Kajian Islam
Imbas Bule Komplain Ayam Berkokok, Buya Yahya Justu Anjurkan Berdoa, Allah Limpahkan Karunia Besar
Ketika mendengar suara ayam berkokok dianjurkan berdoa kepada Allah meminta karunia dari-Nya agar diberikan karunia besar.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Imbas Bule Komplain Ayam Berkokok, Buya Yahya Justu Anjurkan Berdoa, Allah Limpahkan Karunia Besar
SERAMBINEWS.COM - Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan petisi yang dibuat oleh bule alias Warga Negara Asing (WNA) terkait suara ayam berkokok di pagi hari dekat penginapannya.
Orang bule tersebut mengatakan suara ayam berkokok itu telah mengganggu ketenangan turis.
Petisi tersebut dilayangkan pada Kamis (2/3/2023) melalui Satuan Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kuta Selatan.
Dalam petisi tersebut berisi tentang penolakan keras adanya ayam yang berkokok setiap harinya di depan homestay Anumaya Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Mereka merasa terganggu dengan ayam berkokok saat subuh.
Menaggapi suara ayam berkokok, ternyata sudah jauh hari pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah (LPD Al Bahjah) Cirebon, Buya Yahya menganjurkan umat Muslim berdoa saat mendengar ayam berkokok.
Baca juga: Ini Waktu Shalat Dzuhur Wanita di Hari Jumat Kata Buya Yahya, Apakah Harus Menunggu Jumatan Selesai?
Ketika mendengar suara ayam berkokok dianjurkan berdoa kepada Allah meminta karunia dari-Nya agar diberikan karunia besar.
Hal tersebut kata Buya Yahya telah dianjurkan oleh Nabi, lewat hadis yang shahih riwayat Imam Muslim.
Menurut Buya Yahya, ketika suara hewan ini terdengar, maka angkat tangan lalu berdoa, itu merupakan anjuran Nabi, ketika hewan ini bersuara.
Terkait hal itu, Buya Yahya menyebut hadist Nabi yang menganjurkan berdoa ketika ayam jago ini bersuara.
“Kalau kau mendengar kokokannya ayam jago, mintalah kepada Allah karunia dari kemurahan-Nya.” (HR. Muslim).
Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hikmah Peristiwa Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad SAW
“Jadi kalau sudah mendengar ayam jago, kita dianjurkan untuk berdoa meminta karuniaNya,” kata Buya Yahya.
Ketika mendengar ayam jago bersuara, maka kata Buya Yahya silakan minta apa saja kepada Allah.
"Makanya dengar ayam jago langsung saja minta apa kamu mau, minta ilmu yang bermanfaat, berikan kemudahan," sambungnya.
Terutama mendengar ayam jago berkokok saat waktu subuh.
“Kalau sudah ayam jago bersuara, silakan minta apa saja kamu kepada Allah,” ujar Buya Yahya.
Namun, apakah ayam berkokok itu harus di pagi hari?
Baca juga: Bolehkah Makan Makanan di Acara Undangan Non Muslim? Ini Hukumnya Menurut UAS, UAH dan Buya Yahya
“Ya berkokok di pagi hari terutama di waktu subuh,” ungkapnya.
Selain itu, ayam jago berkokok adalah tanda malaikat sedang turun kata beliau, maka dari itu berdoalah.
Dengan demikian, dirinya berpesan agar mengamalkan anjuran ini ketika ayam jago berkokok.
Sebab, itu merupakan anjuran langsung dari Nabi, dan hadist yang mengatakan tentang hal itu adalah hadist shahih.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 orang Warga Negara Asing (WNA) datang mengadu ke kantor Camat Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Mereka mengeluhkan suara kokok ayam milik warga yang tinggal bersebelahan dengan homestay yang mereka tempati.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kuta Selatan, I Kadek Agus Alit Juwita mengatakan, aduan tersebut disampaikan dalam dua carik kertas lengkap dengan tanda tangan 15 WNA penghuni homestay, Rabu (1/3/2023).
Dalam surat itu, para WNA menyebut merasa terganggu dengan suara ayam milik seorang warga bernama Agus yang terus berkokok dari siang hingga malam.
"Mereka membawa kertas ditandatangani beberapa WNA untuk Agus, pemilik ayam, isinya merasa terganggu dengan suara ayam. Berdasarkan itu, WNA ini mau melapor ke polisi tapi pegawai homestay memilih membawa ke kami, ke kecamatan," kata dia dikutip dari Kompas.com.
Alit mengatakan, pihak kecamatan langsung menindaklanjuti laporan dengan mendatangi rumah warga yang diadukan oleh para WNA, pada Kamis (2/3/2023).
Dari temuan di lapangan, homestay yang ditempati para WNA itu memang bersebelahan dengan garasi yang dijadikan kandang ayam oleh pemilik rumah bernama Agus.
Di dalam garasi itu terdapat tujuh ekor ayam pejantan.
"Itu bukan peternakan. Tapi, warga itu memang senang pelihara ayam. Ya, kebetulan lokasi rumahnya itu sangat berdekatan dengan penginapan milik para wisatawan itu, hanya berseberangan dengan jalan raya," kata dia.
Alit menuturkan, pihaknya telah menyampaikan keluhan para WNA itu, namun pemilik ayam enggan memindahkan kandang ayamnya lantaran keterbatasan lahan.
"Kami coba dekati Pak Agus, kita kan daerah pariwisata mungkin ada berapa tamu yang nyaman dengan suara ayam, ada juga yang tidak, dia mengerti tapi cuma punya lahan di sini (di situ aja)," kata dia.
Rencananya, pada Selasa (7/3/2023) mendatang, Alit akan memfasilitasi mediasi antara pemilik homestay, pemilik ayam dan 15 WNA untuk menyelesaikan masalah itu.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Buya Yahya Marah Besar Soal Anak Minta Warisan Duluan, Jangan Menikah dengan Orang Ini, Durhaka! |
![]() |
---|
Menambah Doa Dalam Sujud Saat Shalat Tapi Pakai Bahasa Indonesia, Apakah Boleh? Ini Kata UAS |
![]() |
---|
Laki-laki Menunda Mandi Wajib? Tidak Apa-apa Asal Tak Melewati Batas Waktu Ini, Simak Penjelasannya |
![]() |
---|
Buya Yahya Ungkap Hukum Wudhu Pakai Air Asin, Ternyata Selama Ini Banyak yang Salah Paham! |
![]() |
---|
Waktu yang Paling Afdhal Untuk Tunaikan Shalat Dhuha, Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.