Breaking News

May Day 2023

Sambut May Day 2023, Buruh di Aceh Resah Ada Pekerja Tak Dibayar THR Bertahun-Tahun

Sambut May Day 2023, buruh di Aceh resah ada pekerja tak dibayar THR bertahun-tahun, gaji di bawah UMP serta PHK tak sesuai prosedur.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/SARA MASRONI
Sambut May Day 2023, buruh di Aceh resah ada pekerja tak dibayar THR bertahun-tahun, gaji di bawah UMP serta PHK tak sesuai prosedur. 

SERAMBINEWS.COM - Sambut May Day 2023, buruh di Aceh resah ada pekerja tak dibayar THR bertahun-tahun.

Hal itu disampaikan, Ketua DPW Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Aceh, Habibi Inseun bersama rombongan saat berkunjung ke Kantor Serambi Indonesia, Banda Aceh, Jumat (28/4/2023).

Pihaknya menyampaikan, selama ini masih banyak hak-hak buruh yang belum ditunaikan oleh perusahaan-perusahaan besar di Aceh.

"Masih ada buruh yang belum menerima THR selama dua tahun bahkan bertahun," ungkap Habibi.

Kemudian sejumlah hak normatif seperti upah yang dibayar di bawah minimum UMK/UMP hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak tanpa sesuai prosedur yang berlaku.

Selanjutnya mengenai pengangguran di Aceh juga masih menjadi masalah yang sama-sama harus didorong untuk dituntas ke depan.

Baca juga: BLT BSU Ketenagakerjaan Tak Kunjung Cair, Kaum Buruh Bisa Dapat BLT Rp 800 Ribu Sebagai Gantinya

Baca juga: Anies Posting Sambil Baca Buku Big Debt Crises, Sindir Pemerintah Banyak Utang?

Menyuarakan hal itu, FSPMI Aceh beserta sejumlah serikat pekerja akan turun ke jalan pada peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2023 mendatang.

Pihaknya menuntut beberapa poin seperti dicabutnya UU Cipta Kerja Omnibus Law, menuntut dicabutnya parliamentary threshold 4 persen sehingga kesempatan demokrasi bagi partai baru bisa untuk berkompetisi di kancah politik.

Kemudian pihaknya menolak RUU Kesehatan dan berusaha memperjuangkan reforma agraria serta kedaulatan pangan di Indonesia agar semakin kuat.

"Selanjutnya di tahun politik ini, kita mendukung calon presiden yang pro terhadap buruh," ungkap Habibi.

"Dan di tingkat daerah, kita akan menyuarakan agar Qanun Ketenagakerjaan Nomor 7 Tahun 2014 yang direvisi segera disahkan sebagai bentuk perlindungan terhadap buruh di Aceh," tambahnya.

Baca juga: VIRAL Pengemis Punya Cek Rp 1,3 M, Dinsos Syok, Ternyata Tinggal di Kolong Jembatan Hanya Kamuflase

Buruh lainnya, Usman S menyampaikan, agar semua pihak termasuk pemerintah membela serta melindungi hak-hak buruh supaya tidak terzalimi terus-terusan.

Hak-hak tersebut termasuk soal THR dan upah para pekerja di Aceh.

"Kita bukan juga menuntut penjual kue bayar THR karyawan, tapi ini perusahaan-perusahaan besar," kata Usman.

Amanah buruh dalam May Day tahun ini agar hak kepentingan untuk pekerja seperti upah layak dan pekerjaan layak bisa tertunaikan dengan baik.

"Kemudian banyak perusahaan yang tidak punya Peraturan Perusahaan, ini harus jadi evaluasi ke depan," tambahnya.

Aksi May Day di Aceh pada 1 Mei nanti akan digelar dengan titik kumpul depan Masjid Raya Baiturrahman, menuju Simpang 5 lalu ke Gedung DPRA dan direncanakan ke Pendopo Gubernur Aceh.

Serambi Beri Ruang Buruh Bersuara

Sementara News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali mengapresiasi para buruh dalam menyuarakan hak-haknya di Aceh.

"Kita berharap ada perubahan ke depan, kami sediakan panggung terhadap aliansi buruh dan bersama-sama menyuarakan persoalan ini, soal didengar atau tidak itu urusan lain," kata Bukhari dalam sambutannya.

Baca juga: Favorit Banget! Ini 7 Tempat Wisata Sekitaran Banda Aceh, Waterboom hingga Pantai Lampuuk

News Manajer Serambi Indonesia itu juga menyoroti soal ada pekerja yang belum menerima THR dari perusahaan tempatnya bekerja.

"Termasuk soal THR yang tidak dibayar, ini pelanggaran hak asasi, harus disuarakan," kata Bukhari.

Pihaknya berharap buruh terus bersuara, termasuk dengan itikad baik masuk ke politik dan parlemen.

"Di luar negeri partai buruh besar, kenapa di sini tidak, kita pertanyakan juga kenapa," ungkap Bukhari.

"Untuk itu, kita sangat apresiasi bila ada perwakilan buruh bisa masuk ke politik karena suaranya bisa lebih didengar bila berada di tampuk kekuasaan," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved