Berita Aceh Tamiang

Bahagianya Anak Ini, Kini Punya Kios Untuk Berjualan, Sebelumnya Diejek Pengemis Karena Ayah Lumpuh

Donasi untuk keluarga Ramadani (36) berhasil dikumpulkan dan sudah disalurkan untuk mendirikan kios sekaligus modal berjualan

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Dok Koptu Ismail
Babinsa Koramil 02/KB Koptu Ismail saat singgah di kios milik Ramadani (kiri). Kios ini dibangun menggunakan donasi warga untuk membantu Ramadani memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Donasi untuk keluarga Ramadani (36) berhasil dikumpulkan dan sudah disalurkan untuk mendirikan kios sekaligus modal berjualan.

Keberadaan kios ini pun membuat asa hidup yang meredup kembali tumbuh lagi.

Kios yang difungsikan menjual kartu perdana, pulsa dan aksesoris ponsel ini dibangun persis di depan rumah Ramadani di Kampung Dalam, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang.

Pembangunan ini dilakukan secara gotong royong yang dikoordinir Babinsa Koramil 02/KB Koptu Ismail.

Baca juga: Ayahnya Lumpuh, Anak SD di Aceh Tamiang Sering Menangis Diejek Pengemis, Ini Permintaannya

Seluruh biaya berasal dari sumbangan warga melalui Ismail.

“Alhamdulillah target ladang amal membantu keluarga pak Dani sudah selesai, donasi dari hamba Allah kami buatkan mendirikan kios dan untuk modal jualan,” kata Koptu Ismail, Senin (6/3/2023).

Ismail mengatakan pembuatan kios ini merupakan kegiatan kedua, setelah sebelumnya mereka memperbaiki dapur, kamar mandi dan membelikan kasur.

Prajurit asal Sumatera Selatan ini memang berperan besar dalam menghimpun donasi sekaligus menjadi tukang.

Baca juga: Jatuh dari Pohon Kelapa, Ayah di Aceh Tamiang Ini Mengemis Pakai Kursi Roda, Didorong Anak Masih SD

“Untuk donasi kedua ini, uang yang terkumpul kami gunakan juga untuk memasang instalasi air bersih PDAM.

Dulu mereka meminta air sama tetangg, tapi tidak tahu mengapa, tidak dikasih lagi,” kata Ismail.

Ketiadaan air ini diakui Ismail sempat menghambat proses perbaikan rumah.

Untuk campuran semen,Ismail mengaku terpaksa mengambil air dari rumahnya.

Lebih memprihatinkan lagi kata dia, ketiadaan air ini membuat keluarga Ramadani bertayamum setiap shalat.

Baca juga: Anaknya Terus Panggil Ayah, Haji Uma Advokasi Kasus Warga Diamankan Polisi Karena Racuni Harimau

“Alhamdulillah sekarang sudah ada air, kami sangat berterima kasih kepada seluruh donatur,” ungkapnya.

Dia pun berharap keberadaan kios ini bisa membantu keluarga Ramadani memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus meminta-minta ke jalan.

“Anak yang paling besar terlihat paling senang, dia bahagia karena tidak akan diejek lagi sebagai anak pengemis,” lanjutnya.

Ramadani merupakan ayah tiga anak yang mengalami lumpuh akibat terjatuh dari pohoh kelapa.

Dalam dua tahun terakhir, pria ini terpaksa menjadi peminta-minta untuk menghidupi keluarganya.

Baca juga: Kepsek Syok Dapat Kabar Bu Guru Ngamar dengan Pria Lain, Ngakunya Studi Banding Lalu Digerebek Suami

Karena keterbatasannya, Ramadani melibatkan tiga putrinya untuk memita-minta di warung. 

Ketiga putrinya ini pun berbagi tugas.

Putri pertama yang berusia 10 tahun mendorong kursi roda yang diduduki Ramadani, putri kedua bertugas memegang baskom untuk menerima derma warga.

Sedangkan putri ketiga yang masih berusia tiga tahun terpaksa dibawa duduk di pangkuan Ramadani.

Dalam pengakuan sebelumnya, anak sulung Ramadani yang berusia 10 tahun mengaku malu dan menangis karen sering diejek sebagai anak pengemis. (mad)

Baca juga: Istri Pasok Pria ke Kamar Saat Suami ke Luar Kota, Pasangan Selingkuh di Langsa Dicambuk 100 Kali

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved