Opini

Cara Tepat Mengurangi Kemiskinan di Aceh

Fakta ini menimbulkan pertanyaan, mengapa program pembangunan selama ini belum mampu menurunkan angka kemiskinan secara signifikan?

Editor: mufti
zoom-inlihat foto Cara Tepat Mengurangi Kemiskinan di Aceh
Ist
Prof Dr Ir Agussabti MSi IPU, Guru Besar pada Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian USK, Wakil Rektor Bidang Akademik USK, dan Ketua I Tim Task Force Percepatan Penangulangan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Aceh

Caranya adalah (1) menetapkan wilayah kantong miskin berdasarkan kriteria khusus yang disepakati ahli untuk dijadikan sebagai kluster model intervensi dalam penurunan angka kemiskinan di Aceh, tahap awal disarankan diambil 4 kluster model, pantai barat, wilayah tengah, pantai timur dan wilayah kepulauan; (2) identifikasi keluarga miskin “by name by address” beserta kondisi sosial budaya ekonominya, potensi wilayah dan prasarana pengungkit ekonomi; (3) memilih dan menentukan aktor yang akan terlibat secara bersama untuk melakukan pembangunan dan pendampingan masyarakat miskin di kluster model; (4) merencanakan dan melaksanakan program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat miskin dari hulu-hilir (pendamping input-proses-output).

Pendampingan input, menyediakan bahan baku awal yang memungkinkan mereka dapat mengembangkan usahanya; (b) pendampingan proses, menyediakan keahlian/pengetahuan dan ketrampilan yang memungkinkan mereka memiliki keahlian yang dapat dipertukarkan dalam mengolah input menjadi output; dan (c) pendampingan output, memfasilitasi networking pasar yang memungkinkan masyarakat miskin dapat mengembangkan usahanya secara mandiri; dan (5) melakukan monev dan membuat laporan hasil program penurunan kemiskinan.

Kesimpulannya, cara tepat mengurangi kemiskinan di Aceh janganlah ibarat mengecat di besi berkarat yang tanpa mengikis karatnya. Seolah-olah cepat selesai, tapi kemudian cat-nya mengelupas dan karat kemiskinannya lebih parah dari keadaan semula.

Karena itu, cara tepat penurunan angka kemiskinan di Aceh harus mampu meningkatkan kreativitas keluarga miskin dalam berusaha, memutuskan struktur lingkaran kemiskinan dan memperbaiki akses struktur yang memungkinkan masyarakat miskin dapat ikut-serta dan menikmati hasil pembangunan.
<agussabti@unsyiah.ac.id>

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved