Gempa Turkiye dan Suriah

Korban Meninggal Gempa Turkiye dan Suriah Tembus 50.000 Jiwa, 184 Orang Ditangkap

Jumlah korban gempa Turkiye dan Suriah yang meninggal dunia dilaporkan telah menembus angka 50.000 jiwa pada Jumat (24/2/2023) malam waktu setempat.

Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS/AFP/BAKR ALKASEM
Bocah 6 tahun bernama Musa Hmeidi termasuk di antara beberapa orang yang berhasil diselamatkan setelah empat hari tertimbun puing-puing bangunan akibat gempa di Suriah. 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Jumlah korban gempa Turkiye dan Suriah yang meninggal dunia dilaporkan telah menembus angka 50.000 jiwa pada Jumat (24/2/2023) malam waktu setempat.

Di Turkiye, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) melaporkan 44.218 orang meninggal dunia akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi sejak 6 Februari lalu.

Sementara di Suriah, jumlah korban meninggal dunia terakhir yang diumumkan mencapai 5.914 orang.

Dengan begitu, total ada 50.132 kematian yang sudah ditemukan dalam gempa Turkiye dan gempa Suriah.

Turkiye menangkap 184 orang 

Kaitannya dengan gempa berkekuatan M 7,8 kali ini, Otoritas Turkiye dilaporkan telah menangkap 184 orang yang diduga bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dalam musihab tersebut.

Kantor berita Reuters melaporkan, jumlah itu bisa saja bertambah karena penyelidikan atas kasus itu masih berlangsung.

Setidaknya, lebih dari 160.000 bangunan berisi 520.000 apartemen di Turkiye tercatat kini dalam kondisi runtuh atau rusak akibat bencana terburuk dalam sejarah modern negara tersebut.

Menteri Kehakiman Turkiye Bekir Bozdag mengatakan, lebih dari 600 orang telah diselidiki sehubungan dengan bangunan yang runtuh.

Dia berbicara demikian dalam konferensi pers yang diadakan di Kota Diyarbakir pada Sabtu (25/2/2023).

Dia merinci, orang-orang yang secara resmi telah ditangkap dan ditahan di Turkiye, termasuk 79 kontraktor konstruksi, 74 orang yang memikul tanggung jawab hukum atas bangunan, 13 pemilik properti, dan 18 orang yang telah melakukan perubahan pada bangunan.

Banyak orang Turkiye telah menyatakan kemarahan atas apa yang mereka lihat sebagai praktik bangunan yang korup dan perkembangan kota yang cacat.

Presiden Turkiye Tayyip Erdogan telah menjanjikan pertanggungjawaban.

Menurut laporan beberapa media lokal, termasuk TRT Haber, Wali Kota Distrik Nurdagi termasuk di antara mereka yang ditangkap di provinsi Gaziantep sebagai bagian dari penyelidikan atas bangunan yang runtuh dalam gempa.

Baca juga: Gempa Susulan Turkiye Kembali Menjebak Orang-Orang di Dawah Reruntuhan Bangunan

Turkiye Bangun Kembali Rumah untuk 1,5 Juta Warga Terdampak Gempa

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved