Breaking News

Berita Aceh Tamiang

ASN Berpakaian Adat Melayu Warnai HUT Ke-21 Aceh Tamiang, Pj Bupati Ajak Satukan Hati Bangun Daerah

Meski begitu, semarak HUT ke-21 Aceh Tamiang tetap terlihat jelas dari beragam warna pakaian adat Melayu yang digunakan seluruh peserta upacara, terma

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Dokumen Pendim      
ASN di Aceh Tamiang mengenakan pakaian adat Melayu saat upacara HUT ke-21 Aceh Tamiang, Senin (10/4/2023). Sedereran prestasi yang telah dicapai diharapkan menjadi motivasi untuk lebih maju dan berkembang 

Meski begitu, semarak HUT ke-21 Aceh Tamiang tetap terlihat jelas dari beragam warna pakaian adat Melayu yang digunakan seluruh peserta upacara, termasuk unsur Forkopimda Aceh Tamiang.

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Kabupaten Aceh Tamiang genap berusia 21 tahun sejak memisahkan diri dari Aceh Timur pada 10 April.

Banyak capaian yang sudah berhasil diwujudkan dalam usia ini, namun tidak sedikit yang harus dikejar secara bersama dengan menyatukan hati.

Peringatan hari jadi ke 21 tahun ini dilangsungkan secara sederhana karena situasi puasa Ramadhan di tribun belakang kantor bupati, Senin (10/4/2023).

Meski begitu, semarak HUT ke-21 Aceh Tamiang tetap terlihat jelas dari beragam warna pakaian adat Melayu yang digunakan seluruh peserta upacara, termasuk unsur Forkopimda Aceh Tamiang.

Di hadapan ratusan ASN dan elemen kelompok warga, Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, mengajak masyarakat bersyukur karena kabupaten ini sudah banyak berkembang sejak menjadi daerah otonom.

Salah satu barometer yang menjadi acuan keberhasilan bukan hanya pada pembangunan fisik, tapi juga pengakuan dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat dalam bentuk penghargaan.

Baca juga: Tata Cara Tahajud, Ibadah yang Dianjurkan Buya Yahya pada Malam Ramadhan Agar Raih Lailatul Qadar

Meurah Budiman mengungkapkan dalam setahun terakhir, Aceh Tamiang sedikitnya menerima penghargaan bergengsi, misalnya WTP sembilan kali berturut-turut, posisi keempat kategori Kabupaten/Kota Inovatif di Aceh, penghargaan Program Bangga Kencana Tahun 2022 dari Kepala Perwakilan BKKBN. 

Kemudian penghargaan predikat Zona Hijau Kualitas Tinggi dengan nilai 80,46 dari Ombudsman RI Aceh di Banda Aceh.

Selanjutnya, apresiasi tertinggi dari Kemendagri dalam Rakor Pengendalian Inflasi dan tercatat berhasil menurunkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) tertinggi, peringkat Pertama Tata kelola Keuangan Daerah Realisasi Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) tertinggi dan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Daerah tercepat dari Kemendagri.

Kemudian penghargaan Universal Coverage Health Award sebagai salah satu Kabupaten/Kota yang telah mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Tentunya masih banyak lagi penghargaan yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Ini bukti kalau daerah ini mampu bersaing dengan daerah lain yang sudah lebih dulu berdiri,” kata Meurah Budiman

Meski begitu, Meurah mengingatkan agar deretan keberhasilan ini tidak menjadikan ASN atau masyarakat berpuas diri, apalagi tertidur. Justru dia berharap prestasi ini dijadikan cambuk untuk lebih maju.

Baca juga: VIRAL Jamaah Tahlilan Bubar Sebelum Buka Puasa, Padahal Takjil dan Nasi Sudah Siap

Meurah Budiman mengingatkan di balik deretan penghargaan ini masih banyak target yang belum terealisasi, khususnya yang berkaitan dengan lapangan kerja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved