Pendidikan
Zahraini, Dosen UBBG Banda Aceh Raih Gelar Doktor Pendidikan di Unimed, Ini Rekom untuk Dinas Dayah
disertasi berjudul “Pengembangan Model Total Quality Management in Islamic Education (TQM-IE) pada Pesantren Tradisional (Dayah Salafiyah) di Aceh
Sebelum kuliah S3 di Unimed, Zahharini mendapatkan titel Strata 1 (S1) bidang Pendidikan Kesejahteraan Keluarga di FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Universitas Syiah Kuala.
S1 Bahasa Inggris di Universitas Serambi Mekkah.
Setelah itu, dia meraih Strata 2 (S2) bidang Manajemen Administrasi Pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.
M2P2TQM-IE
2.3.1 Model Total Quality Management In Islamic Education Pada Pesantren Tradisional (M2P2TQM-IE)
Pengembangan Model Total Quality Management In Islamic Education Pada Pesantren Tradisional (M2P2TQM-IE) adalah model manajemen mutu pesantren tradisional dari TQM model dan Classical Education model.
Dimana konsep manajemen mutu dimulai dari analisis kebutuhan, penetapan tujuan, perumusan nilai-nilai pesantren, perbaikan berkesinambungan dan penyusunan program mutu terpadu, membentuk kepanitian TQM-IE, pembagian unit-uni kerja kepanitian, penetapan model, pembagian tugas untuk tim TQM dan organisasi pesantren sesuai dengan kualifikasi pekerjaan. Kepemimpinan dan komunikasi dan pelatihan adalah unsur penting dalam pelaksanaan TQM.
Tahap evaluasi yaitu tahap pengendalian mutu, penilaian mutu untuk melihat kepuasan pelanggan. Laporan dari hasil penilaian mutu sebagai landasan untuk melakukan perbaikan kembali atau tindak lanjut secara terus menerus.
Karakteristik dari model manajemen Total Quality Management In Islamic Education (TQM-IE) adalah:
a. Functionality, berfungsi efektif dalam organisasi sebagai sistem manajemen untuk meningkatkan kualitas produk atau outcome sehingga bisa diterima oleh pengguna dan dapat menghindari kesalahan fatal.
b. Reliability, produk ini mampu bekerja sesuai harapan dari masa ke masa dan dapat dikondisikan kembali.
c. Usability, sangat cocok digunakan dipesantren tradisional karena disesuaikan dengan kondisi pesantren yang masih bersifat tradisional.
d. Eficiency, perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan) seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunan sumber yang terbatas.
e. Adaptable, yang maksudnya mudah dimodifikasi sesuai dengan kondisi organisasi pendidikan, maupun tujuan dan program itu sendiri.
f. Fashionable, model ini sangat ramping, mudah dipahami dan mengikuti perkembangan zaman serta memilki kelengkapan komponen model, kejelasan struktur model, hubungan antar komponen model, efektivitas dan efisiensi model.
SMA Negeri Modal Bangsa Raih Juara 3 LDBI Tingkat Provinsi Aceh dan Wakili Aceh di Tingkat Nasional |
![]() |
---|
Kakanwil kemenag dan Kadisdik Tinjau Program Limit Mengaji, Upaya Bentuk Generasi Qurani |
![]() |
---|
SMA 1 Matangkuli Rilis Aplikasi Al Murajaah Program Hafalan Alquran |
![]() |
---|
Uji Coba Matematika 'Virtual Reality' di Lhokseumawe, Murid SD Bisa Jawab Soal Lebih Cepat |
![]() |
---|
Kadisdik Aceh Tegaskan MPLS Ramah dan Bebas Bullying, Kacabdin Harus Ikut Awasi Ketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.