Pilpres 2024

AHY Sebut Ada Upaya Menggagalkan Pencalonan Anies Baswedan jadi Capres di Pilpres 2024

Agus Harimurti Yudhoyono menilai, ada upaya serius untuk menggagalkan pencalonan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. 

Editor: Faisal Zamzami
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berada di Kantor DPP Partai Demokrat, Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022). Senyum semringah terpancar dari raut wajah Anies Baswedan. Anies juga menyampaikan rasa hormat dan bahagianya bisa bertemu dengan AHY. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menilai, ada upaya serius untuk menggagalkan pencalonan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. 

Hal ini setelah Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko kembali berupaya merebut kepemipinan Partai Demokrat melalui pengajuan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung (MA) setelah kasasinya ditolak.  

 
"PK ini bukan tidak mungkin erat kaitannya dengan kepentingan politik pihak tertentu. Tujuannya jelas: menggagalkan pencapresan  Anies Baswedan," kata AHY di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (3/4/2023). 

"Forum juga berpendapat, ada upaya serius untuk membubarkan Koalisi Perubahan," sambungnya. 

Menurut dia, dengan mengambil alih Partai Demokrat menggagalkan Anies di pesta demokrasi akan berjalan mulus.

Karena Demokrat merupakan salah satu kekuatan perubahan selama ini.

"Apalagi, beberapa praktisi hukum mengatakan, bahwa proses PK bisa menjadi bagian “ruang gelap” peradilan. Ada celah, untuk masuknya intervensi politik," ujarnya. 

Ia menyebut, jika benar ada intervensi politik dalam kaitan manuver KSP Moeldoko ini, keadilan, hukum dan demokrasi di Indonesia sedang berada dalam keadaan bahaya.

"Untuk itu, meskipun secara hukum, tidak ada satupun alasan yang dapat digunakan untuk memenangkan gugatan KSP Moeldoko, tetapi kami tetap waspada."

"Dengan mempertimbangkan, kemungkinan intervensi politik pada proses PK ini, maka Partai Demokrat membawa kasus ini ke ruang terang," katanya.

Sebelumnya, MA menolak kasasi Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko melawan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang.

 
"Amar putusan: tolak kasasi," demikian bunyi amar putusan sebagaimana dikutip dari situs MA, Senin (3/10).

Perkara nomor: 487 K/TUN/2022 ini diadili oleh ketua majelis Irfan Fachruddin dengan hakim anggota masing-masing Yodi Martono Wahyunadi dan Is Sudaryono. Putusan dibacakan pada Kamis, 29 September 2022.

Baca juga: Nama Khofifah Menguat sebagai Cawapres Anies Baswedan, AHY Bagaimana? Begini Kata Pengamat

Siapa Sosok Cawapres yang Diusulkan JK ke Anies? Ini Jawaban Jubir

 Juru bicara (jubir) Anies Baswedan, Hendri Satrio mengaku belum mengetahui ihwal sosok cawapres yang diusulkan oleh Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) kepada mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. 

Ia menyatakan, hingga saat ini belum mendapatkan informasi yang diberikan oleh JK kepada Anies. 

"Saya belum mendapatkan informasi tentang nama-nama yang diusulkan Pak JK termasuk apakah Pak JK telah mengusulkan nama-nama," kata pria yang karib disapa Hensat itu kepada Kompas TV, Rabu (29/3/2023). 

Ia menjelaskan, hingga saat ini seluruh partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan masih melakukan komunikasi untuk membahas sosok yang mendampingi Anies. 

"Tapi yang paling jelas tentang figur cawapres komunikasinya baru pada tahap kriteria, seperti yang tercantum dalam Piagam Perubahan," ujarnya. 

Selain itu, kata Hensat, seluruh parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS hingga saat ini menyerahkan kewenangan untuk memilih cawapres kepada Anies. 

"Memberikan mandat penuh kepada capresAnies Rasyid Baswedan, untuk  calon wakil presiden, dan membentuk pasangan yang mampu memenangkan Pemilu 2024," ujarnya. 

Sebelumnya, JK mengaku sudah menyetorkan nama cawapres untuk Anies Baswedan menuju Pilpres 2024.

Ia pun mengakui hal tersebut. Namun, kata JK, soal nanti nama cawapres yang ia sodorkan ke Anies Baswedan bakal dipilih atau tidak, tergantung yang bersangkutan. 

Ketika ditanya awak media usai buka puasa bersama para elite partai politik (parpol) di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (25/3/2023), JK enggan menyebut nama cawapres tersebut. 


Ia hanya menyebut, soal nama cawapres Anies Bawedan yang ia sodorkan, tentu juga tergantung kecocokan partai pengusung. 

"Ada lah pasti, tergantung Anies saja mana yang menurut pandangan dia dan partai-partai mana yang cocok," kata Jusuf Kalla, Sabtu.

 
JK lantas mengatakan, baik Anies Baswedan maupun pihak parpol pengusungnya juga tidak menyebut nama cawapres nanti. 

Ia hanya menyinggung terkait cawapres itu urusan tim kecil yang dibentuk pihak Anies Baswedan. JK sendiri bukan bagian dari tim itu. 
 

Baca juga: Kasus Anak Petinggi Polri Tabrak Pelajar hingga Tewas, Polisi: Yang Salah Pengemudi Sepeda Motor

Baca juga: Malangnya Pria Ini Ditipu Wanita Kekasih Online selama Setahun, Ternyata Istri Temannya

Baca juga: Logam Mulia Turun dan Emas Perhiasan Bertahan, Ini Rincian Harga di Langsa Per Senin 3 April 2023

Kompastv: AHY Sebut Ada Upaya Menggagalkan Anies Menjadi Capres di Pilpres 2024

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved