Breaking News

Internasional

Pentagon Lacak Balon Mata-Mata China di Atas Situs Nuklir Montana, Tidak Berani Diledakkan

Badan Pertahanan AS, Pentagon pada Kamis (2/2/2023), berhasil melacak balon mata-mata China yang terbang tinggi di atas Negara Bagian Montana.

Editor: M Nur Pakar
Screenshot
Balon mata-Mata China di atas Montana, Amerika Serikat. 

Pejabat pertahanan mengatakan balon itu memasuki wilayah udara AS beberapa hari lalu, tetapi intelijen Amerika telah melacaknya jauh sebelum itu.

Austin, yang berada di Filipina mengadakan diskusi dengan pejabat tinggi Pentagon setelah Biden menanyakan tentang opsi untuk menangani balon tersebut.

Jet tempur diterbangkan untuk memeriksanya saat berada di atas Montana.

Baca juga: Pentagon Menyebut Rusia Merekrut Tentara Bayaran Suriah, Dikirim ke Ukraina

Tetapi keputusan Pentagon tidak mengambil tindakan kinetik karena risiko keselamatan dan keamanan orang-orang di lapangan dari kemungkinan medan puing.

Juru bicara Pentagon Pat Ryder membenarkan balon itu masih terlacak di wilayah udara AS.

"Balon tersebut saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial, jadi tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat," kata Ryder dalam sebuah pernyataan.

Departemen Pertahanan Kanada mengatakan pihaknya sedang bekerjasama dengan Amerika Serikat untuk melacak sebuah balon, sambil mengisyaratkan mungkin ada kegiatan pengawasan lainnya.

"Kanada mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan wilayah udaranya, termasuk pemantauan potensi insiden kedua," kata departemen itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut atau menyebut China.

Beijing telah mengirim balon pengawasan ke Amerika Serikat di masa lalu.

Namun, yang satu ini bertahan lebih lama di wilayah udara AS, kata pejabat senior pertahanan AS.

"Namun demikian, kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi intelijen asing yang mengumpulkan informasi sensitif," kata pejabat itu.

Austin berada di Filipina minggu ini untuk memperkuat kerjasama pertahanan AS, termasuk mendapatkan akses yang lebih luas bagi pasukan Pentagon di pangkalan militer Filipina.

Sebuah langkah yang menyoroti pandangan AS tentang China sebagai ancaman bagi Asia Timur.

Pejabat pertahanan itu mengatakan keseriusan masalah dengan balon itu telah disinggung dengan pejabat Beijing.

"Kami telah menjelaskan akan melakukan apapun yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami di tanah kami sendiri," ujarnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved