Teror Baru Satwa Liar
King Kobra yang Sering Masuk Rumah Warga Diduga Meninggalkan Ratusan Telur yang Segera Menetas
Jadi jangan heran jika harimau, gajah, buaya, babi, dan sekarang ular jenis king kobra dengan racun mematikan, mulai berhamburan ke luar hutan.
Penulis: Hendri Abik | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Hendri | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Ketika musim hujan memang diketahui sebagai musim bertelurnya ular kobra di beberapa gampong di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar.
Ini menjadi Teror Baru Satwa Liar di permukiman sekitar Hutan Ulumasen yang sedang dijarah atas nama investasi --khususnya konsesi lahan sawit dan tambang.
Padahal Ulumasen merupakan habitat bagi banyak satwa liar.
Jadi, jangan heran jika harimau, gajah, buaya dan sekarang ular jenis king kobra dengan racun yang mematikan, berhamburan keluar dari hutan yang seharusnya berstatus lindung itu.
Dengan seringnya ditemukan induk King Kobra sepanjang 1,5 meter di rumah warga di Lhong, diduga sedang mencari makan usai bertelur yang biasanya meninggalkan ratusan telur di sarang koloninya.
Dan bisa jadi segera menetas sehingga desa-desa di sekitarnya akan dipenuhi ratusan ekor anak ular kobra king.
Sehingga temuan king kobra akan semakin sering di kawasan ini, yang perlu antisipasi segera sebelum jatuh korban jiwa.
Karena racun ular ini bisa memicu kematian dengan cepat.
Munculnya ular hutan di permukiman warga disebabkan karena sarangnya sudah berkurang di alam bebas dan mencari tempat yang hangat untuk hidup.
Karena ular kobra memiliki habitat di area lembab seperti persawahan dan kebun.
Sementara di kawasan itu, hutan sudah dialihfungsikan menjadi kebun kemudian HGU untuk program sawit dan permukiman pendukungnya.
Sehingga ular kobra memilih turun ke permukiman warga untuk menjadi habitatnya.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Serambinews.com ular kobra mulai sering masuk ke permukiman warga di Lhong sejak tahun 2019.
Pada Jumat (13/12/2019, ular kobra dewasa masuk ke salah satu rumah di desa Lamjuhang pada malam hari.
Ular kobra sepanjang 1,5 meter itu berkeliaran di ruang makan dan dapur.
Kemudian pada Rabu (30/9/2020), ular King Kobra dewasa kembali ditemukan masuk gedung SMA 1 Lhoong Aceh Besar dan berkeliaran di ruang administrasi sekolah tersebut.
Ular jenis yang sama sebelumnya juga ditangkap warga saat memasuki warung warga di Desa Saney, Lhoong, Aceh Besar, Sabtu (4/12/2021).
Petugas BPBD Aceh Besar, Iqbal mengatakan, ular tersebut menyelinap di warung milik Arif.
Pemilik warung kemudian langsung menghubungi petugas piket di pos.
Berselang delapan bulan, Pada Selasa 16 Agustus 2022 sekira pukul 23:30 WIB, King Kobra berdiameter panjang mencapai 1,5 meter masuk ke pekarangan Pesantren Najatul Fata, Desa Lam Juhang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar.
Kejadian pada hari itu, sempat menggegerkan warga Gampong Ketapang.
Ular itu ditemukan di kolong tempat tidur rumah salah seorang warga bernama Zahri (52). Beruntung informasi itu cepat disampaikan ke BPBD setempat dan segera dievakuasi.
Kemudian kemarin, Kamis (2/3/2023), ular jenis yang sama, sepanjang kurang lebih 3,5 meter masuk ke rumah warga di Gampong Baroh Blang Mee, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar saat magrib.
Dikutip dari kompas,com, Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya (UB), Nia Kurniawan mengatakan, ular kobra masuk ke pemukiman warga karena mencari tempat yang hangat dan banyak mangsa.
“Mencari habitat yang hangat dan relatif banyak makanan. Kalau di sekitar rumah kan banyak hewan, misalnya tikus atau cicak atau kadal. Katak dan cicak itu merupakan makanan yang ideal untuk ular karena kalorinya tinggi. Ular bisa menghitung kalori,” katanya saat diwawancara, Sabtu (21/12/2019).
Pria yang biasa disapa Wawan itu mengatakan bahwa ular memiliki ingatan yang sangat kuat.
Sehingga jika ular lari dari habitatnya karena terganggu oleh pembangunan, bisa jadi ular itu akan kembali di kemudian hari.
“Misalnya habitatnya di situ. Terus dibuat perumahan, ular itu menghindar. Nanti bisa balik lagi,” katanya.
Karena itu, supaya terhindar dari ular, rumah harus selalu dalam posisi bersih.
Jika ada tumpukan kayu atau barang-barang harus diberi kolong supaya tidak menjadi habitat ular kobra.
“Rumah dibersihkan. Terus kalau ada tumpukan kayu dibuat kolongnya dibuat agak tinggi. Jadi kolongnya itu bisa bersih dan harus selalu dibersihkan,” katanya.
Selain itu, ventilasi yang selalu dibiarkan terbuka harus diberi pagar kawat supaya ular tidak bisa langsung masuk. Saluran air yang mengarah langsung ke dalam rumah juga ditutup melalui saringan. Hal ini untuk menghindari ular masuk.(*)
Baca juga: VIDEO Detik-detik Koruptor Ditangkap Saat Acara Pesta Pernikahan
Baca juga: KKB Kembali Berulah di Kabupaten Puncak Papua Tengah, 1 Prajurit TNI & 1 Warga Sipil Meninggal
Baca juga: VIDEO - Ular King Kobra Sepanjang 3,5 Meter Masuk Dapur Warga di Gampong Blangme, Aceh Besar
Koperasi Beuratana Dinkes Pidie Resmi Dibubarkan, Bendahara Angkat Bicara |
![]() |
---|
Pasien Meninggal di Ruang ICU, Keluarga Protes RSUD Tgk Abdullah Syafi'i, Begini Kata Direktur |
![]() |
---|
Liburan ke Sabang? Cek Jadwal Kapal Cepat Besok, Sabtu 9 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN Unimal Kenalkan Siswa SD 6 Langkah Benar Cuci Tangan |
![]() |
---|
Partisipasi Mahasiswa KKN Bantu Kader Posyandu Pelayanan Kesehatan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.