Berita Banda Aceh

Kapolda Aceh Mengaku Prihatin dengan Anak Bawa Ayah Berobat Pakai Becak Barang

Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar mengaku sangat prihatin dengan anak berumur 11 tahun yang membawa ayahnya berobat menggunakan becak barang

Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Facebook Azmi Murtala
Bocah Aceh bawa ayah berobat dengan becak barang - Kisah Bocah Asal Pidie Jaya Tempuh 115 KM Bopong Ayahnya Pakai Becak Tua ke Aceh Utara untuk Berobat 

Saat ditanyakan, bocah berbadan gempal itu ternyata memang sering membawa ayahnya dari Pidie Jaya ke RSUD Cut Meutia, Aceh Utara menggunakan becak.

Sang ayah yang menderita pembengkakan di perut akibat penumpukan cairan harus segera berobat setiap sepuluh hari sekali. 

"Dia (Rahmat Aulia) setiap sepuluh hari sekali selalu membawa ayahnya dari Pidie Jaya ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia dengan becak tua untuk disedot cairan yang ada ditubuh ayahnya," kata akun tersebut.

Menempuh 8 Jam Perjalanan 

Rahmat Aulia membawa sang ayah berobat setiap sepuluh hari sekali dengan menempuh waktu delapan jam perjalanan.

Tentu ini bukanlah hal yang mudah bagi Rahmat Aulia mengingat usianya masih sangat muda yang seharusnya dihabiskan untuk bermain.

Namun kini dirinya dipaksa oleh keadaan untuk dewasa dalam mengurus ayahnya.

Perjalanan yang memakan waktu delapan jam lebih adalah bukan waktu yg singkat, apalagi seorang anak kecil yang mengendarainya.

Rahmat Aulia mau tak mau harus membawa sang ayah berobat ke RSUD Cut Meutia di Aceh Utara daripada di RSUD Zainoel Abidin di Banda Aceh mengingat jarak tempuh yang sangat jauh.

"Maka dia lebih memilih ke Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia dengan alasan lebih dekat daripada Banda Aceh," tutur akun tersebut.

Berbekal Upah Tarek Pukat

Rahmat Aulia merupakan seorang anak piatu, sang ibu meninggal sudah sejak lama.

Hidup berdua dengan sang kakak yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP, tak menghentikan semangat Rahmat untuk merawat sang ayah.

Baca juga: Kecelakaan Bus di Pakistan Tewaskan 41 Orang, Jasad Korban Hangus Terbakar Tak Bisa Dikenali

Dirinya tak hanya menjadi tulang punggung keluarga saja tetapi Rahmat juga berjibaku untuk merawat sang ayah yang tengah terbaring sakit.

Untuk biaya berobat sang ayah, Rahmat Aulia sehari-hari ikut bekerja sebagai penarik jaring ikan atau biasa disebut tarek pukat.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved