Polemik Mahfud MD
Mahfud MD soal Transaksi Mencurigakan: Kalau Sebut Nama, Jangan-jangan Ada Orangnya di Sini
Pernyataan-pernyataan Mahfud MD terkait temuan transaksi Rp 349 triliun di hadapan anggota Komisi III DPR RI, masih menjadi perbincangan publik.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM – Pernyataan-pernyataan Mahfud MD terkait temuan transaksi Rp 349 triliun di hadapan anggota Komisi III DPR RI, masih menjadi perbincangan publik.
Tidak hanya di tingkat nasional dan media sosial, keberanian Mahfud MD menantang para punggawa Komisi III DPR untuk tidak mengeluarkan ancaman-ancaman kepada dirinya, hangat diperbincangkan warga di pedalaman Aceh, provinsi paling ujung di barat Indonesia.
Bahkan, ada yang sampai menyebut-nyebut nama Mahfud MD pantas menjadi calon presiden RI, di tengah sepinya tokoh bangsa.
“Mahfud MD ini jujur dan nyaris tak punya kesalahan, sehingga berani mengungkapkan fakta dan data,” ungkap Nazar Abubakar, warga Uleekareng, desa di pinggiran Kota Banda Aceh, dalam grup WhatsApp, Rabu (30/3/2023) malam.
“Pantas jadi capres,” tulis S Akram, warga lainnya.
Salah satu pernyataan Mahfud yang kemudian ramai dibedah oleh warga adalah "Kalau mau buka-bukaan, ayolah. Di sini ada yang bisa dibuka, ada yang agregat gak bisa nyebut nama. Kalau menyebut nama jangan-jangan ada orangnya di sini juga."
Pernyataan Mahfud ini dianggap sebagai sinyal adanya kemungkinan keterlibatan anggota DPR RI dalam kasus dugaan transaksi mencurigakan Rp 349 triliun.
Baca juga: Ancam Balik Pidana, Mahfud MD ke Arteria: Kerja-kerja Kayak Saudara Itu, Orang Mengungkap Dihantam
Apalagi, dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR RI, beberapa anggota Komisi III terlihat getol dan mencoba mengancam Mahfud yang dinilai telah membocorkan rahasia negara kepada publik.
Menanggapi pertanyaan dan ancaman anggota Komisi III DPR RI ini, Mahfud MD menyampaikan, andai bisa menyebut nama yang terlibat, jangan-jangan ada orangnya yang terlibat kasus ini di forum rapat bersama dewan tersebut.
Menurutnya, apa yang diutarakan selama ini ke publik bukan membuka data pribadi terduga, melainkan hanya menyampaikan angka agregat agar bisa ditindaklanjuti.
Menko Polhukam sekaligus Ketua KNK-PP-TPPU itu berujar, bila data agregat yang dipegangnya dibuka, bisa jadi orang yang menjadi terduga ada di ruangan tersebut.
"Kalau mau buka-bukaan, ayolah. Di sini ada yang bisa dibuka, ada yang agregat gak bisa nyebut nama. Kalau menyebut nama jangan-jangan ada orangnya di sini juga," ucap Mahfud.
"Di ruangan sana jangan-jangan yang ada nama sini," tambahnya sambil mengetuk bundel tebal yang dibawa.
Baca juga: Transaksi Janggal Rp 349 T, Mahfud MD ke DPR: Kalau Nyebut Nama, Jangan-jangan Ada Orangnya di Sini
Mahfud mengatakan, dalam rapat itu dia turut membawa sejumlah dokumen berisi laporan dari berbagai pihak kepada dirinya selaku Menko Polhukam, termasuk dokumen dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Di dokumen itu, selain memuat laporan dugaan kasus, termasuk transaksi mencurigakan, juga terdapat nama-nama orang yang diduga melakukan kejahatan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.