Peternakan
Disnak Aceh Butuh Investor Ayam Petelur, Mampu Produksi 31.364, Kebutuhan 1,3 juta Butir per Hari
Zalsufran mengatakan, kebutuhan telur ayam ras di Aceh dengan jumlah penduduknya sekitar 5,2 juta jiwa itu, sekitar 1,3 juta butir per hari.
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran menyatakan pihaknya saat ini membutuhkan investor ayam petelur yang mau mengelola kawasan industri ayam petelur yang ada di Blang Bintang dan lokasi peternakan ayam petelur tertutup (Close House) di Saree Aceh Besar, secara profesional.
“Untuk lokasi ayam petelur di Blang Bintang masih ada 13 pondok lagi yang kosong dan belum terisi ayam. Kita butuh investor untuk mengisinya,” kata Kadisdik Aceh, Zalsufran kepada Serambinews.com Kamis (23/3/2023) di Lokasi Peternakan Ayam Petelur di Blang Bintang, Aceh Besar.
Zalsufran mengatakan, kebutuhan telur ayam ras di Aceh dengan jumlah penduduknya sekitar 5,2 juta jiwa itu, sekitar 1,3 juta butir per hari.
Sementara telur ayam ras yang baru mampu kita produksi dari dua lokasi kandang ayam petelur di Blang Bintang dan Saree, Aceh Besar, hanya sebanyak 30.922 butir, dari jumlah ayam petelur yang tinggal saat ini sebanyak 44.775 ekor.
• Usaha Ayam Petelur di Simeulue Terima Bantuan dari DPMG Aceh
Produksi telur ayam dari Blang Bintang dan Saree, Aceh Besar itu, menurut Zalsufran, baru mampu memenuhi 2,3 persen, dari kebutuhan 1,3 juta/hari.

Makanya pada saat harga telur di Sumut naik, Disnak Aceh tidak bisa melakukan intervensi operasi telur ayam ras, karena produksi ayam petelurnya baru 2,3 persen dari kebutuhan ril harian telur ayam ras di Aceh.
Terkait lokasi peternakan ayam petelur yang masih kosong 13 pondok lagi di Blang Bintang, kata Zalsufran, PT Pembangunan Aceh (Pema), ada rencana mau mengisinya dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan ayam petelur yang ada di Sumut.
Mendengar pihak PT Pema berkeinginan mengoperasikan 13 kandang ayam petelur tersebut, kata Zalsufran, pihaknya sangat senang, karena 13 kandang ayam petelur yang sudah lama tidak dipakai itu, segera diperbaiki dan difungsikan kembali.
• Dosen Fakultas Pertanian USK Sosialisasi Budidaya Itik Petelur Organik di Gampong Lampuja
Tapi ketika ditanya kapan PT Pema mulai merehab kandang ayam petelur di Blang Bintang tersebut, Kadisdik Aceh itu menyatakan, dalam waktu dekat ini, tapi kapan waktunya, Disnak Aceh belum diberikan informasinya.
Zalsufran mengatakan, meski pengelolaan usaha ayam petelur masih memberikan keuntungan, tapi karena industri pengolahan pakan dan bibit ayamnya masih berada di luar Aceh, biaya operasinya jadi tinggi.
Oleh karena itu, kata Zalsufran, pihaknya sangat berharap PT Pema yang akan menangani pengelolaan ayam petelur di dua lokasi tersebut dengan bekerjasama perusahaan ayam petelur di Sumut.
Maksudnya, perusahaan ayam petelur yang ada di Sumut itu, memindahkan ayam petelurnya dari kandang ayam petelur yang ada di Sumut sekitar 50.000 – 60.000 ekor ke 13 kandang ayam petelur yang kosong di Blang Bintang di Aceh Besar.
Kalau perusahaan ayam petelur memindahkan peternakan ayam petelurnya sebanyak 60.000 ekor, keuntungan penjualan telurnya nanti akan lebih besar dari penjualan telur di Medan.
Alasannya masyarakat Aceh, kalau telur ayam ras yang dijual dari kandang Blang Bintang dan Saree, Aceh Besar, mereka mau membelinya sedikit lebih mahal dari harga telur ayam asal Sumut.
Pj Gubernur Tinjau Pembibitan Sapi Unggul, Dorong Investasi Peternakan Berkembang |
![]() |
---|
Dosen USK Berdayakan Peternak Puyuh, Beri Pedampingan Program Vaksinasi dan Formulasi Ransum |
![]() |
---|
Pj Gubernur: Prospek Usaha Ayam Petelur Cukup Besar di Aceh |
![]() |
---|
Pj Bupati Inginkan Aceh Jaya Jadi Produsen Sapi, Peternak Diminta Ambil KUR |
![]() |
---|
Tahun 2023, Disnak Aceh Fokus pada Peningkatan Populasi Ternak Potong dan Peliharaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.