Ibu Hamil dan Bayinya Meninggal Usai Ditandu 16 Jam Menuju Rumah Sakit, Ini Kata Kadinkes Luwu Utara

Eva yang sedang hamil harus ditandu karena akses dan fasilitas kesehatan di daerah tersebut masih minim.

Editor: Faisal Zamzami
MUH. AMRAN AMIR
Dengan berjalan kaki melewati jalan tanah yang berlumpur dan penuh rumput ilalang melewati hutan-hutan, sejak pagi hingga malam hari, puluhan bahkan ratusan warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten. Luwu Utara, Sulawesi Selatan bergantian mengangkat tandu sejauh kurang lebih 100 kilometer. 

Tujuan utama dibangunnya Puskesmas Seko Barat di Kecamatan Seko adalah untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat.

Baca juga: 3 Warga Meninggal Saat Ditandu ke Puskesmas Gegara Jalan Rusak, Warga 6 Desa Jumpai Pj Bupati Atim

Penjelasan Pihak Puskesmas

Puskesmas Seko Barat sejauh ini telah melakukan pelayanan kesehatan dengan baik, sampai terjadinya peristiwa tersebut.

“Puskesmas Seko Barat telah dilengkapi dengan sumber daya manusia untuk menunjang proses pelayanan kesehatan di sana,” kata Marhani dalam keterangan persnya, Jumat (24/3/2023).

Menurut Marhani, alat kesehatan yang digunakan di Puskesmas Seko adalah alat kesehatan yang sudah sesuai standar pelayanan dasar.

“Alat kesehatan juga sesuai standar pelayanan dasar di puskesmas serta menggunakan bahan medis habis pakai dalam setiap pelayanan kesehatan. Juga telah tersedia kebijakan seperti standar operasional prosedur (SOP) serta kebijakan-kebijakan lainnya,” ucap Marhani.

Soal kasus meninggalnya  Eva Yuliani bersama bayi yang dikandungnya, Marhani mengatakan bahwa tenaga kesehatan yang menangani pasien di Puskesmas Seko Barat telah melakukan tindakan sesuai SOP yang ada.

“Terkait kematian Ny. Evy, telah dilakukan tindakan di rumah sakit dengan diagnosis akhir CPD + partus lama + sepsis. Kami dapat katakan, segala prosedural pelayanan telah dilaksanakan mulai dari rumah pasien. Bidan juga telah melakukan tindakan sesuai SOP,” ujar Marhani.

Ia mengungkapkan bahwa pada saat pasien dirujuk, bidan Puskesmas juga tetap mendampingi pasien sampai di RSUD.

“Ambulans Puskesmas Rongkong yang menjemput pasien langsung pada titik roda empat dapat beroperasi dan merujuknya sampai ke RSUD,” tutur Marhani.

Marhani menjelaskan bahwa pihaknya dalam hal ini Pemda Luwu Utara, juga telah menyiapkan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) di tiga kecamatan terpencil, yaitu Kecamatan Seko, Rampi dan Rongkong, serta satu RTK di kabupaten, sebagai upaya mendekatkan pasien ke fasilitas kesehatan.

“RTK ini bertujuan membantu masyarakat mendekatkan akses ke fasilitas kesehatan dan dapat dipantau langsung oleh tenaga kesehatan setiap saat,” terang Marhani.

Baca juga: Pasokan Sembako Terhenti Imbas Jalan Rusak, Warga KTM Atim Sempat Kelaparan dan Pasien Ditandu 3 Km

Bukan pertama kali

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu bernama Eva Yuliana, warga Dusun Pokappaang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), meninggal dunia usai melahirkan bayinya di RSUD Andi Djemma Masamba.

Eva diduga meninggal karena terlalu lama ditandu saat menuju rumah sakit

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved