Berita Banda Aceh

Kepala BKKBN Aceh dan PP Serambi Sematkan Jaket ke Kakak Asuh Program Semesta Mencegah Stunting

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs Sahidal Kastri MPd dan Pemimpin Perusahaan (PP) Serambi Indonesia Mohd Din sematkan jaket kakak asuh.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/SYAMSUL AZMAN
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Drs Sahidal Kastri MPd dan Pemimpin Perusahaan (PP) Serambi Indonesia Mohd Din sematkan jaket kakak asuh. 

“Ditunjuk sebagai kakak asuh, insya Allah akan saya lakukan sesuai arahan selama enam bulan, kalau bisa pun seterusnya tapi khusus untuk anak-anak kurang mampu,” tambahnya.

Selanjutnya Kakak Asuh, Nahrawi Noerdin mengatakan program mulia ini memang perlu dan dibutuhkan di masyarakat.

“Kita harapkan semua orang bisa melakukan hal sepertinya ini juga,” kata Nahrawi.

Para kakak asuh ini di berbagai daerah di Indonesia bisa menyumbangkan sebagian dananya untuk pembelian telur sebagai pemenuhan kebutuhan nutrisi anak-anak selama enam bulan.

Kakak asuh nantinya bisa menyumbangkan dana senilai Rp 120 ribu tiap bulan atau kurang lebih Rp 1 juta untuk enam bulan yang akan dikonversi menjadi telur.

Sementara Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia, Mohd Din mengatakan, angka stunting dan angka kemiskinan, khususnya di Aceh hingga kini masih sangat tinggi.

“Sebagai pegiat di media, tentu peran yang sangat mungkin kita lakukan adalah membantu gerakan ini dengan mempublikasikannya,” kata Mohd Din didampingi Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur.

“Sehingga masyarakat tahu duduk persoalan yang sebenarnya,” tambahnya.

Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia itu bercerita, negara-negara maju sekarang bisa mencapai kemakmurannya karena masyarakat setempat mampu mengubah perilaku hidup.

Misalnya terkait pengendalian sampah, serta mengedukasi dan menyiapkan calon-calon pengantin sebelum menikah agar siap secara mental dan mampu secara finansial.

“Kemudian kalau kita menemukan anak-anak, apa yang harus dilakukan supaya gizinya tidak buruk, supaya lingkungannya baik,” kata Mohd Din.

“Nah inilah yang kita ambil peran di media untuk membangun kesadaran masyarakat itu,” tambahnya.

Kegiatan #cukupduatelur semesta mencegah stunting ini, berlangsung sejak kick off, dan dilanjutkan dengan social movement berupa sosialisasi di lapangan di daerah yang angka stuntingnya tinggi di 34 provinsi.

Social movement ini berlangsung selama 6 bulan dari 1 Mei 2023 hingga 31 Oktober 2023. Mengingat penetrasi makan telur untuk anak stunting itu selama 6 bulan.

Setelah enam bulan makan telur diharapkan sudah tidak stunting lagi.

Akhir dari kegiatan ini berupa pemberian penghargaan (awarding) yang diselenggarakan di 34 provinsi.

Penghargaan diberikan pada kota dan kabupaten yang berprestasi melakukan percepatan penurunan angka stunting.

Kegiatan tersebut bakal diselenggarakan pada November dan Desember 2023 mendatang.

(Serambinews.com/Sara Masroni) 

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved