Letusan Senjata Warnai Idulfitri di Khartoum Sudan, Pemimpin Militer Janjikan Pemerintah Sipil

Pernyataan Burhan muncul pada perayaan Idulfitri yang menandai akhir Ramadan dan bulan puasa.

Editor: Faisal Zamzami
Straits Times
Jenderal tertinggi Sudan Abdel Fattah Burhan, Jumat (21/4/2023), menyatakan komitmen militer untuk pemerintahan yang dipimpin sipil, dalam upaya nyata untuk mendapatkan dukungan internasional beberapa hari setelah pertempuran brutal antara pasukannya dengan kelompok paramiliter 

Baik militer maupun RSF punya sejarah panjang pelanggaran hak asasi manusia di Sudan

RSF lahir dari milisi Janjaweed, yang dituduh melakukan kekejaman massal ketika pemerintah mengirim mereka untuk menghadapi pemberontakan di wilayah Darfur di Sudan barat pada awal 2000-an.

"Benar-benar sulit untuk tetap tenang," kata Abdelmoniem, menggambarkan kelangkaan bahan bakar, obat-obatan, uang tunai, dan makanan yang menyebabkan keputusasaan di sebagian besar Khartoum.

"Orang-orang mengucapkan 'Selamat Idulfitri' padaku," tambahnya. "Tapi kemudian aku menyalakan berita."

Baca juga: Pemkab Abdya Bersama Masyarakat Gelar Pawai Takbiran Sambut Idul Fitri

Baca juga: Empat Polisi Terluka Bentrokan dengan TNI di Kupang, Danpuspom: Dipicu Saling Ejek Saat Main Futsal

Baca juga: Irwan Ngaku Tak Ingat Apa-apa Setelah Dipukul Gegara Senggolan Motor, Tahu Dirinya Kejang dari Video

Sudah tayang di Kompas.tv: Idulfitri di Khartoum Sudan Penuh Letusan Senjata Berat, Pemimpin Militer Janjikan Pemerintah Sipil

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved