Konflik Satwa

Update Wanita Tangse Meninggal Diserang Kawanan Gajah Liar, Ini Alasan Pasutri Itu Tinggal di Kebun

Kata Keuchik Mustafa, setelah rumah itu dijual, pasangan suami isteri (pasutri) itu harus tinggal dalam gubuk di kebun miliknya. 

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
FOR SERAMBINEWS.COM
Mayat Fitriani, korban amukan gajah di Tangse, Pidie, saat diantarkan ke Pidie Jaya menggunakan ambulans, Minggu (12/2/2023) malam. 

Akhirnya Usman melaporkan kejadian itu kepada keuchik dan warga, bahwa isterinya telah hilang di kebunnya. 

"Saya menggelar rapat, yang akhirnya memutuskan mencari isteri Usman di kebun," ujarnya.

Ia menyebutkan, sekitar 40 warga mencari keberadaan isteri Usman yang hilang di kebun. 

Saat sampai di kebun, kawanan gajah telah kabur dan warga menemukan gubuk sudah hancur. 

Baca juga: Petani Tangse Diamuk Gajah, Ucapan Staf Ahli Menteri LHK RI Viral : Kalian yang Masuk ke Rumah Gajah

Untuk mencegah gajah tidak kembali, warga pun membakar petasan berulangkali, agar satwa liar itu pergi jauh. 

"Saat itu, saya teringat di Kecamatan Keumala yang warga meninggal diserang gajah," paparnya. 

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya jasad Fitriani ditemukan tidak bernyawa yang lokasinya tidak jauh dengan gubuk. 

Saat ditemukan, posisi jasad Fitriani telungkup dengan kondisi mengenaskan. 

Sebab, bagian kepala terpisah dengan tubuh korban. 

Jasad Fitriani dibalut dengan kain yang kemudian ditandu untuk dibawa ke musalla di Dusun Geuni, Gampong Lhok Keutapang. 

Setelah itu, pihaknya berkoordinasi dengan keluarga almarhumah di Gampong Keude Paru, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya.

Jasad korban pun kemudian dikebumikan di Gampong Keude Paru.

Fitriani meninggalkan satu anak laki-laki hasil perkawinan dengan Usman Abu Bakar.

Sang anak saat ini masih menimba ilmu di Banda Aceh.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved