Berita Aceh Tamiang

Nihil Kasus, Aceh Tamiang Minta Status Darurat PMK Dicabut

“Memasuki bulan kedua tahun 2023, kasus PMK yang menyerang sapi dan domba sudah tidak ditemukan lagi di Aceh Tamiang,”

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Dok Distanbunak
Kadistanbunak Aceh Tamiang, Safuan menyuntik sapi yang terindikasi terserang PMK di Kecamatan Manyakpayed, Kamis (16/5/2022). 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang meminta pemerintah pusat mencabut status darurat penyakit mulut dan kuku (PMK) agar peternak bisa kembali bertransaksi jual beli sapi atau kambing dengan normal.

Usulan yang sudah disampaikan langsung kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah ini didukung dengan fakta nihil kasus sejak akhir 2022.

“Memasuki bulan kedua tahun 2023, kasus PMK yang menyerang sapi dan domba sudah tidak ditemukan lagi di Aceh Tamiang,” kata Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Aceh Tamiang, Safuan, Minggu (19/2/2023).

Safuan mengungkapkan sudah seharusnya status zero case ini menjadi tolak ukur pemerintah untuk mencabur status darurat PMK yang ditetapkan sejak pertengahan tahun lalu.

Baca juga: Dikira Anak Presiden, Warga Aceh Singkil Payungi Pria Turun dari Mobil, Ternyata Bukan Kaesang

Dia menjelaskan dampak status ini cukup berdampak bagi masyarakat, khususnya dalam transaksi jual beli.

“Peternak kita susah karena status ini, mereka harus melengkapi ternaknya dengan sertifikas sehat kalau mau menjual, dan ini tidak bisa ke luar kota,” kata Safuan didampingi Kabid Peternakan, Muhammad Yunus.

Yunus menambahkan untuk mencegah munculnya kembali virus ini, pihaknya terus melakukan penyuntikan vaksin terhadap ternak milik masyarakat.

Tahun lalu timnya sudah berhasil menyuntik 9.700 ekor ternak sapi dan domba, sedangkan tahun ini pemerintah telah menargetkan memberi vaksin 20 ribu ekor ternak.

Baca juga: Cegah PMK dan LSD, Disnak Aceh Lakukan Penyemprotan Eco Enzim ke Kandang Ternak Warga

“Target tahun ini 20 ribu ekor, ini sesuai dengan  dosis vaksin yang kami terima dari provinsi,” sebutnya.

Upaya realisasi ini dilakukan dengan membentuk empat tim untuk mencakup 12 kecamatan.

Seluruh tim ini setiap harinya bergerak mendatangi warga untuk memberikan pemahaman dan manfaat vaksinasi.

Yunus menyebut terhitung tanggal 17 Februari 2023, ternak yang divaksin telah mencapai 2.500 ekor.  (mad)

Baca juga: Minibus L300 Tabrak Belakang Truk Parkir di Aceh Timur, Seorang Penumpang Meninggal Dunia

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved