Ramadhan 2023

Apa Hukum Mengonsumsi Suplemen Agar Tubuh Kuat saat Puasa? Buya Yahya : Tidak Dilarang, Asalkan

Sebagian orang rela mengonsumsi suplemen tertentu untuk menambah tenaga saat menjalani ibadah puasa. Bagaimana hukumnya?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya dalam kajian dakwahnya membahas soal hukum mengonsumsi suplemen agar tubuh kuat saat puasa. 

Apa Hukum Mengonsumsi Suplemen Agar Tubuh Kuat saat Puasa? Buya Yahya : Tidak Dilarang, Asalkan...

SERAMBINEWS.COM - Buya Yahya dalam kajian dakwahnya membahas soal hukum mengonsumsi suplemen agar tubuh kuat saat puasa.

Suplemen merupakan produk yang mengandung vitamin, suplemen sangat baik untuk mendukung kesehatan tubuh.

Sebagian orang rela mengonsumsi suplemen tertentu untuk menambah tenaga saat menjalani ibadah puasa.

Lantas, bolehkah mengonsumsi suplemen agar kuat berpuasa? Simak penjelasan Buya Yahya berikut.

Pada bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan menjalani ibadah puasa.

Berpuasa seharian atau kurang lebih 12 jam menahan lapar dan dahaga, hal ini tentunya mengakibatkan perubahan, terutama soal jadwal makan hingga asupan cairan tubuh.

Baca juga: Bolehkah Pakai Mukena Warna Warni & Bermotif saat Shalat Berjamaah dan Tarawih? Ini Kata Buya Yahya

Adanya perubahan tersebut, tubuh mengharuskan sebagian orang untuk mengonsumsi asupan lebih dari pada biasanya, salah satunya mengonsumsi suplemen.

Lantas apakah hukumnya mengonsumsi suplemen agar tubuh kuat untuk menjalani ibadah puasa?

Dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV Kamis (30/3/2023), Buya Yahya mengatakan bahwa mengonsumsi suplemen hukumnya tidak dilarang.

Artinya sah-sah saja asalkan tidak membahayakan terhadap fisik atau kesehatan.

"Meminum obat agar kita kuat berpuasa, suplemen, tidak dilarang, dengan catatan memang tidak menjadikan bahaya terhadap fisiknya," kata Buya.

Menurut Buya, ada suplemen yang apabila dikonsumsi setelah itu memberi efek samping pada tubuh, nah suplemen seperti ini yang tidak boleh dikonsumsi.

Baca juga: Keluar Haid Jelang Berbuka, Bagaimana Hukum Puasanya? Begini Kata Buya Yahya

"Ada suplemen sesaat, setelah itu menjadikan bahaya, tidak boleh," tegas Buya.

Lebih lanjut kata Buya, berpuasa itu tidak untuk menyiksa diri dan bukan untuk menjadikan orang tersiksa, namun untuk beribadah kepada Allah SWT.

Karena dari itu ada waktu sahur, waktu dimana pemberian asupan untuk kuat berpuasa dan melaksanakan aktivitas seharian.

"Kita boleh makan makanan sehat kok, dan kami selalu mengulang, berpuasa itu tidak untuk menyiksa diri, bukan untuk menjadikan orang tersiksa, tidak.

Tapi berpuasa itu dalam irama mengabdi kepada Allah, maka dianjurkan untuk sahur, makan sahur makan yang bergizi, sehingga besok biar nggak lapar, biar aktivitas," sambung Buya

Hal ini juga berlaku untuk mengonsumsi suplemen.

Baca juga: Mandi Tengah Hari saat Puasa, Bolehkah? Buya Yahya Beri Penjelasan dalam Ceramahnya

Selagi tidak membahayakan kesehatan, tidak ada larangan untuk mengonsumsi suplemen saat puasa, apalagi suplemen tersebut bertujuan menguatkan fisik saat menjalani ibadah Ramadhan.

"Jadi kalau itu tidak membahayakan kesehatannya, sah, dan puasnya tetap sah tidak ada masalah," tegas Buya lagi.

Hanya saja perlu diingat, mengonsumsi suplemen haruslah pada waktu sahur atau sesudah makan sahur, sehingga esoknya saat menjalani puasa dapat maksimal melakukan aktivitas lainnya.

"Asalkan makannya waktu sahur, makan suplemen yang sehat sehingga esok puasa tenang, nggak masalah, nggal dilarang.

Dan berbuka secara umum adalah justru dianjurkan agar apa? agar orang itu beribadah berpuasa tidak mengurangi aktivitas yang lainnya, bisa tetap makismal di dalam menjalankan aktivitas," pungkas Buya Yahya.

Baca juga: Berat Banget! Ini Denda Pasutri Berhubungan Intim di Siang Hari Bulan Puasa, Simak Ulasan Buya Yahya

Bolehkah Pakai Mukena Warna Warni & Bermotif saat Shalat Berjamaah dan Tarawih? Ini Kata Buya Yahya

Apa hukum pakai mukena warna warni dan bermotif saat shalat berjamaah dan Tarawih? Simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.

