Sebelum Ida Dayak Terkenal, Ini Ahli Pengobatan Tradisional yang Sudah Populer di Masyarakat

Sebelum Ida dayak jadi fenomena sebagai ahli pengobatan tradisional, sudah ada beberapa nama yang cukup populer di kalangan masyarakat.

Editor: Amirullah
TRIBUN MEDAN/HO
Ida Dayak obati pasien dengan tarian dan minyak urut 

SERAMBINEWS.COM  - Fenomena Ida Dayak saat ini sedang menjadi perhatian masyarakat.

Ida Dayak memiliki keahlian menyembuhkan beberapa penyakit. 

Konon Ida Dayak bisa menyembuhkan patah tulang hingga stroke.

Ida Dayak jadi fenomena seiring videonya mengangani pasien patah tulang viral di media sosial.

Karena keahliannya, lokasi praktik Ida Dayak yang difasilitasi Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, ramai didatangi orang, Senin (3/4/2023).

Sebelum Ida dayak jadi fenomena sebagai ahli pengobatan tradisional, sudah ada beberapa nama yang cukup populer di kalangan masyarakat.

1. Haji Naim

Atta Halilintar dipijat di Haji Naim.
Atta Halilintar dipijat di Haji Naim.

 


Haji Naim bukan nama asing di tengah masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Ia dikenal sebagai ahli pengobatan tradisional.

Haji Naim sendiri sudah tiada, namun praktik pengobatan yang berlokasi di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dilanjutkan oleh keturunannya.

Pasien yang datang umumnya punya masalah patah tulang dan keseleo.

Dalam praktiknya, Haji Naim dan penerusnya menggunakan minyak Cimande.

Sejumlah selebriti pernah datang berobat ke Haji Naim. Satu di antaranya, yakni Youtuber Atta Halilintar.

Hal itu diketahui dari videonya di Youtube 4 tahun silam yang diberi judul "Atta Patah Tulang Haji Naim".


2. Gurusinga

Lokasi praktik pengobatan tradisional milik Prof.DR.NG Rusli Gurusinga berada di Jalan Raya Miran, Duren Sawit, Jakarta Timur, tak pernah sepi pasien.

Masyarakat dari berbagai kalangan datang untuk berobat.

Rusli Gurusinga sebetulnya sudah meninggal dunia. Namun, praktik pengobatan dilanjutkan oleh anaknya yakni Seri Gurusinga.

Menurut Seri, pasien yang datang ketempatnya biasanya akibat jatuh kecelakaan dari kendaraan baik roda dua atau roda empat.

"80 persen dari motor dan mobil sisanya bermacam-macam, lebih banyak pasien yang datang ke sini lebih mencari alternatifnya," kata Seri saat ditemui GridOto.com, Jumat (12/8/2019).

Seri Guru Singa.
Seri Guru Singa. (dok GridOto)


Seri mengaku, pasien dinyatakan sembuh bila tulang yang patah sudah menyambung kembali atau garis-garis patah telah hilang.

Penyembuhan total setelah patah tulang di alat gerak bawah (panggul, paha, tulang kering, atau pergelangan kaki) sangat bergantung pada usia.

Ia menilai, anak dan remaja dalam masa pertumbuhan cenderung sembuh lebih cepat.

"Kedua faktor umur, lebih muda biasanya patah tulang itu bisa lebih cepet," kata dia.

Agar bisa cepat jalan setelah patah tulang kaki, ia juga pastikan untuk mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang.

Perbanyak asupan vitamin D, vitamin K, kalsium, dan protein untuk membantu penyambungan tulang dan saraf.

Makanan dan minuman yang kaya akan nutrisi tersebut antara lain yogurt, susu, ikan, bayam, dan kangkung.

Ia juga menghimbau agar para pasien menghindari minuman dingin.

"Kalau di sini pantanganya paling jangan minum es, kalau yang dinginnya normal tidak apa-apa, namun jika dinginnya dari kulkas berlebihan itu tidak dianjurkan.

Sementara jika non muslim itu dilarang makan B1 dan B2. Kenapa? Karena itu bisa membuat ngilu," ucapnya.

3. Cimande

Pengobatan tradisional Cimande  (KOMPAS.com / Gabriella Wijaya)
Pengobatan tradisional Cimande  (KOMPAS.com / Gabriella Wijaya) (KOMPAS.com / Gabriella Wijaya)

Pijat tradisional Cimande dipercaya ampuh menyembuhkan keseleo, asam urat, rematik, bahkan patah tulang.

Di Jakarta, pijat asli Cimande ini kerap dikenal sebagai urut Cimande maupun pengobatan tulang patah secara tradisional.

Inilah salah satu bentuk tradisi Desa Cimande yang diwariskan secara turun temurun. Cimande merupakan sebuah desa di kaki gunung Gede Pangrango, Kabupaten Bogor.

Desa ini berjarak sekitar 70 km ke arah barat daya Jakarta. Cimande sejak lama dikenal sebagai "gudangnya" ahli pengobatan patah tulang.

Tidak sedikit pengunjung yang datang ke Desa Cimande untuk menyembuhkan penyakit tulang yang dideritanya.

