Berita Bireuen

Timun Suri Peusangan Bireuen Laku Keras Selama Ramadhan

Timun suri atau lebih dikenal boh timon wah salah satu hasil pertanian di kawasan Peusangan Bireuen yang banyak muncul dan dijual pada bulan Ramadhan

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBI/YUSMANDIN IDRIS
Seorang pedagang sedang membalut timun suri dengan pelepah pisang di kawasan Pante Pisang, Peusangan, Bireuen. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Timun suri atau lebih dikenal boh timon wah salah satu hasil pertanian di kawasan Peusangan Bireuen yang banyak muncul dan dijual pada saat bulan Ramadhan.

Sejak  awal Ramadhan tahun ini hingga saat ini timun suri laku keras dan harganya terjangkau.

Timun suri  merupakan salah satu buah yang banyak diminati warga sebagai minuman pembuka puasa selain kelapa muda dan minuman lainnya.

Selain, itu tempat penjualan timun suri dapat dilihat di sepanjang jalan mulai dari kawasan Krueng Panjoe, Simpang Kameng, Pante Pisang, Peusangan dan beberapa tempat lainnya sampai ke pasar-pasar oleh para pedagang. 

Baca juga: Ini Penceramah di Masjid Agung Nurul Makmur Aceh Singkil Ramadhan 1444 H

Para pedagang membeli di kawasan Peusangan atau kawasan lainnya kemudian menjajakan kembali ke pasar-pasar kecamatan.

Di bulan Ramadhan, timun suri sudah menjadi ciri khas tersendiri, timon gapu ini memang menjadi andalan tersendiri berbuka puasa.

Akmal, salah seorang penjual timun suri di Pante Pisang, Peusangan kepada Serambinews.com, Sabtu (24/03/2023) mengatakan, setiap pagi banyak  pedagang membeli mentimun yang dijualnya di pinggir jalan kawasan Pante Pisang. 

Mentimun atau boh timon wah tersebut hasil ditanam di kebun bersama orang tuanya bernama Salman. 

Puluhan timun suri diletakkan atas daun pisang di pinggir jalan, mentimun yang sudah mengkal dibalut dengan pelepah pisang agar tidak pecah atau terburai.

Baca juga: Polisi Ditemukan Tewas Tertembak di Dada Kiri Dalam Mobil Dinas

Akmal mengaku, harga jual ada yang Rp 10.000/buah dan ada juga sampai Rp 25.000/buah tergantung
besar dan kecil.

“Kalau pagi banyak pedagang membeli dalam jumlah banyak untuk dijual kembali, kalau sudah siang  atau sore biasanya untuk kebutuhan buka puasa,” ujar Akmal.   

Timun suri secara umum hasil pertanian dari Peusangan, beberapa daerah lainnya juga terdapat timun suri, namun lebih dikenal timun suri dari kawasan Peusangan.

Amatan Serambinews.com, sejumlah anak-anak meluangkan waktu menjual timun suri di pinggir jalan, timun yang dijual umumnya hasil kebun sendiri.

Harga jual tergantung besar dan kecilnya timun yang sudah dibalut pelepah pisang dan ada juga yang belum dibalut pelepah pisang.(*)

Baca juga: Ini Sembilan Orang yang Boleh tak Puasa Ramadhan, Berikut Penjelasan Buya Yahya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved