Kuliner

Rujak Busu, Kuliner Khas Pidie yang Banyak Diburu Warga di Hari Lebaran 

Tak heran, racikan beragam aneka buah-buahan segar dalam rujak khas Busu itu mengundang selera para penikmat kuliner dari berbagai kecamatan di kabupa

Penulis: Idris Ismail | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Pelanggan menunggu antrean rujak Busu yang diracik oleh Muhammad Ramadhani alias Dani (kanan), Rabu (26/4/2023). 

Laporan Idris Ismail l Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kepiawaian dua jemari tangan Muhammad Ramadhani alias Dani (32) dalam meracik rujak di salah satu sudut Gampong Busu, Kecamatan Mutiara Barat, Pidie terbilang sangat cekatan. 

Tak heran, racikan beragam aneka buah-buahan segar dalam rujak khas Busu itu mengundang selera para penikmat kuliner dari berbagai kecamatan di kabupaten penghasil emping melinjo itu.

VIDEO Melihat Racikan Rujak Busu, Diburu Warga di Hari Lebaran

Serambinews.com, Selasa (25/4/2023) menyempatkan diri melihat secara langsung proses racikan 'lincah' yang menggugah selera itu.

Adonan bumbu manisan dan kecap serta kacang menjadi bahan utama untuk adonan buah-buahan segar. Semisal, ketela rambat, pisang, mentimun, bengkuang, pepaya muda, serta nenas. 

"Setiap hari liburan  lebaran Idul Fitri 1444 H rata-rata laku 1.000 porsi sedangkan pada hari-hari biasa hanya berkisar 400 hingga 600 porsi," sebut Dani kepada Serambinews.com, Selasa (25/4/2023) di sela-sela meracik rujak Busu.

Soal harga, terang Dani, masih berlaku tarif harga lama yaitu sejak 2019 lalu hingga saat ini bertahan Rp 6.000.

Dengan demikian pada setiap liburan lebaran Dani dapat mengumpulkan omzet Rp 6 juta.

Sementara pada hari biasa mulai Rp 2,4 juta hingga  Rp 3,6 juta.

Diakui Dani sebagai usaha peninggalan warisan orang tuanya, Mustafa,  dalam setiap hari menghabiskan bahan baku berkisar 100 Kg hingga 150 Kg. 

Selain kenikmatan rujak Busu yang menggoyang lidah, lokasinya pun terletak di hamparan areal persawahan dengan embusan angin segar dan gemercik air irigasi Lueng Bintang menjadikan pemandangan syahdu. 

"Tanpa terasa waktu mengalir begitu cepat dalam menikmati satu porsi rujak Busu ini," ungkap Muhammad Fajri salah satu penikmat rujak. (*)

Bayi Usia 38 Hari Meninggal Usai Dengar Petasan, Kaget, Kejang Hingga Koma, Begini Kronologis

Warga Unjuk Rasa Ke Rumah Keuchik Pantai Perak Abdya, Ini Persoalannya dan Tanggapan Keuchik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved