Berita Banda Aceh

Tanggapi Bocornya Buku Pokir DPRA, Pon Yaya: Itu Perintah Undang-Undang 

"Itu kan buku usulan pokok pikiran pimpinan dan anggota dewan. Kan itu juga perintah undang-Undang. Masalah jumlah usulan tentunya bervariasi,"

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
FOR SERAMBINEWS.COM
Ketua DPRA, Saiful Bahri alias Pon Yaya. 

"Itu kan buku usulan pokok pikiran pimpinan dan anggota dewan. Kan itu juga perintah undang-Undang. Masalah jumlah usulan tentunya bervariasi," katanya.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua DPRA Saiful Bahri alias Pon Yaya tidak ambil pusing dengan beredarnya buku usulan pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRA tahun 2023 ke publik.

"Itu kan buku usulan pokok pikiran pimpinan dan anggota dewan. Kan itu juga perintah undang-Undang. Masalah jumlah usulan tentunya bervariasi," katanya.

Pon Yaya menjelaskan, bahwa undang-undang tidak membatasi nominal pagu pokir per anggota dewan. 

"Yang usulannya banyak mungkin karena permintaan masyarakat yang dia tampung yang cukup banyak," lanjutnya.

Ia menegaskan, bahwa usulan pokir itu sudah masuk ke dalam APBA 2023 sebesar Rp 11 triliun. 

"APBA tahun 2023 telah mengesahkan lebih kurang Rp 11 triliun, dan proses pembahasannya telah selasai sesuai dengan regulasinya," imbuh Pon Yaya.

Untuk diketahui, buku usulan pokir anggota DPRA tahun 2023 bocor ke publik melalui group-group WhatsApp sejak Senin (20/2/2023) pagi. 

Dokumen pokir tersebut baru kali ini tersebar secara luas ke publik, sebelum dieksekusi oleh pemerintah.

Baca juga: VIDEO - Heboh! Pokir 81 Anggota DPRA Bocor ke Publik, Pon Yaya Terbesar dan Wahyu Wahab Terkecil

Dokumen yang disusun oleh Bappeda Aceh itu, memuat program-program usulan masing-masing anggota dewan beserta besaran pagunya yang bervariasi.

Dalam buku usulan pokir juga disebutkan, besaran pokir ke-81 anggota DPRA. 

Anggaran paling besar dimiliki oleh unsur pimpinan lembaga, kemudian diikuti para ketua fraksi dan komisi.

Urutan pertama dimiliki oleh Ketua DPRA Saiful Bahri alias Pon Yaya Rp 135 miliar lebih, selanjutnya Safaruddin (wakil ketua III) Rp 91 miliar lebih, Hendra Budian (eks wakil ketua II) Rp 85 miliar lebih, Dalimi (wakil ketua I) Rp 74 miliar lebih.

Sedangkan Teuku Raja Keumangan (TRK) yang saat menjabat wakil ketua II menggantikan Hendra Budian, hanya mengelola dana pokir tahun 2023 Rp 19 miliar lebih.

Sementara dewan yang memiliki pagu paling sedikit yaitu Wahyu Wahab Usman Rp 7 miliar lebih.(*)

Baca juga: Heboh! Usulan Pokir 81 Anggota DPRA Bocor ke Publik, Pon Yaya Terbesar dan Wahyu Wahab Terkecil

 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved