Internasional

Turkiye Hanya Mengizinkan Jenazah Korban Gempa Dibawa Pulang ke Suriah, Masih Hidup Dilarang

Warga Suriah biasanya dilarang meninggalkan kota tempat mereka terdaftar tanpa izin dari otoritas provinsi Turkiye.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Rami al SAYED
Warga Suriah berkumpul di luar tenda tempat mereka tinggal setelah gempa 6 Februari 2023 di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak pada 13 Februari 2023. 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Warga Suriah biasanya dilarang meninggalkan kota tempat mereka terdaftar tanpa izin dari otoritas provinsi Turkiye.

Meskipun perintah itu sebagian besar telah dicabut karena gempa, Istanbul tetap terlarang menghapus opsi penting untuk banyak warga Suriah yang melarikan diri dari zona gempa, kata Taha Ghazi.

Advokat pengungsi yang berbasis di Istanbul ini berkewarganegaraan Suriah tetapi memegang kewarganegaraan Turkiye.

“Istanbul memiliki persentase kerabat tertinggi dari pengungsi Suriah,” katanya.

“Jadi apa gunanya? Apa keuntungan bagi pengungsi Suriah dengan mengizinkannya pergi ke provinsi lain?” tanya Ghazi, seperti dilansir Los Angeles Times, Kamis (16/2/2023).

Pemerintah juga telah memblokir pengungsi untuk pergi ke wilayah utara yang dikuasai Turkiye di Suriah.

DIa mengatakan hanya mengizinkan jenazah warga Suriah, yang disertifikasi oleh rumah sakit Turkiye.

Baca juga: Raja Salman Tegaskan Mendukung Turkiye dan Suriah, Bantuan Akan Terus Disalurkan ke Korban Gempa

Kemudian, izin harus ditandatangani oleh gubernur regional, untuk diangkut melintasi perbatasan Suriah, tambahnya.

“Izinnya, kami butuh dua hari untuk mendapatkannya,” kata Samer, seorang pengungsi Suriah berusia 32 tahun dari Aleppo yang dilanda perang, yang mengantarkan jenazah dua anak.

Salah satunya berusia 5 tahun, kepada kerabat mereka di dekat perbatasan Bab al Hawa.

Yang lain bergulat dengan pilihan yang mustahil, seperti Samar Bawaba.

Dia duduk bersama keenam anaknya di belakang truk di antara karung goni berisi beras dan perbekalan lainnya.

Rumah mereka di Kahramanmaras, dekat pusat gempa,sekarang menjadi puing-puing, kata Samar.

Dia mengatakan suaminya telah dideportasi tiga bulan sebelumnya oleh otoritas Turkiye.

Tanpa tempat untuk berpaling, keluarga tersebut ingin kembali ke Suriah.

Baca juga: Sentimen Anti-Suriah Meningkat di Turkiye, Dituduh Menjarah Toko dan Rumah Rusak Diguncang Gempa

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved