Cahaya Aceh
Libur Lebaran, Tingkat Hunian Hotel di Aceh Capai 85 Persen
Tingkat okupansi hotel di Aceh selama libur lebaran mengalami kenaikan, rata-rata mencapai 85 persen.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Momentum libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah memberi dampak positif bagi pengusaha hotel di Aceh.
Hal ini bisa dilihat dari okupansi atau penghunian kamar hotel di Provinsi Aceh tercatat mencapai 85 persen pada libur lebaran ini.
“Tingkat okupansi hotel di Aceh selama libur lebaran mengalami kenaikan, rata-rata mencapai 85 persen. Sedangkan untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar rata-rata sampai 85-90 persen,” ujar Sekretaris Badan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Aceh, Octowandi, Rabu (26/4/2023).
Menurutnya, faktor yang menjadi pemicu tingginya tingkat okupansi hotel di Aceh lantaran banyak tamu yang ingin memanfaatkan momentum libur lebaran kali ini untuk berwisata ke sejumlah objek wisata unggulan.
“Banyak tamu lokal yang menginap berasal dari kabupaten/kota dan Medan ke Banda Aceh, Aceh Besar, serta ke Sabang,” ungkapnya.

Berdasarkan data Disbudpar tahun 2022, jumlah hotel di Aceh sebanyak 619 unit, dengan rincian 47 hotel bintang dan 572 hotel non-bintang. Sedangkan total keseluruhan kamar sebanyak 10.549 unit.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengaku bersyukur libur lebaran tahun ini memberikan dampak positif pada peningkatan okupansi hotel di Tanah Rencong.
Menurutnya peningkatan okupansi hotel tersebut didorong oleh melonjaknya kunjungan wisatawan dan adanya beragam penawaran promo menarik dari pihak hotel.
“Kami berharap momentum peningkatan ini dapat terus terjaga sepanjang tahun ini seiring dengan semakin maraknya kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan yang akan berlangsung di Aceh,” sebutnya.
Kadisbudpar Aceh turut berterima kasih kepada para aparat dan pelaku pariwisata yang selalu memberikan pelayanan maksimal terhadap wisatawan.
“Terima kasih kepada para aparat penegak hukum yang telah mengatur lalu lintas dan menjaga ketertiban di kawasan objek wisata, serta juga kepada para pedagang, pelaku pariwisata dan masyarakat yang terus memberikan pelayanan maksimal sehingga para wisatawan betah di Aceh,” ujar Almuniza.
“Adapun hal-hal lain yang masih kurang seperti terkait kebersihan lingkungan dan toilet, kita terus berbenah bersama-sama karena perubahan itu harus dimulai dari kebiasaan yang baik, agar Aceh menjadi negeri yang tepat dengan slogan peumulia jamee adat geutanyoe (memuliakan tamu adat kita),” pungkasnya.(*)
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Menyusuri Sabang, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia |
![]() |
---|
Aceh Perkusi 2025 di Aceh Utara Meriah, Acara Hingga Besok, Gubernur Mualem Tabuhkan Rapai Pasee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.