Radikalisme

Cegah Terpapar Paham Radikal, 23 Camat di Pidie Disuluh Kawasan Terpadu Nusantara

Menurutnya, KTN itu sebagai sasaran untuk menjadi pusat deradikalisasi kontra radikalisasi dan kesiapsiagaan nasional dalam mereduksi paham radikal te

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Camat mengikuti sosialisasi Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) bersama tokoh masyarakat di Pendopo Bupati Pidie, Kamis (13/4/2023). 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tercatat 23 camat bersama tokoh masyarakat mengikuti sosialisasi Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) bersama tokoh masyarakat di Pendopo Bupati Pidie, Kamis (13/4/2023).

Kegiatan itu digelar untuk mengantisipasi camat dan tokoh masyarakat terpapar radikalisme dan teroris.

Penjabat Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi dan Koordinator Data dan Pelaporan BNPT, Moch Chairil Anwar SH memimpin kegiatan KTN.

"KTN merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan radikal terorisme melalui pendekatan lunak," kata Pj Bupati Wahyudi Adisiswanto, kepada Serambinews.com, Kamis (13/4/2023).

Menurutnya, KTN itu sebagai sasaran untuk menjadi pusat deradikalisasi kontra radikalisasi dan kesiapsiagaan nasional dalam mereduksi paham radikal terorisme.

"Melalui KTN sebagai strategi membentuk sebuah wadah kolaborasi dan terbukanya kemitraan terpadu dalam penanggulan radikal terorisme dari hulu ke hilir," ujarnya.

Menurutnya, Pidie menjadi salah satu faktor kerja sama dalam konteks pengembangan kawasan nusantara.

"Kita akan membantu masyarakat Pidie, yang ekonominya masih lemah. Selain itu, kita akan usulkan beberapa program yang bisa membantu petani dalam berinvestasi," katanya.

Ketua Konsorsium Bawang Merah Aceh, Zakaria A Gani, kepada Serambinews.com, Kamis (13/4/2023) menjelaskan, pengembangan usaha penanaman budi daya bawang merah dengan 60 hektare di Pidie dengan proyeksi 8.000 kg per hektare.

Menurutnya, keunggulan produksi dihasilkan Konsorsium Bawang Merah Aceh berorientasi kepada pelanggan dan masyarakat.

Sehingga akan memenuhi kebutuhan pelanggan masyarakat.

Dikatakan, Konsorsium Bawang Merah Aceh akan menjadi perusahaan pertanian khususnya bawang merah terbesar khususnya Aceh dan terluas dalam penjualan di Indonesia.

"Kita berusaha akan memimpin pasar dalam era globalisasi, dengan didukung kondisi organisasi yang dinamis dan progresif dalam berbagai aspek," katanya.(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved