dr Zaidul Akbar berikut ini.

Bagi umat Muslim, penting sekali mengonsumsi makanan halal.

Makanan halal adalah makanan yang dinyatakan halal dalam Alquran.

Makanan halal sendiri merupakan makanan yang diperbolehkan atau dianjurkan untuk dikonsumsi sesuai dengan ketentuan hukum Islam.

Baca juga: Sakit dan Nyeri saat Haid Auto Sembuh Jika Minum Resep Herbal dr Zaidul Akbar, Wanita Pasti Senang!

Meskipun makanan yang kita konsumsi halal, namun ternyata makanan halal ini bisa merusak tubuh kata dr Zaidul Akbar.

Adapun maksud tersebut adalah, apabila seseorang mengonsumsi makanan yang tidak dilarang seperti hal nya burung, ikan dan ayam.

Apakah bisa berefek tidak baik bagi manusia? dr Zaidul Akbar mengatakan, bisa saja makanan halal tersebut merusak tubuh manusia.

"Bisa, kalau seandainya makanan tadi secara bahannya halal. Tapi didapatkan dari cara atau dibeli dengan harta yang tidak halal atau haram. Maka statusnya berubah menjadi makanan yang haram," katanya.

Meskipun makanan tersebut halal, namun jika dibeli dengan harta yang haram, maka makanan tersebut tetap menjadi sesuatu yang haram masuk ke tubuh seseorang.

Lalu apa yang akan terjadi?

Baca juga: Makan Buah dengan Garam Ternyata Bagus untuk Kesehatan Ginjal, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

Lanjut dr Zaidul Akbar, maka yang terjadi adalah perubahan perilaku manusia.

"Contoh nya sapi dan ayam itu halal, dengan penyembelihan dan lain hal. Tetapi, ketika dibeli atau didapatkan dengan cara yang haram. Maka sesuatu itu akan menjadi panas di tubuh manusia," imbuhnya.

Panas yang dimaksud di sini adalah panas yang akan mempengaruhi perilaku seseorang, bukan hanya perilaku dia juga akan membuat gelisah seseorang.

Selain gelisah dan mempengaruhi perilaku, dia bisa menimbulkan penyakit dalam tubuh seseorang.

Begitu pula dengan makanan haram yang memang secara syariat sudah dilarang, maka itu akan menimbulkan efek ke dalam tubuh.

Adapun makanan yang dilarang secara syariat di sini seperti hewan buas dan bertaring, hewan seperti ini memang sudah jelas haramnya.

Baca juga: Makan Buah dengan Garam Ternyata Bagus untuk Kesehatan Ginjal, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

"Memang jelas-jelas haramnya, maksudnya yang dimakan itu memang dilarang dalam agama islam, contoh hewan bertaring, berkuku tajam, itu gak boleh dikonsumsi atau memang ada hewan-hewan tertentu dilarang meskipun tidak buas, cuma dilarang dalam Islam, contoh tidak buas seperti tikus, haraimau, tapi tikus itu dilarang dalam agama Islam," sambugnya.

Jika makanan haram tersebut masuk ke dalam tubuh, efeknya dua terhadap tubuh, efek secara hati atau emosional dan efek yang berkaitan dengan penyakit fisik yang di derita.

Begitu pula dengan hewan yang disembelih atau didapatkan dengan cara yang haram akan menimbulkan penyakit. Karena ada sabda dari nabi tentang itu semua.

Makanan yang haram itu seperti neraka dalam tubuh seseorang, mereka akan mengganggu emosi nya dan hatinya. Pada akhirnya dia akan sakit secara fisik.

"Karena emang ada sabda nabi SAW tentang itu semua bahwa makanan yang haram itu seperti api neraka dalam tubuh seseorang, jadi mengganggu jiwa seseorang, hatinya, emosi, perasaannya bahkan pada akhirnya membuat seseorang itu sakit secara fisik," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)