Keluarga Bripka Arfan Lapor ke Polda Sumut, Merasa Ada Kejanggalan Kasus Penggelapan Pajak Rp 2,5 M

Dikatakannya, kejanggalan lain yakni Bripka Arfan Saragih telah membayar sebagian uang yang diduga digelapkannya.

Editor: Faisal Zamzami
INTERNET
Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang disebut tewas karena minum racun sianida 

SERAMBINEWS.COM,MEDAN - Bripka Arfan Saragih, anggota Sat Lantas Polres Samosir yang dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan senilai Rp 2,5 miliar diklaim bunuh diri minum racun sianida.

Namun, keluarga Bripka Arfan Saragih tidak percaya, dan merasa ada kejanggalan.

Atas hal tersebut, pihak keluarga kemudian melapor ke Polda Sumut.  

Menurut kuasa hukum keluarga, Fridolin Siahaan, pihaknya melapor ke SPKT Polda Sumut pada Jumat (17/3/2023) kemarin.

"Sudah membuat laporan hari Jumat kemarin. Terduga pelaku nya belum ada, masih lidik," kata Fridolin kepada Tribun-medan, Senin (20/3/2023).


Ia menyampaikan, beberapa kejanggalan di tubuh Bripka Arfan Saragih usai jasadnya ditemukan.

"Berdasarkan keterangan dokter forensik, ada benturan benda tumpul dibagian kepala, saat di rumah sakit pun. Pihak keluarga juga ada melihat darah dibagian kepala belakangnya," sebutnya.

Dikatakannya, kejanggalan lain yakni Bripka Arfan Saragih telah membayar sebagian uang yang diduga digelapkannya.

Ia menjelaskan, almarhum ini sudah membayar sampai di angka Rp 680 juta sampai Rp 750 juta, dari Rp 1,3 miliar.

"Total itukan ada Rp 2,5 miliar yang digelapkan, tapi itu komulatif, kalau dia sendiri berdasarkan keterangan Polres Rp 1,3 miliar," tuturnya.

"Artinya kenapa dia ada upaya untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara menjual rumah,"

"Jadi angka Rp 650 - 680 juta itu dia melakukan jual rumah dan meminjam ke BRI sebesar Rp 250 juta dan jual rumah Rp 400-450 juta," sambungnya.

Fridolin mengungkapkan, uang - uang tersebut diserahkan langsung ke kantor Samsat.

"Jadi disetor atas nama siapa yang pernah dimainkan sama dia, dibayar ke kas negara dan itu sudah dicari tahu dan diakui Polres," ungkapnya.


Dia mendesak kepada pihak kepolisian untuk segera mengungkapkan sejumlah kejanggalan yang ditemukan itu, sehingga keluarga mendapatkan jawaban atas kejanggalan tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved