Jokowi Kaget Pabrik AAF Tutup

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat kaget ketika mengetahui informasi tutupnya pabrik pupuk raksasa PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) di Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.

Tutupnya pabrik tersebut terjadi pada 2005 artinya sudah 18 tahun yang lalu. Itu sebabnya karena tidak ada pasokan gas.

Jokowi mengaku, dan kaget ketika mengetahui pabrik pupuk raksasa PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) juga nyaris tutup karena tidak tersuplai bahan baku gas untuk operasional pabriknya.

“Kemudian saya melihat disini, ada dua pabrik pupuk yang berhenti. Aceh Asean Fertilizer dan Pupuk Iskandar Muda, AAF sama PIM berhenti.

Saya tanya problemnya apa, ini sudah sejak 2005 pak, problemnya gas. Apakah kita kalau ngak cukup gasnya dari dalam negeri, apakah kita tidak di impor agar pabriknya ini jalan,” kata Jokowi saat memberi sambutan pada acara peresmian Pabrik NPK PT PIM, Jumat (10/2/2023).

Presiden Jokowi, juga merasa heran ketika aset sebesar (AAF dan PIM) didiamkan selama berpuluh-puluh tahun.

“Sehinga saya tugaskan kepada Menteri Erik Thohir. Untuk bisa dijalankan kembali dua-duanya. Tapi ini baru dijalankan yang PIM-nya. AAF-nya masih banyak masalah yang harus dilihat dulu dan dihitung.

Oke ngak satu ngak apa-apa, jalani dulu PIM 1, PIM 2, jalanin. kebutuhan gas dicarikan solusi, karena ini kebutuhan dasar yang kita inginkan, kok dibiarin saja,” cerita Jokowi.

Jokowi pun menambahkan, investasi untuk PT PIM saat ini telah dikeluarkan sebesar Rp 1,7 triliun. Baik untuk industri Pabrik NPK maupun untuk sarana pelabuhan utamanya.

Untuk diketahui, saat ini pabrik PT PIM 1 dan PT PIM 2 masih berjalan normal. Sementara pabrik pupuk NPK ujicoba telah dilakukan pada Desember 2022 lalu. Dan Januari – Februari 2023 Pabrik Pupuk NPK sudah mulai komersil.(*)

Baca juga: Jelang Revisi UUPA, Masalah Sebenarnya di Mana?

Baca juga: Mardani H Maming Mantan Bupati Tanah Bumbu Divonis 10 Tahun Penjara, Terima Suap Rp118 Miliar