Viral Medsos

Viral Event Trail di Ranca Upas Bikin Bunga Edelweis Rawa Rata dengan Tanah, Petani Ini Meradang

Kebun bunga edelweis rawa milik warga di Ranca Upas, Kabupaten Bandung rata dengan tanah usai dilalui rombongan motor trail.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
TikTok @mang_uprit_mangprang79.
Viral Event Trail di Ranca Upas Bikin Bunga Edelweis Rawa Rata dengan Tanah, Petani Ini Meradang 

Belakangan diketahui pria tersebut bernama Supriatna alias Mang Uprit. Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap panitia dan pihak yang mengizinkan adanya kegiatan motor trail.

"Dan lokasi ini mesti banyak rumput sudah saya tanam lagi saya kembangbiakkan di sini bunga rawa. Bunga ini di Indonesia ada dua tempat di Ranca Upas dan Danau Ciharus Kamojang, Garut," kata Mang Uprit dalam video itu.

"Lihat ini hancur, tumbuh lagi enggak? Susah (tumbuh lagi). Menghijaukan tempat ini lama, butuh waktu."

Kini, video tersebut pun menuai tanggapan dari berbagai pihak.

Apa itu Edelweis Rawa di Ranca Upas?

Bunga berwarna putih dengan bentuk payung ini disebut edelweis rawa karena bentuk dan sifatnya yang mirip bunga edelweis. Ketika dipetik, bunga ini tidak mudah layu, bahkan disebut bunga abadi.

Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini bernama Yellow Hatpins dan memiliki nama ilmiah Syngonanthus flavidulus.

Edelweis rawa ini tumbuh subur di Ranca Upas, Bandung.

Trisna Mulyana, manajer kluster Kawah Putih, Ranca Upas, dan Patuha Resort, mengatakan bahwa edelweis rawa ini mulai disadari keberadaannya di Ranca Upas pada tahun 1990-an.

Habitatnya yang tumbuh di rawa membuat bunga ini juga memiliki julukan bunga rawa.

"Tapi karena memiliki karakter tidak membusuk maka saat itu dinamakanlah eidelweis rawa," kata Trisna, dikutip dari pemberitaan Tribun Jabar yang tayang 27 Mei 2021.

Trisna mengatakan, edelweis rawa ini terhampar sekitar 2 hektar di kawasan Ranca Upas. Namun, kini sebarannya tidak seluas itu.

Menurut Trisna, edelweis rawa ini hanya tumbuh di dua daerah di Jawa Barat, yakni di Ranca Upas dan satu lagi di Ciharus, Kamojang, Garut.

"Sedangkan di Kalimantan, katanya sudah tak ada. Tapi kalau di California masih banyak," tuturnya

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved