Berita Aceh Barat
Di Usia 28 Tahun, Dosen UTU Isyatur Raziah Raih Gelar Doktor di USK
Isyatur Raziah raih gelar doktor bidang teknologi informasi di usia 28 tahun. Ia salah seorang dosen pengajar pada UTU Meulaboh
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Isyatur Raziah raih gelar doktor bidang teknologi informasi di usia 28 tahun.
Ia salah seorang dosen pengajar pada Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknik Universitas Teuku Umar (UTU).
Isyatur Raziah berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul “Skema Pemilihan Relay dan Manajemen Interferensi pada Sistem Komunikasi Kooperatif Device to Device (D2D)" dalam ujian promosi doktor di Gedung Pascasarjana, Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Selasa (31/1/2023).
Promosi doktor siang itu dipimpin langsung oleh Prof Dr Hizir Sofyan yang merupakan Direktur Program Pascasarjana USK Banda Aceh.
Baca juga: Akhirnya Tiga Pemuda Aceh Barat Bisa Melihat Dunia, Kakak Beradik Sejak Lahir tak Bisa Melihat
Sementara Komisi Penguji, yaitu Prof Dr Ir Nasaruddin, S.T.,M.Eng,IPU (promotor atau penguji), Prof Dr Ir Yuwaldi Away, M. Sc (co promotor 1 /penguji) dan Dr. Rusdha Muharar, ST.,M.Sc (co. Promotor II /penguji).
Selain itu, 3 dosen penguji bidang konsentrasi, yaitu Prof. Dr. Teuku Yuliar Arif, ST.,M.Kom, Prof. Dr. Fitri Arnia, ST.,M.Eng,sc dan Prof. Dr. Ir. Dadang Gunawan, M. Eng (Penguji Bidang Konsentrasi dari Luar Institusi dari Universitas Indonesia).
Putri dari pasangan Jamaluddin - Mardiani ini berhasil meraih gelar doktor di usia yang relatif muda, yaitu 28 tahun.
Ia berhasil menyelesaikan studi S3 dalam waktu 2 tahun 11 bulan, dimana 1 tahun 4 bulan diantaranya digunakan untuk menulis disertasinya.
Baca juga: Ditanya Warga Orang Senang Kok dapat PKH, Ini Jawaban Mensos RI dan Panggil Kepala Desa
Disertasi yang ditulis Isyatur Raziah ini membahas tentang sistem komunikasi kooperatif device to device (D2D) yang merupakan evolusi dari komunikasi wireless.
Menurutnya kooperatif D2D memungkinkan komunikasi terjalin secara langsung antara source dan destination tanpa melalui base station (eNB).
Konsep kooperatif memanfaatkan perangkat pengguna lain sebagai relay. Berdasarkan penggunaan spektrum frekuensi, kooperatif D2D underlay menggunakan spektrum frekuensi bersama dengan cellular user (CUE).
Penggunaan spektrum frekuensi bersama mengakibatkan interferensi antara D2D user (DUE) dan CUE menyebabkan penurunan kinerja sistem kooperatif D2D.
Kondisi relay merupakan hal penting pada penelitian ini.
Melalui penelitian ini, Dr. Isyatur mengusulkan skema pemilihan relay adaptif baru dan manajemen interferensi dengan menggunakan pengendalian daya adaptif pada sistem komunikasi kooperatif D2D untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
raih gelar doktor
Isyatur Raziah
Universitas Teuku Umar
Universitas Syiah Kuala
Dosen
Serambinews
bidang teknologi informasi
Bank Sampah Binaan Mifa Bersaudara Jadi Objek Penilaian Adipura Aceh Barat |
![]() |
---|
Berbulan-bulan Konflik dengan Gajah, Warga Aceh Barat Kini Bisa Bernapas Lega |
![]() |
---|
Dua Syech Arab ‘Jadi Guru’ di MAN 1 Aceh Barat, Tekankan Hal Penting Ini Kepada Siswa |
![]() |
---|
Bupati Antar Camat ke Tempat Tugas Baru, Ingatkan 3 Ancaman yang Merusak Rakyat |
![]() |
---|
Kemenag Aceh Barat Ingatkan Warga Agar Anak tak Menikah Lewat Qadhi Liar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.