Longsor di Km 80
Ini Penyebab Tanah Bergerak di Km 80-81 Banda Aceh-Sigli, Dinas ESDM Aceh Turunkan Tim Geologi
Berdasarkan hasil peninjauan, penyelidikan dan pengamatan, serta analisa geologi, di lintasan badan jalan nasional Km 80 – 81 itu, ada 6 lokasi titik
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kadis ESDM Aceh Ir Mahdinur mengatakan, setelah mendapat laporan dari masyarakat soal peristiwa badan jalan nasional di KM 80-81, Saree -Padang Tiji, mengalami longsor, pihaknya langsung mengirimkan tim geologi untuk mengamati dan menganalisis peristiwa tersebut.
Berdasarkan hasil peninjauan, penyelidikan dan pengamatan, serta analisa geologi, di lintasan badan jalan nasional Km 80 – 81 itu, ada 6 lokasi titik longsor.
Lapisan tanah yang longsor, adalah jenis tanah satuan tuf, yang berumur kuarter, bersumber dari formasi Gunung Api Lamteuba, Aceh Besar.
Jenis tanah satuan tuf itu, jelas Mahdinur, mengandung lempung, yang mudah menyerap air.
Tanah lempung akan mengalami pengembangan (swelling), saat menyerap air, sehingga membuat ikatan antar butir batu stuf menjadi tidak stabil.
• UPDATE TERKINI KM 80 BANDA ACEH-SIGLI - Longsor Kian Parah, Jalan Terbelah, Terjadi Antrean Panjang
Batuannya bersifat lepas dan belum terkompaksi, sehingga rentan terhadap longsor.
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi, karena tingginya frekuensi curah hujan yang terjadi sejak Sabtu (22/1) sampai Kamis (26/1), membuat material di atas satuan tanah lempung itu menjadi lebih berat, sehingga beban tanah bertambah berat, sehingga terjadi pergeseran/gerakan tanah.
Faktor penyebab lainnya, kondisi lereng tanah di KM 80 – 81 tersebut cukup curang, ketika ikatan antar butir satuan tanah tidak stabil dan lepas, maka membuat ikatan tanah menjadi renggang dan terjadi pergerakan tanah longsor.
Untuk mengurangi risiko longsor di kemudian hari, di ruas jalan KM 80 – 81 Saree – Padang Tiji itu, perlu dilakukan kajian mitigasi bencana longsor.
• BREAKING NEWS - Ada Tanah Bergerak di Lintas Saree-Padang Tiji, Waspada!
Kajian itu untuk mengetahui kondisi ancaman bencana tanah longsornya. Dan meminimalisir kondisi longsoran.
Dari hasil kajian mitigasi tanah longsor tersebut, kata Mahdinur dan Ikhlas, pihak Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) I Aceh, yang bertugas untuk membangun dan memperbaiki badan jalan yang telah longsor, dapat mengetahui, model bangunan badan jalan yang bagaimana dan seperti apa yang cocok di bangun di lintasan badan jalan nasional KM 80 – 81 tersebut, agar tidak membahayakan pengendara kendaraan bermotor, mulai dari kendaraan roda dua, tiga, empat, enam dan seterusnya.
Dinas ESDM Aceh, kata Mahdinur, sangat berharap badan jalan nasional di KM 80 – 81 yang longsor tersebut, cepat ditangani dan diberikan tanda-tanda bahaya, agar semua kendaraan bermotor yang melintas di jalan jadi lebih berhati-hati lagi. Karena, pergerakan tanah yang longsor dan terbelah itu, terus akan bergerak, sampai kondisi hujan berhenti dalam jangka waktu yang lama.
Kalau masih hujan, pergerakan tanahnya terus bergerak, karena tekanan beban dari atas yang berat.
“Kondisi tanah berbatuan stuf itu, jika ada hujan, tanahnya menjadi lunak dan rapuh, serta mengembang, kemudian terjadi longsor pada lokasi tebing tanah yang curam, seperti yang terjadi di lintasan badan jalan nasional KM 80 – 81 Saree – Padang Tiji,” pungkas Mahdinur.
UPDATE TERKINI KM 80 BANDA ACEH-SIGLI - Longsor Kian Parah, Badan Jalan Terbelah, Terjadi Antrean Panjang Kendaraan
Sementara itu kerusakan jalan nasional di KM 80-81 akibat longsor dan tanah bergerak di kawasan Gampong Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Pidie, Kamis (26/1/2023), semakin parah.
Kondisi terkini yang terpantau Serambinews.com terjadi antrean kendaraan yang mengular panjang dari dua arah.
Badan jalan aspal itu terbelah di beberapa titik dengan bagian atas turun kebawah.
Penyebab badan jalan nasional turun ke bawah akibat struktur tanah di bagian bawah labil akibat banjir.
"Kita sudah tiga hari melakukan buka tutup di ruas jalan nasional," kata Kapolrea Pidie, AKBP Ahmad Asfali SIK, melalui Kasat Lantas, Iptu Mahruzar Hariadi, kepada Serambinews.com, Kamis (26/1/2023).
Ia menjelaskan, semua personel Satlantas Polres Pidie dikerahkan ke lokasi jalan rusak di KM 81, guna mengurai kemacetan lalulintas.
"Terjadi kemacetan kendaraan yang panjang sehingga anggota kami harus bekerja keras di tengah turunnya hujan mengatur lalulintas," ungkapnya.
Dikatakan, satu alat berat telah dikerahkan untuk memperbaiki jalan nasional itu.
Sebab, badan jalan yang bisa dilalui hanya satu jalur.
Sehingga bagi truk berbadan besar dan bus susah melintasi di jalan rusak tersebut.
Untuk itu, pengguna jalan dari Medan dan Banda Aceh harus berhati-hati membawa kendaraan di lokasi jalan rusak di kawasan Laweung Pidie.(*)
• UPDATE TERKINI KM 80 BANDA ACEH-SIGLI - Longsor Kian Parah, Jalan Terbelah, Terjadi Antrean Panjang
• Dana Desa 2023 Baru akan Cair pada Awal Februari Menunggu Pengesahan DIPA di Kemenkeu
• Sholat Dhuha, Ceramah Ustadz Abdul Somad Tentang Batasan Waktu Pengerjaannya
Analisis Tim Geologi ESDM Aceh
Tim Geologi ESDM Aceh
ESDM Aceh
Penyebab Tanah Bergerak
tanah bergerak
Km 80-81 Banda Aceh-Sigli
Serambinews
Serambi Indonesia
Truk Tangki CPO Tergelincir di Lintasan Tanah Terbelah KM 80 Laweung |
![]() |
---|
Arus Lalu Lintas di KM 80-81 Saree-Padang Tiji yang Amblas Terpantau Kembali Lancar |
![]() |
---|
Anggota DPRA Minta Kementerian PUPR Perbaiki Jalan Terbelah di KM 80-81 Lintas Banda Aceh-Sigli |
![]() |
---|
Hujan Deras, Tanah Terbelah di KM 80-81 Saree-Padang Tiji Makin Lebar, Tim Geologi Teliti Lokasi |
![]() |
---|
MENGERIKAN! Tanah Bergerak di KM 80 Banda Aceh-Sigli Bikin Aspal Terbelah, Waspada Jika Hujan Deras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.