"Banyak orang luar yang di luar Cimande, datang untuk minta diurut. Dengan pengobatan ini dengan patah tulang, keseleo, asam murat, Alhamdulilh semuanya sembuh," jelas Wira salah satu ahli urut tradisional Cimande, saat ditemui Kompas.com di Pekan Kebudayaan Nasional 2019, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

Mereka tidak segan meluruskan atau langsung mengurut kaki yang patah di titik yang sakit. Tidak seperti pijat refleksi yang mengandalkan titik-titik syaraf.

"Kalau yang patah, langsung dipijat di bagian yang patah langsung, dan kita selalu pakai minyak pijat Cimande," papar Wira. Inilah perbedaan pijat Cimande dengan pijat lainnya.

Ahli urut langsung memijat area yang dikeluhkan sakit oleh pasien. Selain itu juga minyak yang digunakan adalah buatan sendiri dan asli dari Cimande serta tidak diperjualbelikan.

Minyak tersebut dibuat dari aneka rempah-rempah. Namun hal yang unik, minyak Cimande "diberi" doa tertentu yang sudah diturunkan secara turun temurun ke keturunan yang paling tua.

"Memang diberi minyak Cimande jika pijat, harus pakai minyak Cimande. Terdiri rempah-rempah yang tidak bisa disebutkan, dan juga terdapat doa-doa dari orang tua di dalamnya. Makanya obat Cimande tidak bisa diperjualbelikan," ujar Wira.

Wira yang akrab dipanggil Awing itu, menjelaskan pijat khas Cimande ini memiliki riwayat yang sama dengan silat Cimande. Dari kebudayaan silat Cimande, pengobatan tradisional Cimande ini lahir.

"Misalnya dari silat Cimande ada yang kecelakaan atau cedera, akan diurut dengan pijat Cimande. Karena silat Cimande dengan pengomatan tradisional Cimande hubungannya sangat dekat. Tidak mungkin ada pengobatan Cimande kalau tidak ada silat Cimande," jelas Awing.

4. R Surbakti

Praktik pengobatan Robinson Surbakti juga cukup populer di kalangan masyarakat Ibu Kota.

Lokasinya ada di Jalan SD Inpres, RT.16/RW.6, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timurl.

Pasien yang datang umumnya memiliki keluhan patah tulang, terkilir atau keseleo.

Untuk menangani pasien secara intensif, R Surbakti juga memfasilitasi dengan rawat inap.

5. Bang Man

Salman atau lebih dikenal Bang Man (50) membuka praktik pengobatan di dekat rumahnya di Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, sekita 2 KM arah utara SPBU Simpang Leubu.

Seperti halnya Ida Dayak, aksi Bang Man juga viral di media sosial setelah diunggah di Akun TikTok @acehviral berjudul " Bang Man Urot Gandapura - Bireuen".

Bang Man sedang mengurut seorang balita yang digendong ibunya di dekat balai pengobatan komplek rumahnya Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Sabtu (8/4/2023)
Bang Man sedang mengurut seorang balita yang digendong ibunya di dekat balai pengobatan komplek rumahnya Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Sabtu (8/4/2023) (SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS    )


Dalam video berdurasi 1 menit, 16 detik itu, pasien dengan keluhan terkilir mulai orang tua hingga anak-anak dalam gendongan orang tuanya sangat ramai antre sambil berdiri.

Mereka satu per satu dilayani cepat dan santai oleh Bang Man. Terlihat pasien pun tak terlalu kesakitan, bukan seperti biasa setiap pasien tampak kesakitan saat diurut.

Selesai diurut secara cepat itu, pasien pun sepertinya memasukkan uang ke kantong baju Bang Man, yang sama sekali tak dilihatnya karena dia terus melanjutkan melayani pasien lain.

Video itu pun banyak ditanggapi positif oleh warganet, ada juga yang menyebut Ida Dayak dari Aceh.

""esembuhan pasien adalah habluminallah (hubungan yang baik dengan Allah). Intinya melakukan upaya mengurut sesuai kemampuan, sedangkan yang menyembuhkan hanya Allah," ujar Bang Man dikutip dari SerambiNews.com.

Salah seorang keluarga dekat Salman kepada Serambinews.com mengatakan, Salman menjalankan pekerjaannya mengurut sudah turun temurun dari orang tuanya almarhum Tgk M Nur.

Salman kecil sudah mulai mendampingi orang tuanya mengurut warga terkilir dan sejenisnya itu sejak berusia 13 tahun, sejak itu ia mulai membantu mengurut bersama orang tuanya.

Setelah orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu, pekerjaan tersebut dilanjutkan olehnya.

Maka setiap hari, Salman melayani warga yang datang ke rumahnya untuk diminta bantu urut, dan dia melakukan semampunya.

Ada pasien yang disarankan untuk diperiksa di rumah sakit dulu, ada juga pasien yang belum bisa diurut.

Biasanya, kata keluarga dekat, setiap orang yang akan diurut tetap ditanyakan sebab musababnya, setelah diketahui penyebab sakit maka ia mengurut, ada juga pasien yang dianjurkan berobat ke rumah sakit dulu sebelum diurut.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebelum Ida Dayak Jadi Fenomena, Ini Ahli Pengobatan Tradisional yang Populer di Masyarakat

Baca juga: Aceh Ramfest Resmi Dibuka, Dimeriahkan Meudikee Raya dan Kanji Rumbi

Baca juga: Di Kaltim Ada Aksi Pengobatan Ida Dayak, Di Aceh Juga Ada Bang Man Urut Geurugok, Ini Sosoknya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved