Berita Kutaraja

Ternyata Ini Penyebab Rumah Warga Lhoong Aceh Besar Dimasuki Ular Kobra, Diduga Dulu Habitatnya

Hal ini disebabkan karena sarangnya sudah berkurang di alam bebas dan mencari tempat yang hangat untuk hidup. 

|
Penulis: Hendri Abik | Editor: Saifullah
Foto kiriman warga
BPBD Aceh Besar menangkap ular king kobra sepanjang 1,5 meter di Desa Jantang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar. 

Laporan Hendri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dalam beberapa waktu belakangan, banyak laporan ular king kobra masuk ke rumah warga di Lhoong, Aceh Besar.

Seperti kasus yang terjadi pada Jumat (4/2/2023), di mana terdapat ular kobra masuk ke permukiman atau rumah warga di Lhoong, Aceh Besar

Hal ini disebabkan karena sarangnya sudah berkurang di alam bebas dan mencari tempat yang hangat untuk hidup. 

Karena ular kobra memiliki habitat di area persawahan dan kebun. 

Apalagi, kawasan sana, dalam beberapa tahun terakhir ini, perkebunan dialihfungsikan menjadi permukiman penduduk.

Sehingga ular kobra pun memilih permukiman warga untuk menjadi habitatnya.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Serambinews.com, ular king kobra masuk permukiman di Lhoong, sejak tahun 2019. 

Tercatat, pada Jumat (13/12/2019), ular kobra masuk ke salah satu rumah warga di Desa Lamjuhang pada malam hari.

Ular kobra sepanjang kurang lebih 1,5 meter itu, masuk ke ruang makan dan dapur.

Kemudian pada Rabu (30/9/2020), ular king kobra ditemukan petugas di SMAN 1 Lhoong, Aceh Besar.

Ular tersebut masuk dalam ruang administrasi sekolah menengah atas itu. 

Tidak hanya itu,  ular jenis king cobra sepanjang tiga meter juga memasuki warung warga di Desa Saney, Lhoong, Aceh Besar, Sabtu (4/12/2021).

Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Aceh Besar melalui anggota Pusdalops, Iqbal mengatakan, ular tersebut menyelinap di warung milik Arif.

Pemilik warung kemudian langsung menghubungi petugas piket di Pos Damkar Lhoong

Berselang delapan bulan, tepatnya  pada Selasa 16 Agustus 2022, sekira pukul 23.30 WIB, king kobra dengan panjang mencapai 1,5 meter, masuk ke pekarangan Pesantren Najatul Fata, Desa Lam Juhang, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar

Ular berbisa itu juga ditemukan di kolong tempat tidur rumah salah seorang warga bernama Zahri (52).

Kalaksa BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, SSos melalui personel Pusdalops, Maswani mengatakan, petugas piket pemadam BPBD Aceh Besar Pos Lhoong menerima informasi adanya ular, sekira pukul 17.10 WIB.

Ular tersebut, kata Maswani, pertama kali dilihat oleh anak Zahri yang sedang tidur di kamarnya.

Teranyar, Kamis (2/3/2023), ular jenis yang sama yakni king kobra sepanjang sekitar 3,5 meter, masuk ke dalam salah satu rumah warga di Gampong Baroh Blang Mee, Kecamatan Lhoong, Aceh Besar saat magrib. 

Semua ular yang dijinakkan tersebut, sudah dilepas ke alam habitat oleh petugas. 

Dikutip dari kompas,com, Pakar Herpetofauna dari Universitas Brawijaya (UB), Nia Kurniawan mengatakan, ular kobra masuk ke permukiman warga karena mencari tempat yang hangat dan banyak mangsa.

“Mencari habitat yang hangat dan relatif banyak makanan. Kalau di sekitar rumah kan banyak hewan, misalnya tikus atau cicak atau kadal," kata dia.

"Katak dan cicak itu merupakan makanan yang ideal untuk ular karena kalorinya tinggi. Ular bisa menghitung kalori,” terang saat diwawancara, Sabtu (21/12/2019).

Pria yang biasa disapa Wawan itu mengatakan, bahwa ular memiliki ingatan yang sangat kuat.

Sehingga jika ular lari dari habitatnya karena terganggu oleh pembangunan, bisa jadi ular itu akan kembali di kemudian hari.

“Misalnya habitatnya di situ. Terus dibuat perumahan, ular itu menghindar. Nanti bisa balik lagi,” bebernya.

Karena itu, supaya terhindar dari ular, rumah harus selalu dalam posisi bersih.

Jika ada tumpukan kayu atau barang-barang harus diberi kolong supaya tidak menjadi habitat ular kobra.

“Rumah dibersihkan. Terus kalau ada tumpukan kayu dibuat, kolongnya dibuat agak tinggi. Jadi kolongnya itu bisa bersih dan harus selalu dibersihkan,” urainya.

Selain itu, ventilasi yang selalu dibiarkan terbuka harus diberi pagar kawat supaya ular tidak bisa langsung masuk.

Saluran air yang mengarah langsung ke dalam rumah juga ditutup melalui saringan.

Hal ini untuk menghindari ular selain kobra masuk. Sebab, kobra tidak biasa masuk melalui saluran air.

“Terus kalau selain kobra, saluran air harus selalu ada pencegahnya sehingga ular tidak bisa masuk langsung,” pungkasnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved