Berita Bireuen

Jembatan Matang Bangka Jeunieb Bireuen yang Ambruk Segera Ditangani Darurat

Pasalnya, jika tak ada jembatan yang sudah dibangun sejak 15 tahun lalu itu, maka akses ratusan warga pesisir Kecamatan Jeunieb, Kecamatan Pandrah, da

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS 
Jembatan Matang Bangka, Jeunieb, Bireuen, yang ambruk Sabtu (4/2/2023) segera ditangani darurat 

Warga mengharapkan dinas terkait segera membangun jembatan darurat sebelum dibangun jembatan permanen, sehingga minimal kendaraan roda dua bisa melintas. 

Sementara itu, jajaran Polsek Jeunieb bersama anggota Koramil 03/ Jeunieb, Bireuen, beberapa saat setelah kejadian itu, langsung memasang police line
di kedua ujung jembatan bailey itu. 

Tujuannya untuk mencegah jatuh korban karena warga tak bisa lewat lagi. 

Kapolres Bireuen AKBP Mike Hardy Wirapraja  SIK MH  melalui Kapolsek Jeunieb, Ipda Arizal SH kepada Serambinews.com,  mengatakan setelah longsornya jembatan itu, posisi jembatan miring sebelah dan tidak dapat lagi dilewati kendaraan.

 "Setelah mendapat informasi dari warga, sejumlah anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa langsung menuju TKP dan memasang garis polisi guna memberikan tanda bagi masyarakat," kata Ipda Arizal.

Kapolsek Jeunieb mengatakan melihat kondisi jembatan yang ambruk, maka diperkirakan longsor terjadi akibat abrasi sungai hingga menyebabkan
terkikisnya beton penyangga dan akhirnya tanah amblas ke sungai.

Masyarakat diimbau tidak melintasi jembatan ini untuk sementara waktu, meski hanya berjalan kaki guna menghindari hal yang tidak diinginkan. 

Bruk! Jembatan Matang Bangka Jeunieb Bireuen Tiba-tiba Amblas, Akses Warga Tiga Kecamatan Terputus

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, satu jembatan bailey yang dibangun 15 tahun lalu, di Desa Matang Bangka, Kecamatan Jeunieb, Bireuen, tiba-tiba ambruk.

Jembatan yang menghubungkan Matang Bangka ke Gampong Calok, Kecamatan Pandrah tersebut, ambruk sekitar pukul 15.00 WIB, Sabtu (4/2/2023).

Dampaknya, akses ratusan warga pesisir di tiga kecamatan yakni Jeunieb, Pandrah, dan Simpang Mamplam, terputus total.

Koneksi warga di tiga kecamatan tersebut kini hanya bisa melintasi tambak udang atau via Jalan Nasional Banda Aceh-Medan.

Amatan Serambinews.com di lokasi jembatan yang berjarak sekitar 2 kilometer (Km) arah utara Keude Jeunieb tersebut, bagian sebelah timur jembatan sudah ambruk ke dasar sungai.

Sedangkan sebelah barat juga amblas dan juga terancam ambruk ke sungai.

Jembatan tersebut berukuran sekitar 40 x 6 meter, dibangun 15 tahun lalu melalui program rehab rekon BRR NAD-Nias.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved