Banjir
Cegah Jembatan Ambruk, Warga Sejumlah Desa di Jeunieb Bireuen Gotong-royong
Kondisi badan jalan yang berjarak sekitar 5 Km arah selatan Keude Jeunieb itu, sangat membahayakan pengendara. Kerusakan badan jalan dan juga ancaman
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Seratusan lebih warga Desa Lheue Simpang Jeunieb dan lainnya bersama Muspika, Jumat (10/02/2023) bergotong royong menimbun badan jalan yang longsor dengan meletakkan karung berisi tanah agar badan jalan tidak ambruk lagi dan jembatan juga tidak longsor.
Keuchik Lheue Simpang, T Dahlan kepada Serambinews.com, Jumat(10/02/2023) mengatakan, badan jalan utama kawasan Desa Lheue Simpang, Jeunieb Bireuen dekat jembatan longsor terjadi Selasa (31/1/2023), dampak hujan deras beberapa waktu lalu.
Kondisi badan jalan yang berjarak sekitar 5 Km arah selatan Keude Jeunieb itu, sangat membahayakan pengendara. Kerusakan badan jalan dan juga ancaman bagi jembatan yang berlokasi dinDesa Lheue Simpang, Meunasah Tunong dan juga Meunasah Lueng yangnberdekatan dengan Dayah Lheue Simpang memerlukan penanganan dan perbaikan.
Sebelum jembatan diperbaiki maka unsur Muspika bersama warga sejumlah desa melaksanakan gotong royong.
Gotong royong bersama juga melibatkan unsur kecamatan, Polsek dan jajaran Koramil Jeunieb.
Keuchik mengatakan, jembatan yang terancam ambruk karena bagian bawah digerus banjir dibangun tahun 1986 lalu, lebarnya hanya 3,5 meter dan panjangnya sekitar 25 meter sudah layak dibangun jembatan pengganti.
Kondisi saat ini, bagian bawah yang telah dipasang bronjong juga sudah rusak, batu-batuan juga berserakan dan dikhawatirkan jembatan akan ambruk apabila tidak ditangani secara permanen.
Camat Jeunieb, Bireuen, Yusri SHi kepada Serambinews.com mengatakan, setelah badan jalan longsor, para santri dan pimpinan dayah sangat mengkhawatirkan kondisi jembatan.
Pimpinan dayah Lheue Simpang Hj Latifah Ismail beberapa waktu lalu mengharapkan jembatan tersebut segera diperbaiki, sebelum diperbaiki secara permanen maka dilakukan gotong royong bersama.
Kondisi bagian bawah jembatan mulai tergerus derasnya air saat hujan deras dan memerlukan penanganan permanen, apalagi usia jembatan sudah mencapai 37 tahun, lebar jembatan jugasempit.
“Kondisi jembatan Lheue Simpang setelah dihantam derasnya banjir beberapa waktu lalu sudah disampaikan ke dinas terkait dan BPBD Bireuen, warga mengharapkan segera ditangani,” ujar camat. (*)
• Layanan Pojok Pala Santri, Disdukcapil Teken MoU dengan MPU Aceh Selatan, Ini Manfaatnya
• Esensi Perencanaan Partisipatif dalam Pembangunan
• Polres Aceh Tengah Miliki Mobil Samsat Keliling, Permudah Warga Urus STNK
Atasi Banjir Tahunan di Padang Tiji, Komisi IV DPRA Minta Pusat Normalisasi Krueng Seulasak |
![]() |
---|
Banjir Serbajadi Aceh Timur Capai 70 cm, 30 Rumah Terdampak |
![]() |
---|
Tujuh Desa di Aceh Jaya Terdampak Banjir |
![]() |
---|
Banjir Kepung Jalan Nasional di Tadu Raya Nagan Raya, Ratusan Mobil Terjebak |
![]() |
---|
Banjir di Aceh Singkil Meluas, Belasan Desa Terendam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.