Digadang-gadang Partai Ummat Jadi Wapres, Gatot Nurmantyo: Saya Belum Kepikiran

Partai Ummat menggadang-gadang mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo sebagai kandidat dalam bursa calon wakil presiden

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES
Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo saat berkunjung ke Menara Kompas, Jakarta, Senin (23/4/2018). 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Partai Ummat menggadang-gadang mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo sebagai kandidat dalam bursa calon presiden atau calon wakil presiden. 

Namun setahun menjelang masa gelaran Pilpres 2024, Jenderal (purn) Gatot mengaku masih belum kepikiran bahwa ia bakal jadi calon presiden ataupun calon wakil presiden. 

Hal itu diungkapkan Gatot Nurmantyo saat berpidato di hadapan para kader Partai Ummat, Rabu (15/2/2023) di Rakernas 1 Partai besutan Amien Rais itu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur.

Menurut Gatot, saat ini belum waktu bagi dirinya untuk maju.

 "Sekarang ini saya belum berpikir jadi presiden atau wakil presiden, belum waktunya," kata Gatot, Rabu, diikuti dari Breaking News Kompas TV.  

Ia menyebut, kini yang ada dalam pikirannya adalah nasib Indonesia dimana 'ketidakadilan merajalela'. 

"Jadi beberapa hal yang saya khawatirkan untuk bangsa ini. Sejak awal saya katakan, saya akan provokasi semua yang ada di sini," paparnya diikuti tepuk tangan para kader Partai Ummat

 
Ia ingin kader Partai Ummat terus membawa aspirasi rakyat di tengah banyaknya kondisi 'ketidakadilan dan turunnya moralitas'. 

"Sama-sama kita ketahui fungsi parpol adalah bawa aspirasi rakyat. Semua rakya dambakan kekuasaan yang moralitas. Yang seluruhnya dikerahkan untuk rakyat. Saya harap Partai Ummat seperti itu. Itu langka. Mengapa?"

"Indikasinya, ada orang yang punyai 5,7 hektar tetapi di Jakarta-Bandung-Surabaya dan kota-kota terjadi banyak penggusuran tanah, padahal  punya satu petak saja. itu tidak adil," tambah Gatot. 

Ia lantas mencontohkan, di Papua soal sanitasi kebersihan sulit jika dibandingkan dengan kota lain seperti Jakarta. 

Ketidakadilan ini, kata Gatot Nurmantyo, bisa bikin Indonesia bisa bubar. 

"Sangat jauh dibanding Jakarta. Kalau bicara kekayaan apalagi. inilah yang membuat bisa bubar bangsa ini. Karena ada yang nikmati surganya indonesia, tapi lebih banyak menikmati nerakanya," jelas dia.  

 
Nama Gatot bersanding dengan kandidat lain, seperti Anies Baswedan dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. 

Baca juga: Umumkan Hasil Rakernas Partai Ummat, Amien Rais: Siap Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Suara Lantang Gatot Nurmantyo: Partai Ummat adalah Evaluasi Pendirian PAN

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved