Berita Politik
Isu Reshuffle Rabu Pon Makin Menguat, Ini Tanggapan Sekjen NasDem
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Presiden bahkan dikabarkan akan melakukan reshuffle pada Rabu Pon berdasarkan kalender Jawa. Untuk diketahui Presiden kerap melakukan reshuffle pada Rabu Pon.
Terkait hal tersebut Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengaku tidak mengetahuinya. Pada Rabu lusa, ia bersama Presiden akan berangkat ke Bali pada sore hari.
“Saya enggak tahu. Rabu saya dampingi presiden ke Bali. Sore berangkat,” kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin(30/1/2023).
Pramono tidak menjawab pasti apakah reshuffle akan dilakukan sebelum Presiden berangkat ke Bali.
Ia kembali mengulang pernyataan bahwa pada Rabu sore, Presiden akan ke Bali.
“Ya Rabu sore pergi ke Bali, sampai Kamis,” katanya.
Baca juga: Utang Politik Anies Baswedan ke Prabowo Subianto Disebut Lunas, Sudirman Said: Karena Gak Punya Uang
Pramono mengatakan, meskipun ia mengetahui informasi mengenai reshuffle, ia tidak bisa membocorkannnya ke publik.“Walaupun tahu mohon maaf ya,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki pertimbangan sebelum melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.
Viva menyebut pertimbangan itu terkait kinerja para menteri dan juga mengenai politik.
"Reshuffle itu hak prerogatif presiden, baik pertimbangannya tentang kinerja menteri atau soal politik," kata Viva.
Lebih lanjut, kata Viva, PAN menghormati Konstitusi bahwa soal reshuffle itu kewenangan presiden.
Hal itu diatur di pasal 17 UUD RI 1945 bahwa dalam menjalankan pemerintahannya presiden dibantu oleh menteri-menteri yang membidangi urusan tertentu di pemerintahan, yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
"Presiden tentu memiliki pertimbangan yang khusus dan detil yang berkaitan dengan kinerja menteri yang berdampak kepada kinerja pemerintahan dan juga karena pertimbangan politik agar dapat menjalankan tugas melayani masyarakat, bangsa dan negara dengan baik," ujarnya.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku belum diberi informasi terkait reshuffle itu.
"Apakah PPP sudah diajak bicara? Jawabannya saya hari ini Senin pagi, saya ingin sampaikan, itu belum, PPP menyerahkan kepada presiden," kata Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.
"Sampai dengan saat ini presiden kan belum menjelaskan kapan kalaupun reshuffle itu ada akan dilakukan," imbuhnya.
Wakil Ketua MPR RI itu mengatakan, PPP menyerahkan keputusan terkait reshuffle kepada Presiden Jokowi.
Menurutnya, Jokowi pasti sudah punya pertimbangan sendiri jika memang akan melakukan reshuffle.
"Partai-partai itu percaya semua. Bagaimana pun Presiden Jokowi akan menjaga keseimbangan semuanya," tutupnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin mengaku belum diajak bicara Presiden Joko Widodo terkait wacana reshuffle kabinet yang ramai beredar di publik belakangan ini.
Ia pun mengaku belum tahu soal urgensi terkait hal tersebut dan kapan hal tersebut akan dilakukan.
Gus Muhaimin menegaskan reshuffle kabinet adalah kewenangan presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi Panggil Surya Paloh, Bahas Reshuffle Kabinet dari NasDem?
Oleh sebab itu, pihaknya akan mendukung apapun keputusan presiden. Ia berharap reshuffle kabinet bisa meningkatkan kinerja pemerintah.
"Ya, reshuffle hendaknya tidak sekadar politis, tetapi meningkatkan kinerja pemerintahan," katanya.
PKB, kata dia, tidak akan mengusulkan siapapun untuk direshuffle. Ia percaya Presiden Joko Widodo lebih mengetahui siapa sosok yang perlu direshuffle atau tidak.
Namun demikian, kata dia, PKB akan siap jika diminta menyediakan nama untuk masuk kabinet. "Oh siap, kita punya banyak nama yang siap," kata Gus Muhaimin.
Sekjen NasDem Enggan Berkomentar
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny Plate enggan berkomentar banyak terkait pertemuan Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis pekan lalu.
Plate hanya mengatakan bahwa pertemuan tersebut berjalan baik untuk pembangunan nasional.
“Pertemuannya bagus, baik, ya untuk kepentingan pembangunan nasional kita yang lebih lancar di tengah situasi yang penuh tantangan,” kata Plate.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram 31 Januari 2023
Terkait isi pembicaraan pertemuan tersebut, Plate mengatakan, hanya Surya Paloh dan Presiden Jokowi saja yang tahu.
“Kalau itu kan pak Surya dan bapak presiden yang tahu isinya lah. Nanti dari mereka saja.,” tuturnya.
Plate tidak menjawab saat ditanya apakah pertemuan tersebut terkait dengan rencana Presiden Jokowi yang akan melakukan reshuffle kabinet.
Termasuk saat ditanya mengenai nasib NasDem di koalisi pemerintahan.
Plate berlalu meninggalkan wartawan dan menuju mobilnya di Halaman Istana Kepresidenan, Jakarta.(Tribun Network/gta/fik/mam/wly)
Baca juga: Presiden Jokowi Tanggapi Soal Reshuffle Kabinet: Bisa Jumat, Senin, Selasa, Rabu . . .
Partai Gelora Menyapa Pidie, Janjikan Awal Baru Menuju Perubahan |
![]() |
---|
TA Khalid Tegaskan Revisi UUPA Terus Bergulir di DPR RI |
![]() |
---|
Abuwa Minta Muda Seudang Jadi Garda Perjuangan Tuntaskan Butir MoU Helsinki |
![]() |
---|
Akademisi USK Ingatkan Revisi UUPA Tidak Kesampingkan Penguatan Kewenangan Aceh |
![]() |
---|
Mualem Minta Revisi UUPA Sesuai MoU Helsinki, Tegaskan Aceh Komit Jaga Perdamaian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.