Pilpres 2024
Koalisi Indonesia Bersatu Bakal Pasok 'Amunisi Baru', PPP: Sudah 95 Persen Menuju Pencalonan Capres
KIB sudah berproses sedemikian jauh. Ayo kalau mau gabung dari sini, bukan dari awal lagi. Apa yang sudah ada kami lanjutkan bersama-sama.
SERAMBINEWS.COM - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi yang akrab disapa Awiek mengatakan Koalisi Indononesia Bersatu (KIB) bakal mendapat satu amunisi parpol baru untuk dapat mengusung calon presiden sendiri.
Namun, Awiek belum mau menyebutkan parpol mana yang akan bergabung.
"Ada, tapi enggak perlu kami sebutkan dulu, sedang penjajakan dan kira-kira sudah 95 persen lah untuk bisa bergabung dengan kami," ujar Awiek di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2023).
Awiek menyebutkan, parpol baru yang akan bergabung itu nantinya akan tetap mengikuti aturan main KIB.
"KIB sudah berproses sedemikian jauh. Ayo kalau mau gabung dari sini, bukan dari awal lagi. Apa yang sudah ada kami lanjutkan bersama-sama. Misal Anda memiliki aspirasi silakan disampaikan," ucap Awiek.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani angkat bicara soal partainya dan KIB yang membuka diri dengan partai lain.
Arsul mengatakan, koalisi baru bisa saja terjadi karena bersifat dinamis.
"Apa arti dinamis? Artinya di koalisi itu bisa tetap, kemudian bertambah, bisa juga berubah. Dalam arti ada yang kemudian keluar dan masuk ke koalisi yang lain," ujar Arsul saat ditemui di Kantor DPP PPP, Minggu.
• Bertemu Airlangga, Surya Paloh Buka Kemungkinan Nasdem Berkoalisi dengan KIB
"Atau bahkan ada juga nanti koalisi yang bisa saja kemudian terhenti, karena misalnya tidak mencukupi untuk bisa mengusung pasangan calon (presiden), karena kurang dari 20 persen," kata Arsul.
Arsul menyebutkan, koalisi-koalisi yang terbentuk sekarang merupakan koalisi yang belum pasti.
"Saya kira di hari-hari mendatang, komunikasi yang menunjukkan dinamisnya koalisi itu akan terus berlangsung," ujar Arsul.
• Kisruh di Partai Berlambang Kabah, Mardiono: PPP Tegaskan Konsolidasi KIB Jalan Terus
Apalagi, lanjut Arsul, partai terbesar, dalam hal ini PDI-P, belum mengumumkan nama calon presiden untuk ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Partai terbesar belum kemudian juga mengumumkan siapa capresnya, maka siapapun yang disebut bakal capres saat ini ya juga masih bersifat fakultatif, bisa berubah juga," kata Arsul.
Ridwan Kamil masuk radar KIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil resmi bergabung dengan Partai Golkar.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menyematkan langsung jas kuning khas warna Golkar.
Berlabuhnya pria yang akrab disapa Kang Emil ini menegaskan sikap politiknya.
Pasalnya, selama menjabat sebagai Gubernur Jabar, Kang Emil diketahui tak punya kartu tanda anggota (KTA) partai.
Padahal, saat maju pemilihan Gubernur Jabar tahun 2018 lalu, dia diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Sedangkan, Partai Golkar justru mengusung Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Lalu, bagimana tanggapan partai politik lain setelah Kang Emil resmi 'berteduh' di bawah Partai berlambang pohon beringin tersebut? Apa ini dinilai sebagai kendaraan untuk Kang Emil maju Pilpres 2024? Sebagai salah satu partai yang mengusung Kang Emil di Pilgub Jabar, PPP angkat bicara.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengungkapkan Ridwan Kamil memang tokoh potensial dalam bursa capres atau cawapres untuk Pilpres 2024.
Ridwan Kamil disebut sebagai tokoh potensial yang terus dimonitor oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
"RK kan memang salah satu tokoh yang dimonitor KIB untuk diusung di Pilpres selain tokoh-tokoh lainnya," kata pria yang dikerap disapa Awiek itu.
Awiek menjelaskan PPP tidak mempermasalahkan bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar.
PPP menghormati pilihan Ridwan Kamil, meski PPP tercatat sebagai salah satu pendukung Kang Emil dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat 2018.
"Ini hak politik RK.
Karena beliau sebelumnya memang belum berpartai.
Saat pilgub diusung berpasangan dengan kader PPP yakni Pak Uu," terang Awiek.
Sementara, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempunyai potensi dan pengalaman memadai untuk dicalonkan pada pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta mendatang.
Hal itu dikatakan Kamhar merespons bergabungnya Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil pada Partai Golkar beberapa hari lalu.
"Kami menghormati keputusan Kang Emil yang saat ini memutuskan menjadi anggota keluarga besar Partai Golkar.
Jika masuknya Kang Emil ke Golkar ini dipersiapkan untuk Pilgub DKI Jakarta sah-sah saja, beliau memiliki potensi dan pengalaman yang memadai untuk itu," kata Kamhar Menurut Kamhar, Kang Emil memiliki pengalaman sukses sebagai Walikota Bandung dan juga Gubernur Jabar.
"(Kang Emil) populer dan memiliki pengalaman sukses sebagai Walikota Bandung dan Gubernur Jawa Barat," ujarnya.(*)
• Bripka Madih Menangis, Minta Keadilan ke Kapolri, Sebut Masih Sayang dan Cinta ke Kepolisian
• Mantan Sekjen NasDem: Saya Nggak Yakin NasDem Mau AHY Cawapres
• Anies-AHY Mesra Nonton Konser Dewa 19, Nyanyi Bareng Lagu Risalah Hati
Berita ini sudah tayang di kompas.com dengan judul PPP Ungkap Ada Satu Parpol Lagi yang Gabung KIB, Peluangnya 95 Persen
Baca berita lainnya di sini
Baru Dua Nama Kandidat Balon Bupati Aceh Singkil yang Menguat, Demokrat Siap Buka Poros Baru |
![]() |
---|
KPU Tetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden pada 24 April, Undang Anies dan Ganjar |
![]() |
---|
Kapan Prabowo-Gibran Dilantik Menjadi Presiden dan Wakil Presiden? Ini Tanggal Penetapan KPU |
![]() |
---|
MK Tolak Permohonan Sengketa Hasil Pilpres 2024 yang Diajukan oleh Anies-Muhaimin |
![]() |
---|
Demokrat Dorong Kader Maju dalam Pilkada Wali Kota Banda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.