Berita Pidie

Kenduri Teot Apam di NasDem Pidie, Lestarikan Budaya Leluhur

sejumlah ibu-ibu memasak apam dengan cara tradisional berkumpul di bawah tenda dan memasaknya dengan daun kelapa kering.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI
Teot apam di Sekretariat NasDem Pidie 

sejumlah ibu-ibu memasak apam dengan cara tradisional berkumpul di bawah tenda dan memasaknya dengan daun kelapa kering.

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Untuk melestarikan budaya leluhur masyarakat Aceh, Pengurus hingga kader Partai NasDem Pidie menggelar kenduri teot apam di sekretariat NasDem Pidie, Kamis (23/2/2023).

Koordinator panitia yang juga pengurus Partai NasDem Pidie, Ozar Yusuf mengatakan, kegiatan teot apam ini menjadi agenda rutin akan digelar tiap tahun.

"Kita ingin merawat dan menjaga budaya masa dulu supaya bisa dilestarikan hingga sekarang, "katanya.

Ia mengatakan, tradisi dan budaya Aceh perlu terus dirawat agar tidak hilang.

Teot apam di Sekretariat NasDem Pidie
Teot apam di Sekretariat NasDem Pidie (SERAMBINEWS.COM/NUR NIHAYATI)

Sementara sajian apam tersebut dinikmati bersama dihadiri unsur Muspida Pidie, para kepala SKPK hingga kader dan pengurus NasDem.

Terlihat sejumlah ibu-ibu memasak apam dengan cara tradisional berkumpul di bawah tenda dan memasaknya dengan daun kelapa kering.

Kegiatan ‘toet apam’ dilakukan oleh sebagian besar kaum ibu. Dimasak memakai daun kelapa kering memakai belanga tanah atau bisa juga memakai kompor.

Jika dulu, pekerjaan pertama dari usaha ini adalah “top teupong breuh bit” (menumbuk tepung dari beras nasi).

Tepung ini tak perlu dijemur, tapi langsung dicampur santan kelapa dalam sebuah beulangong raya (periuk besar).

Campuran ini direndam paling kurang tiga jam, agar apam yang dimasak nanti menjadi lembut.

Adonan yang sudah sempurna ini kemudian diaduk kembali sehingga menjadi cair.

Cairan tepung inilah yang diambil dengan ‘aweuek’/iros untuk dituangkan ke wadah memasaknya, yakni ‘neuleuek’ berupa ‘cuprok tanoh’ (pinggan tanah).

Dulu, apam tidak dimasak dengan kompor atau kayu bakar, tetapi dengan ‘on u tho’ (daun kelapa kering).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved