Gempa Turkey

UPDATE Gempa Turki : Korban Meninggal Capai 7.926 Jiwa Dalam 48 Jam, Penduduk Suriah Butuh Bantuan

Data yang dihimpun Serambinews.com pada Rabu (8/2/2023) pukul 09.00 WIB, korban meninggal telah meningkat menjadi 7.926 jiwa dalam 48 jam terakhir.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
ADEM ALTAN / AFP
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR guncang Turki pada Senin (6/2/2023) dihi hari WIB. 

UPDATE Gempa Turki : Korban Meninggal Capai 7.926 Jiwa Dalam 48 Jam, Penduduk Suriah Butuh Bantuan

SERAMBINEWS.COM, ANKARA – Update terbaru korban meninggal akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) dihi hari waktu setempat terus dilaporkan meningkat.

Data yang dihimpun Serambinews.com dari CNN pada Rabu (8/2/2023) pukul 09.00 WIB, korban meninggal telah meningkat menjadi 7.926 jiwa dalam 48 jam terakhir.

Kelompok Pertahanan Sipil Suriah mengatakan pada Selasa (7/2/2023), bahwa jumlah korban meninggal di daerah yang dikuasai pemberontak naik menjadi 1.220 jiwa dan jumlah orang yang terluka menjadi 2.600 orang

“Angka-angka itu diperkirakan akan meningkat secara signifikan karena masih ada ratusan keluarga di bawah reruntuhan," tambah kelompok tersebut.

"Tim kami melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan di tengah keadaan sulit," katanya.

Baca juga: Korban Gempa Sejumlah Keluarga di Suriah Dimakamkan Secara Massal, Jadi Pemandangan Menakutkan

Petugas polisi Zekeriya Yildiz memeluk putrinya setelah mereka menyelamatkannya dari puing-puing di Hatay pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu.
Petugas polisi Zekeriya Yildiz memeluk putrinya setelah mereka menyelamatkannya dari puing-puing di Hatay pada 6 Februari 2023, setelah gempa berkekuatan 7,8 melanda tenggara negara itu. (BULENT KILIC / AFP)

Kelompok itu menggambarkan penghitungan lebih dari 400 bangunan yang runtuh, lebih dari 1.300 bangunan yang runtuh sebagian, dan ribuan lainnya rusak akibat gempa dahsyat tersebut.

Setidaknya 812 korban meninggal telah dikonfirmasi di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah, lapor media pemerintah SANA.

Di Turki, setidaknya 5.894 orang dilaporkan meninggal dan 34.810 terluka, kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay pada Selasa.

Penduduk Suriah Butuh Bantuan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir 70 persen penduduk Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum gempa.

Dan setelah gempa dahsyat terjadi, semakin memperparah kondisi kehidupan warga Suriah.

Dalam pernyataan bersama pada Selasa, Koordinator Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan ad interim untuk Suriah dan Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah mengatakan:

"Tragedi ini akan berdampak buruk pada banyak keluarga rentan yang berjuang untuk menafkahi orang yang mereka cintai setiap hari." 

Pernyataan tersebut menguraikan dampak perang 12 tahun Suriah, menggambarkan sebuah negara yang telah runtuh.

Tim penyelamat mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Aleppo, Suriah utara pada Selasa (7/2/2023)
Tim penyelamat mencari korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang runtuh di kota Aleppo, Suriah utara pada Selasa (7/2/2023) (AFP/LOUAI BESHARA)

“Suriah bergulat dengan keruntuhan ekonomi dan kekurangan air, listrik, dan bahan bakar yang parah.” 

Pernyataan itu mengeluarkan seruan kepada semua mitra pendonor untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk meringankan penderitaan penduduk Suriah.

PBB dan kelompok mitra kemanusiaan mengatakan, mereka saat ini berfokus pada kebutuhan mendesak, termasuk makanan, tempat berlindung, barang non-makanan, dan obat-obatan.

Cuaca Dingin Menghambat Evakuasi Korban

Koresponden Al Jazeera, Sinem Koseoglu melaporkan bahwa operasi penyelamatan terhambat karena infrastruktur yang rusak dan kondisi cuaca.

“Bandara Gaziantep, Hatay, Adana dan Kahramanmaras telah ditutup untuk penerbangan sipil sejak kemarin pagi karena di beberapa bandara landasan pacu telah hancur,”

“Itu benar-benar rusak, retak, dan jalan raya hancur, terutama antara Hatay dan Gaziantep,” katanya.

“Itulah mengapa semakin sulit bagi petugas penyelamat untuk mencapai wilayah, dan membawa bantuan kemanusiaan dan medis ke daerah-daerah tersebut.”

Koseoglu mengatakan di kota Malatya dan Adiyaman ada salju lebat, yang diperkirakan akan berlanjut selama seminggu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

PERKEMBANGAN LAINNYA TERKAIT GEMPA TURKI

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved