Berita Viral
Makan Sendirian, Ayah Beri Pesan Menyentuh di Grup WA Keluarga: Toh Nanti Kita Sendiri di Kuburan
“Aku rindu masa lalu saat kalian masih anak-anak dan belum tumbuh dewasa seperti sekarang,” kata ayah di grup WA keluarga itu.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Makan Sendirian, Ayah Beri Pesan Menyentuh di Grup WA Keluarga: Toh Nanti Kita Sendiri di Kuburan
SERAMBINEWS.COM – Seorang ayah harus merasakan kesepian di hari tuanya.
Dia mana dia menghabiskan makan malam hanya seorang diri tanpa ditemani oleh anak-anaknya.
Kerinduan kumpul bersama itu diungkapkan oleh seorang ayah dalam satu grup WhatsApp (WA) keluarga.
Semakin beranjak dewasa, setiap anak pasti memiliki kesibukan masing-masing, baik itu berkerja atau merantau keluar daerah.
Sehingga tak jarang orang tua, apakah itu ibu atau ayah, kerap merindukan anak-anaknya untuk berkumpul bersama.
Baca juga: Kisah Pilu Yusniati, Mahasiswi yang Dikenal Cerdas Kini Berbaring Lemah di Rumah Sakit Mesir
Itulah yang saat ini dirasakan oleh seorang ayah, yang mengirim foto selfie makam malam di grup WA keluarganya.
Tangkapan layar isi chat tersebut kemudian diunggah dan menjadi viral di media sosial Facebook.
Terlihat isi pesan tersebut memberikan kata-kata yang menyayat hati.
Dilansir dari mStar.com, seorang ayah yang belum diketahui identiasnya terlihat pasrah harus makan malam sendirian.
Mungkin karena anak-anak sudah besar dan telah bekerja, sang ayah sepertinya merindukan suara anak-anak di rumah.
Ayah tersebut terlihat mengirim foto selfie dengan sepiring nasi sederhana dan tiga lauk pauk, mungkin dibuat sendiri atau dibeli dari warung.
Mirisnya, kursi-kursi di sekeliling meja makan kosong tanpa ada satu orang pun, suasana makan malam itu tampak benar-benar sepi.
“Aku rindu masa lalu saat kalian masih anak-anak dan belum tumbuh dewasa seperti sekarang,” kata ayah di grup WA keluarga itu.
“Sekarang aku sudah terbiasa makan sendiri, toh nanti kita sendiri di kuburan,” bunyi pesan itu.

Baca juga: VIDEO Kisah Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak dan Berlumpur Sejauh 5 KM di Manokwari
Postingan yang sungguh menyayat hati itu dibanjir oleh komentar pengguna Facebook.
Mayoritas warganet mengaku kalau hubungan dengan ibu dan ayah sangat berharga dan tidak bisa tergantikan saat mereka pergi selamanya.
“Disadari atau tidak, waktu yang dimiliki orang tua dengan anaknya hanya 12 tahun, yaitu saat mereka masih anak-anak dan duduk di bangku sekolah dasar,”
“Ketika mereka memasuki dunia remaja, yaitu 13 tahun ke atas, orang tua dan anak akan mulai terpisah. Pertama masuk asrama, lalu kuliah, lalu bekerja dan akhirnya menikah.
"12 tahun pertama kehidupan anak-anak sangat berarti, manfaatkan, manja, dan luangkan waktu sebanyak-banyaknya," kata seorang netizen.
Warganet lainnya mengungkapkan berbagi dilema dan liku-liku yang mereka hadapi dalam merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia.
Baca juga: Kasih Sayang Ayah tak Terhalang Jeruji Besi, Kisah Anak Kunjungi Ayahnya di Penjara Ini Bikin Haru
“Saya ingin membawa orang tua saya untuk tinggal bersama. Saya ingin melihat bagaimana keadaan mereka saat pulang bekerja.
Tetapi itulah mengapa mereka mengatakan bahwa mereka merindukan desa dan tidak ingin tinggal di kota.
“Kami harus mengalah, bolak-balik ke desa menemui ibu dan ayah saya, saya khawatir mereka sendirian di sana dan tidak ada yang merawat mereka,”
“Dalam situasi seperti ini, biasanya anak-anak yang tidak bekerja akan dikorbankan untuk tinggal bersama dengan orang tuanya, ini kenyataan yang menyedihkan,” ujar seorang warganet.
Kisah Ayah Mencari Keberadaan Anaknya Berbekal Foto
Pada 2017, ada kisah menyentuh yang harus dilalui seorang ayah asal Sorong, Papua, membuat warganet ikut terharu.
Ia mencari anak yang sudah lama terpisah dengannya, hanya berbekal fotonya sewaktu masih muda.
Pria itu disebut-sebut bernama Kardiyan, berusia lebih kurang 80 tahun.
Kisahnya diviralkan warganet bernama Rhiiena Amiie di grup tertutup Info Cepat Ngawi Peduli.
Menurut Rhiiena, Kardiyan datang ke toko tempatnya bekerja untuk menjual kacamata, Rabu (11/10/2017) siang.
Setelah sedikit berbincang, Kardiyan mengaku kehabisan uang karena mencari anak yang sudah lama terpisah darinya.
Dari Sorong, Kardiyan ikut program transmigrasi ke Lampung.

Namun sang anak tidak mau ikut dengannya dan justru menghilang saat Kardiyan pulang kampung.
Ia memutuskan untuk pergi ke Jawa karena menduga anaknya berada di sini.
"Tadi di toko sya kedatangan kakek-kakek usia sekitar 80an. Niatnya mau jual kacamata karna udah gak punya uang. kasian sekali beliau. Dtang dari lampung ingin mencari anaknya yg hilang.
kini beliau numpang di desa ngunengan pitu ngawi di kediaman pak lan. beliau jg sudah lapor polisi dan cma berbekal foto beliau masih muda.
bagi siapa yg mungkin kenal atau pernah ketemu dgn beliau beri sedikit rejeki kalian buat makan sehari"
beliau.karna beliau sudah tdk punya apa".beliau baru 2 hari di ngawi.dan mudah" an anaknya cpat ketemu.amin," tulis Rhiiena.
Saat dikonfirmasi, Rhiiena membenarkan mengenai apa yang ia tulis.
Kardiyan katanya, ingin menjual kacamata seharga Rp 300.000, untuk dijadikan pegangan karena sudah tak memiliki uang sama sekali.
Kardiyan juga membawa surat keterangan polisi, KTP, surat keterangan Dinas Sosial Sorong tertanggal 2 Oktober 2017 dan sebuah surat kabar terbitan 29 September 2017, yang mengangkat soal cerita perjalanannya.
Namun sayangnya, Rhiiena mengaku lupa untuk bertanya nama dan alamat anak Kardiyan tinggal.
"Yang saya sesali saya nggak tanya dimana anaknya tinggal. Teman saya sempat tanya nama anaknya tapi lupa.
Saya berdoa dan berharap sama yang di Atas mudah-mudahan bisa ketemu lagi sama kakek itu.
Karena tempat tinggal yang ditumpangi kakek itu masih satu kecamatan sama saya. Di Ngawi baru dua hari. Semoga dia segera bisa ketemu anaknya," papar Rhiiena. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
berita viral
ayah
kisah pilu
Pesan Menyentuh
Grup WA Keluarga
kuburan
makan malam
ayah rindu anaknya
Serambi Indonesia
Serambinews
Kronologi Bripda MA Lempar Helm ke Pengendara Motor hingga Koma, Keluarga dan Polisi Beda Versi |
![]() |
---|
Viral Dosen Lempar Skripsi ke Lantai, Mahasiswa Emosi Tendang Meja: Dimana Ibu Satu Minggu? |
![]() |
---|
Viral! Penangkapan Demonstran DPR oleh Polisi di Restoran Mie, Pengunjung 'Pasang Badan' |
![]() |
---|
Detik-detik Imam di Sulteng Ditikam Jamaah saat Salat Subuh, Pelaku Ternyata Dalam Kondisi Ini |
![]() |
---|
3 Cerita Viral Bawa Jenazah Pakai Sepmor, di Gorontalo Pria Bawa Jasad Kakaknya Lewati Hutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.