Mukena merupakan ciri khas muslim di negara Indonesia dan negara serumpun Malaysia yang digunakan untuk sholat.

Ada banyak jenis mukena, tapi mukena warna warni dan bermotif menjadi trend belakangan ini.

Lantas bolehkah memakai mukena warna-warni dan bermotif saat shalat berjama'ah atau tarawih? Simak penjelasan Buya Yahya berikut.

Mukena merupakan busana perlengkapan shalat untuk perempuan muslim khas Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, kini mukena memiliki model yang beragam mengikuti perkembangan zaman, baik dalam segi motif, bahan, warna dan sebagainya.

Baca juga: Sisa Makanan di Sela Gigi Tertelan, Apakah Bisa Batalkan Puasa? Ini Kata Buya Yahya

Ilustrasi mukena
Ilustrasi mukena (Tribunnews)

Bahkan sekarang ini, sudah banyak kita jumpai saat shalat berjamaah hingga tarawih di masjid, banyak kaum wanita yang menggunakan mukena warna-warni, berenda-renda bahkan bermotif.

Lantas sebenarnya, bolehkah memakai mukena warna warni atau bermotif untuk shalat, terutama saat shalat berjamaah, termasuk tarawih?

Dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Al Bahjah TV dengan judul "Bolehkah Memakai Mukena Bercorak?," pada Rabu (29/3/2023), Buya Yahya menjelaskan terkait hal ini.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan hukum memakai mukena bercorak saat shalat berjamaah atau Tarawih.

"Mukena boleh apa saja, sebab intinya adalah menutup aurat," ucap Buya Yahya.

"Akan tetapi sebaik-baiknya mukena adalah yang tidak membuat orang terpesona dengan warna warni ukirannya, apakah hitam, apakah putih," lanjut Buya Yahya.

Baca juga: Mengorek Kuping dengan Cotton Bud saat sedang Puasa, Bikin Batal Gak sih? Buya Yahya Bilang Ini

Jika motif yang ada pada mukena tidak mengganggu dan membuat orang tidak menoleh untuk melihatnya, tidak apa-apa.

"Jadi kalau misalnya motifnya adalah tidak menggoda, hajar saja. Misalkan motif motif bulat-bulat, itu kan tidak mengganggu,"

Lanjut Buya menjelaskan, penggunaan mukena tidak harus selalu putih.

"Kalau masalah sah sholatnya sah, tidak harus putih, memang sebaik-baik mukena adalah yang tidak menjadikan orang menoleh. Boleh hitam, cuma tidak terbiasa dengan kita," imbuh Buya.

Bahkan, Buya Yahya menyebutkan jangan memakai mukena warna putih jika mukenanya tipis sehingga rambutnya terlihat karena transparan.

Jika kondisi seperti ini, penggunaan mukena putih tidak dianjurkan.

Baca juga: Batalkah Puasa Jika Ketelan Air Wudhu saat Berkumur-kumur? Begini Penjelasan Buya Yahya

Pasalnya hari ini banyak mukena bahannya tipis, sehingga ketika memakai mukena seperti tidak memakai mukena.

"Putih tapi tipis transparan rambutnya kelihatan, jangan putih lagi. Sehingga sekarang banyak bahan-bahannya sangat tipis sehingga pakai mukena seperti tidak pakai mukena," tambahnya.

Buya Yahya menjelaskan bahwa sebaik-baiknya mukena adalah yang tidak menjadikan orang menoleh, dan boleh saja memakai mukena berwarna hitam.

Selagi mukena yang kita gunakan tidak mengganggu orang yang berada dibelakang kita, tidak masalah untuk digunakan.

Begitu juga dengan penggunaan mukena motif, tidak apa-apa.

Hanya saja perlu diingat, jika mukena yang terdapat ada tulisan, mukena ini tidak dianjurkan dipakai karena dapat mengundang orang lain untuk melihat.

Baca juga: Imbas Bule Komplain Ayam Berkokok, Buya Yahya Justu Anjurkan Berdoa, Allah Limpahkan Karunia Besar

"Yang paling penting dalam shalat tidak mengganggu orang yang dibelakang, tidak ada tulisan yang macam-macam, gak perlu pakai tulisan, kalau hanya motif-motif yang tidak mengganggu maka itu tidak masalah dan boleh-boleh saja dan tidak harus putih,"

Terakhir, Buya juga menjelaskan soal fatwa yang mengatakan tidak sah shalat seseorang jika tidak menggunakan mukena putih adalah ungkapan yang salah.

"Ada orang fatwa kalau tidak putih tidak sah, itu ya sakit itu, darimana? Pakai hitam lebih wibawa mungkin,"

Kata Buya Yahya selanjutnya, memang warna putih merupakan warna kesukaan Nabi saat hendak melaksanakan sholat.

Tetapi, dalam hal ini Buya Yahya lebih menganjurkan agar para wanita lebih baik memakai atau membeli mukena yang nyaman, enak dipakai, sehingga betah dan nyaman untuk melaksanakan ibadah.

" Mukena tolonglah yang bagus yang enak, sehingga betah ibadah," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved