Berita Subulussalam
Tiba di Jakarta, Jenazah Almarhumah Yusniati Malim Diserahkan ke Pihak Kemenlu RI
"Jenazah almarhumah Yusniati sudah diterima di Jakarta sama pak Seno dari Kemenlu RI. Proses pemindahan dari gudang ke gateway hingga ke cargo ...
Penulis: Khalidin | Editor: Nurul Hayati
"Jenazah almarhumah Yusniati sudah diterima di Jakarta sama pak Seno dari Kemenlu RI. Proses pemindahan dari gudang ke gateway hingga ke cargo domestik telah selesai. Insya allah besok pagi berangkat ke Medan," tulis Ustaz Haji Rasyid Bancin menyebutkan hasil percakapannya dengan Zuhri, anggota IKAT.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Proses serah terima Jenazah almarhumah Yusniati Binta Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam yang meninggal dunia di Cairo, Mesir telah dilaksanakan, di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Serah terima jenazah dara asal Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam ini dilakukan oleh Zuhri perwakilan IKAT dengan Pak Seno pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI) di Jakarta.
Saat ini, jenazah sudah dimasukkan ke dalam cargo domestik untuk persiapan keberangkatan besok pagi.
Informasi itu diterima Serambinews.com dari Ustad Haji Rasyid Bancin alias HRB, pimpinan Pondok pesantren Modern Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Ustaz Rasyid Bancin aktif memberikan informasi terkini, berkaitan dengan pemulanhan jenazah alumni Dayah Daarurrahmah tersebut ke Kota Subulussalam.
"Jenazah almarhumah Yusniati sudah diterima di Jakarta sama pak Seno dari Kemenlu RI. Proses pemindahan dari gudang ke gateway hingga ke cargo domestik telah selesai. Insya allah besok pagi berangkat ke Medan," tulis Ustaz Haji Rasyid Bancin menyebutkan hasil percakapannya dengan Zuhri, anggota IKAT.
Baca juga: Ustaz HRB Berduka, Sebut Yusniati Mahasiswi Subulussalam yang Meninggal di Mesir Anak Baik
Sebagai informasi jenazah Yusniati Malim diberangkatkan dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines TK0691 berangkat dari Cairo pukul 08.55 waktu Cairo Mesir ke Istanbul Turki, Kamis (13/4/2023) pukul 12.15 waktu setempat.
Kemudian jenazah Yusniati kembali diterbangkan dengan pesawat berbeda yakni, Turkish Airlines TM056 dari Istanbul Turki Jumat (14/4/2023) pukul 01.50 waktu setempat.
Jenazah Yusniati tiba di Jakarta pada Jumat (14/4/2023) pada pukul 17.35 WIB.
Penerbangan selanjutnya akan dilakukan pada Sabtu (15/4/2023) dari Jakarta pukul 07.05 WIB menuju Kualanamu (KNO) Medan Sumareta Utara.
Penerbangan ke Kualanamu Medan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA182 dan sesuai jadwal tiba pada pukul 09.30 WIB.
Jika proses pengeluaran jenazah dari pesawat ke Bandara tidak terlalu lama, maka akan dapat segera dilanjutkan ke Kota Subulussalam siang itu juga.
Keberangkatan ke Kota Subulussalam menggunakan ambulance jalur darat dengan jarak tempuh normal 5-6 jam perjalanan.
Berikut jadwal penerbangan jenazah almh Yusniati Binti Malim yang diterima Serambinews.com dari sumber terkait.
Baca juga: Kisah Pilu Mahasiswi Aceh Meninggal di Mesir
*13 April 2023*
Cairo - Istanbul (Turkish Airlines) TK 0691
etd (Cairo) 08.55
eta (Istanbul) 12.15
*14 April 2023*
Istanbul - Jakarta (Turkish Airlines) TK 056
etd (Istanbul) 01.50
eta (Jakarta) 17.35
*15 April 2023*
Jakarta - Medan
(Garuda Indonesia) GA182
etd (Jakarta) 07.05
eta (Medan) 09.30
Baca juga: Mahasiswi Asal Subulussalam yang Meninggal di Mesir Sempat Minta Ayah Buatkan Kamar Khusus
Jika jenazah dapat dikeluarkan lebih cepat dari pesawat, maka diperkirakan almarhumah Yusniati tiba di kampung halamannya Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam sekitar pukul 17.00 WIB.
Jasad Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi yang sedang dalam pemulangan ke Indonesia akan dimakamkan di bumi wakaf Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Pimpinan Pontren Daarurrahmah, Ustaz Haji Rasyid Bancin kepada Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) membeberkan sejumlah alasan dimakamkannya almarhumah Yusniati di bumi wakaf kompleks pesantren yang dipimpinnya itu.
Haji Rasyid Bancin yang akrab disapa HRB menyampaikan beberapa alasan, sehingga almarhumah Yusniati layak menenpati pemakaman Pontren Daarurrahmah, Sepadan.
Pertama, kata Ustad Rasyid karena mendiang Yusniati merupakan alumni Pontren Daarurrahmah pertama yang melanjutkan pendidikan ke timur tengah.
Sehingga, Yusniati selama ini menjadi duta Pontren Daarurrahmah yang diharapkan ke depan dapat memotivasi para santri.
Namun, Yusniati syahid dalam menuntut ilmu tepat saat menjalani pendidikan semester terakhir di Universitas Al Azhar Cairo, Mesir.
Kedua, karena merupakan duta maka dimakamkan di lokasi pontren agar selalu dikenang oleh santri dan alumni PMDR Sepadan.
Baca juga: Yusniati, Mahasiswi Asal Subulussalam di Mesir Sudah 2 Minggu Membaik, Kembali Drop Hingga Meninggal
"Kami berharap ini menjadi kenangan ke depan bagi para santri dan alumni bahwasanya ada kakak kelas mereka yang syahid dalam menuntut ilmu di timur tengah," ujar Ustaz Rasyid Bancin
Alasan lain berdasarkan kesepakatan pihak kelurga dan pimpinam pondok yang mengikhlaskan almarhumah Yusniati dimakamkan di kompleks pesantren.
Karenanya diputuskan jika jasad almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi Wakaf Ummat PMDR Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Selain itu, sebagai bentuk penghargaan akan ditabalkan nama Yusniati Pardosi menjadi nama salah satu gedung di Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Jenazah almarhuah Yusniati Binti Malim Sabar telah diterbangkan dari Cairo, Mesir menuju Indonesia untuk dibawa ke kampung halamannya, Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Menurut informasi yang diterima Serambinews.com, Jumat (14/4/2023) almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi wakaf Yayasan Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Malim Sempurna, warga Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir mengatakan jenazah Yusniati diperkirakan akan tiba sore nanti sekitar pukul 18.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.
Selanjutnya, rute perjalanan menuju Kota Subulussalam melalui Bandara Kualanamo (KNO) Medan, Sumatera Utara.
Ustad Haji Rasyid Bancin alias HRB membenarkan, jika jenazah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di areal pondok pesantren yang dia pimpin.
Baca juga: VIDEO Mahasiswi Asal Subulussalam Meninggal Dunia di Mesir, Butuh 75 Juta Pulangkan Jenazah
"Benar, Insha Allah almarhumah Yusniati akan dimakamkan di bumi wakaf Yayasan Daarurrahmah, Sepadan," kata Ustaz Haji Rasyid Bancin saat dikonfirmasi Serambinews.com.
Haji Rasyid yang dikonfirmasi Serambinews.com mengaku sedang dalam perjalanan di Jeddah untuk kegiatan ibadah umroh.
Namun segala keperluan pemakaman almarhumah Yusniati telah disiapkan oleh para pihak di Yayasan Pondok Pesantren Daarurrahmah, Sepadan.
Sementara Jenazah Yusniati binti Malim Sabar Pardosi telah dishalatkan Rabu (12/4/2023) di Masjid Assalam, Nasr City Cairo, Mesir.
Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Kualanamu Internasional (KNO), Kamis (13/4/2023) untuk dibawa ke kampung asalnya di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Informasi tersebut disampaikan Malim Sempurna, warga Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir.
Menurut Malim Sempurna, Jenazah Yusniati diterbangkan ke Indonesia dengan menggunakan maskapai Turkish Airlines, Kamis (13/4/2023) pukul 09:00 waktu Cairo Mesir.
Dijelaskan, sesuai jadwal, almarhumah Yusniati akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng Jakarta pada hari Jumat (14/4/2023) pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Mahasiswi asal Kota Subulussalam di Mesir Meninggal Dunia, Idap Komplikasi Penyakit
Rute perjalanan selanjutnya Jakarta-Medan melalui Bandara KNO diperkirakan tiba Hari Sabtu (15/4/2023) pagi.
"Insha Allah Yusniati akan dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Darurrahmah Sepadan. Desa Sepadan Kecamatan Runding, Kota Subulussalam," ujar Malim Sempurna.
Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi mahasiswi asal Kota Subulussalam di Cairo, Mesir meninggal dunia, Selasa (11/4/2023) malam sekitar pukul 21.20 WIB.
Sebelum meninggal, Yusniati sempat menelpon ayahandanya Malim Sabar Pardosi di Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
Hal itu untuk mengabarkan jika dia sudah mulai pulih dari sakitnya setelah sempat kritis selama sebulan di Rumah Sakit.
Yusniati menyampaikan kepada sang ayah, jika dia akan segera pulang ke kampung halaman di Kota Subulussalam, Aceh.
Bahkan, Yusniati meminta agar sang ayahandanya membuatkan kamar khusus buat dirinya di kampung.
"Beberapa waktu lalu dia menelepon saya, katanya akan segera pulang karena sudah mulai sembuh. Dia minta dibuatkan kamar khusus di rumah," kata Malim Sabar kepada Serambinews.com Rabu (12/4/2023).
Baca juga: Yusniati Mahasiswa Asal Subulussalam Meninggal Dunia di Mesir, Butuh 75 Juta untuk Pulangkan Jenazah
Malim Sabar mengatakan Yusniati minta kamarnya dibuat khusus dan berplafon.
Yusniati adalah anak ketiga Malim Sabar Pardosi.
Namun, meski anak ketiga, Yusniati menjadi penasehat di keluarga tersebut.
Bahkan, berbagai hal yang akan dilakukan dalam keluarga selalu meminta masukan dari Yusniati.
Masukan Yusniati akan didengar di keluarga temasuk orang tuanya.
Kini, kamar Yusniati sudah selesai dibuat oleh Malim Sabar seraya menunggu jadwal kepulang sang buah hatinya itu.
Tapi, takdir berkata lain, kepulangan Yusniati justru berujung duka karena dia dinyatakan berpulang ke Rahmatullah akibat penyakit yang diderita.
Meninggalnya Yusniati mengejutkan keluarga di Subulussalam maupun para sababatnya di Cairo Mesir.
Betapa tidak, dua pekan lalu, Yusniati dikabarkan sudah pulih dari sakitnya yang sempat membuat dara asal Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam itu kritis.
Hal itu disampaikan Malim Sempurna, masyarakat asal Desa Lae Mate, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam yang bermukim di Cairo, Mesir.
Menurut Malim Sempurna, dua minggu lalu almarhum Yusniati sudah membaik dan telah dapat makan melalui mulut.
Karena merasa sudah pulih, Yusniati pun berencana mau pulang ke tanah air agar dapat dirawat di kampung halaman oleh orang tuanya.
"Sebab kondisinya sudah membaik dan sudah bisa makan melalui mulut, jadi kami berancana membawa almahumah pulang," kata Malim
Akan tetapi tiba-tiba, sakit Yusniati drop kembali hingga akhirnya dia menghadap sang Khaliq pada Selasa (12/4/2023) pukul 16.20 waktu Cairo Mesir.
Jenazah Yusniati Binti Malim Sabar, mahasiswi asal Kota Subulussalam di Cairo Mesir yang meninggal dunia telah diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Hal itu disampaikan Malim Sempurna, perwakilan Masyarakat Kota Subulussalam di Cairo, Mesir kepada Serambinews.com, Rabu (12/4/2023).
Malim Sempurna mengatakan Yusniati menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (11/4/2023) pukul 16.20 waktu Cairo Mesir atau pukul 21.20 Waktu Indonesia Barat.
Saat ini proses pemulangan jenazah sedang diurus untuk dibawa ke Indonesia.
Jenazah Yusniati akan dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan di kampung orang tuanya yakni Desa Dah, Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam.
"Sebelum diterbangkan ke Indonesia jenazahnya akan kami shalatkan terlebih dahulu di Masjid Assalam, Nasr City Cairo Mesir," ujar Malim Sempurna, warga Desa Lae Mate, Kota Subulussalam yang telah lama bermukim di Mesir.
Seperti diberitakan Yusniati Binti Malim Sabar Pardosi, seorang mahasiswi asal Kota Subulussalam yang sedang menempuh pendidikan di Kairo Mesir.
"Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah Yusniati Binti Malim Sabar pukul 16.20 waktu Cairo hari ini," tulis Malim Sempurna pada akun media sosial Facebook milik Malim Sabar Pardosi ayahanda Yusniati.
Pascainformasi kepergian sang mahasiswi asal Desa Dah, Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam tersebut, warga Subulussalam bergantian mengirimkan ucapan rasa duka.
Selain itu para netizen juga ramai-ramai memajang poster atau tulisan info meninggalnya Yusniati di laman Facebook mereka atau status Whatsapp.
Yusniati Malim, mahasiswa asal Kota Subulussalam, Aceh sejak Februari lalu mengalami kritis karena menderita penyakit komplikasi ruang Intensive care unit (ICU) Rumah Sakit Madinat Nasr City. Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir.
Biaya rumah sakit yang harus ditanggung pun sangat tinggi yakni mencapai ratusan juta sehingga keluarganya membutuhkan uluran tangan para dermawan.
Tak pernah terbayangkan oleh sang ayah Malim Sabar, jika anaknya yang selama ini menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir terkulai lemah di ruang ICU akibat penyakit yang menggelayut di tubuhnya.
Padahal, dara kelahiran Dah 4 Agustus 2000 itu dikenal memiliki nilai akademik yang sangat baik alias cerdas, rajin, baik dan taat beribadah.
Alumni perdana Pondok Pesantren Daarurrahmah Sepadan pimpinan Haji Rasyid Bancin ini sejak SMP hingga SMA dilaporkan mendapat nilai bagus.
“Bahkan saat kuliah di Mesir selalu naik kelas dan taat beribadah. Dulu saat mondok dia juga santri yang pintar, patuh dan baik,” kata Haji Rasyid Bancin, pimpinan Ponpes Daarurrahmah Sepadan.
Kini, Yusniati yang dulu dikenal cerdas dan lincah dan sempat dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Madinat Nasr City. Rabiatul Adawiyah Cairo Mesir telah menghadap kepada Yang Maha Kuasa.
Sebelumnya berdasarkan keterangan dokter yang menangani Yusniati, yakni dr Mahmud Mukhtar dan Muhammad Handawi, mahasiswi tingkat empat, semester delapan jurusan Syariah Islamiah ini didiagnosa penyakit komplikasi.
Yusniati didiagnosa menderita gagal ginjal stadium 2, penyumbatan pada paru-paru hingga gangguan saraf di kepala. (*)
Baca juga: Jenazah Yusniati, Mahasiswi asal Kota Subulussalam Meninggal di Mesir Diserahkan ke KBRI
Banleg DPRK Rampungkan Raqan RPJMD, Tampung Visi Misi Walkot Subulussalam dan Penuntasan Defisit |
![]() |
---|
Investor China Tertarik Paparan HRB di Surabaya, Siap Turun Berinvestasi ke Kota Subulusalam |
![]() |
---|
Rawan Kecelakaan, Jalur Singgersing Subulussalam Butuh Penanganan Serius Pemerintah |
![]() |
---|
Pos AHASS TEFA Diresmikan di SMKN 1 Simpang Kiri Subulussalam |
![]() |
---|
Kepala Dinas PUPR Kota Subulussalam Mengundurkan Diri, Alasan Faktor Usia dan Kesehatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.