Berita Aceh Besar

PT Solusi Bangun Andalas Aceh Beralih Gunakan Listrik PLN, Jadi Pelanggan Terbesar di Aceh

Hal ini sekaligus menjadikan PT Solusi Bangun Andalas sebagai pelanggan PLN terbesar di Aceh dengan estimasi pemakaian rekening Rp 7-8 miliar/bulan.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Pabrik Semen PT Solusi Bangun Andalas di Lhoknga, Aceh Besar. 

Laporan Muhammad Nasir | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, LHOKNGA - PT PLN (Persero) mengakuisisi beban listrik PT Solusi Bangun Andalas dengan kapasitas 38,3 Mega Volt Ampere (MVA) melalui program Captive Power Acquisition.

Perjanjian ini sekaligus menjadikan PT Solusi Bangun Andalas sebagai pelanggan PLN terbesar di Aceh dengan estimasi pemakaian rekening Rp 7-8 miliar/bulan.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh, Parulian Noviandri mengatakan, langkah ini merupakan kelanjutan kerja sama PLN dan PT Solusi Bangun Andalas pada program Incentive Captive Acquisition atau akuisisi beban listrik.

“Melalui layanan ini, pelanggan yang memiliki captive power untuk memenuhi kebutuhan listrik, dapat beralih untuk mendapatkan pasokan listrik secara penuh dari PLN,” ujar Parulian dalam pertemuan langsung dengan jajaran manajemen di Pabrik PT Solusi Bangun Andalas pada Selasa(28/3/2023)

Dengan beralih ke sistem PLN, PT Solusi Bangun Andalas telah berhasil menggantikan pemakaian dari pembangkit sendiri dengan berlangganan listrik PLN daya 38,3 MVA. “Beralihnya sistem kelistrikan PT Solusi Bangun Andalas ini merupakan bukti dari kualitas pelayanan yang prima dari PLN untuk pelanggan di Aceh,” ulasnya.

“PLN siap mendukung pertumbuhan sektor industri dengan kecukupan daya mampu sistem sebesar 581,8 MW dengan beban puncak sebesar 469,29 MW. Kita surplus 111,71 MW,” tambah Noviandri.

Sementara itu, General Manager PT Solusi Bangun Andalas, Mochamad Anwar Bakti mengatakan, dengan masuknya sistem PLN, produksi PT Solusi Bangun Andalas sudah normal Kembali.

Sebelumnya pabrik semen PT  Solusi Bangun Andalas mengalami gangguan operasional akibat kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berdampak pada terbatasnya suplai listrik.

“Alhamdulillah, selama kurang lebih 3 bulan ini listrik kita disupport langsung oleh PLN, sehingga produksi semen kita sudah normal kembali dan bisa memenuhi permintaan pasar di Aceh dan Sumut,” ujarnya.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved