Peternakan
Tahun 2023, Disnak Aceh Fokus pada Peningkatan Populasi Ternak Potong dan Peliharaan
Zalsufran mengatakan, kenapa kita perlu menambah populasi ternak potong dan ternak pelihara pada tahun anggaran 2023 ini, karena populasinya sudah mul
Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Herianto I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pada Februari 2023, Dinas Peternakan Aceh sudah mengontrakkan 10 paket proyek APBA 2023 nya kepada rekanan.
Dari 10 paket proyek yang telah dikontrakkan tersebut, 6 paket di antaranya merupakan pengadaan ternak kambing, sapi, kerbau dan ayam petelur.
“Tujuan dari pengadaan ternak kambing, sapi, kerbau dan ayam petelur tersebut, di samping untuk pemberdayaan ekonomi kelompok tani ternak, juga untuk menambah populasi ternak potong dan ternak pelihara,” kata Kadis Peternakan Aceh Zalsufran kepada Serambi, Kamis (16/2/2023) di Banda Aceh.
• Kabid Peternakan dan Keswan Distan Aceh Tenggara Mengaku tak Tau Siapa Saja Penerima Ternak Bantuan
Zalsufran mengatakan, kenapa kita perlu menambah populasi ternak potong dan ternak pelihara pada tahun anggaran 2023 ini, karena populasinya sudah mulai berkurang.
Selain itu, sejak terjadi bencana pandemi covid 19 (2019 – 2021), kemudian dilanjutkan dengan penyebaran kasus PMK (2022), program pengadaan sapi, kerbau dan kambing, sudah jarang diprogramkan.
Alasannya, jumlah bibit sapi, kerbau dan kambing di dalam negeri, pada masa pandemi covid 19 dan kasus PMK, terbatas.
Kemudian, sebagian orang menganggap program pengadaan ternak sapi, kerbau dan kambing, riskan terjadi masalah hukum.
• Sepanjang 2022, Satpol PP Aceh Jaya Tangkap 103 Ekor Hewan Ternak, 98 Ditebus, 5 Ekor Dilelang
Sementara pertambahan populasinya di tingkat peternak, sangat rendah, sedangkan jumlah pemotongan ternak kambing, sapi dan kerbau setiap tahunnya, untuk kebutuhan harian, meugang puasa dan lebaran, terus meningkat.
Menurut data dari BPS Aceh, jumlah ternak sapi potong di Aceh pada tahun 2020 berkisar 435.375 ekor, tahun 2021 hanya bertambah 16.908 ekor, menjadi 452.284 ekor, atau sebesar 3,8 persen.
Untuk kerbau, jumlahnya tahun 2020 103.866 ekor, tahun 2021 bertambah 840 ekor, menjadi 104.706 atua sebesar 0,8 persen, tidak sampai 1 persen.
Dampak dari tidak seimbangnya antara jumlah pemotongan dengan pertumbuhan dan pertambahan ternak sapi, kerbau dan kambing di tingkat petaninya, sehingga mendorong harga ternak potong, terus bergerak naik.
Aceh terkenal sebagai daerah yang harga daging sapi, kerbau dan kambingnya tergolong mahal di Indonesia.
“Pada meugang puasa harga daging sapi dan kerbaunya berkisar antara Rp 150.000 – Rp 200.000/Kg,” ujar Zalsufran.
Supaya harga daging sapi, kerbau dan kambing, bisa dijangkau semua lapisan masyarakat, perlu menambah jumlah populasi ternaknya, dengan cara melakukan pengadaan bibit ternak unggulnya dari luar Aceh dan membagikannya kepada kelompok tani ternak yang produktif.
Pj Gubernur Tinjau Pembibitan Sapi Unggul, Dorong Investasi Peternakan Berkembang |
![]() |
---|
Dosen USK Berdayakan Peternak Puyuh, Beri Pedampingan Program Vaksinasi dan Formulasi Ransum |
![]() |
---|
Pj Gubernur: Prospek Usaha Ayam Petelur Cukup Besar di Aceh |
![]() |
---|
Pj Bupati Inginkan Aceh Jaya Jadi Produsen Sapi, Peternak Diminta Ambil KUR |
![]() |
---|
Disnak Aceh Butuh Investor Ayam Petelur, Mampu Produksi 31.364, Kebutuhan 1,3 juta Butir per Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.