Berita Aceh Tamiang

Pembangunan Pabrik Minyak Makan Merah di Aceh Tamiang belum Ada Titik Terang, Dirintis Sejak 2020

Lahan yang diproyeksikan sebagai lokasi pabrik minyak goreng perdana di Aceh Tamiang ini sudah disiapkan di Manyakpayed.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/ Dok Apkasindo
Ketua DPW Apkasindo Aceh, Sofyan Abdullah 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Rencana pembangunan pabrik minyak makan merah di Aceh Tamiang belum menemui titik terang, meski sudah tiga tahun dijajaki.

Padahal keberadaan pabrik ini akan berdampak banyak terhadap kemajuan perekonomian masyarakat.

Rencana pembangunan ini sudah dirintis melalui koperasi sejak tahun 2020.

Lahan yang diproyeksikan sebagai lokasi pabrik minyak goreng perdana di Aceh Tamiang ini sudah disiapkan di Manyakpayed.

Sesuai mekanisme, pembangunan ini menggunakan anggaran dari dana sawit yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

“Kami menerima laporan kalau program yang sangat baik dari koperasi ini belum menemukan progres, ini penting untuk direalisasikan,” kata Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Aceh, Sofyan Abdullah usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus koperasi pelaksana peremajaan sawit rakyat (PSR) di Aceh Tamiang, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Petani Sawit di Aceh Diminta Manfaatkan PSR, Rp 30 Juta/Hektare, Ini Kata Ketua Apkasindo Perjuangan

Sofyan memastikan, Apkasindo akan mengawal program ini karena akan memberi manfaat positif bagi masyarakat.

Terlebih, kata dia, pabrik ini nantinya merupakan industri minyak makan merah pertama di Aceh Tamiang.

“Selama ini, TBS (tandan buah segar) Aceh Tamiang dibawa ke Sumatera Utara, ini yang membuat pendapatan petani kita tidak maksimal,” urai dia.

“Pabrik ini nanti akan membuat harga TBS lebih baik,” ungkapnya.

Sofyan yang didampingi perwakilan Apkasindo Aceh Tamiang, Mustafa R Banuarea mengingatkan, pabrik ini sangat penting.

Karena dalam beberapa tahun ke depan, produksi tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Aceh Tamiang akan memuncak.

Baca juga: DPW dan DPD Apkasindo Perjuangan Se-Aceh Dikukuhkan, Program Peremajaan Sawit Rakyat Disosialisasi

Ini disebabkan lahan PSR yang sudah dikerjakan mencapai lebih 7 ribu hektare.

Di sisi lain, keberadaan pabrik ini juga sebagai celah menghidupkan industri lain yang berkaitan dengan kelapa sawit.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved